Saturday, April 8, 2017

[Jenganten Talk] Konsep Bridesmaid di Indonesia, Patron Mempelai atau Tamu Kehormatan?

Setidaknya ada tiga hal yang mengaitkan saya dengan dunia nikah-menikah atau kawin-mawin yaitu:

1. MUA, Buat yang nikah ataupun bridesmaid.
2. Jasa Henna untuk nikahan,
3. Editorial artikel segmen wedding di Hipwee. 

Ada satu lagi sih pertanyaan paripurna yang kerap melanda insan (masih) muda seperti saya, yakni "kapan nikah?" yang entah kenapa makin ke sini makin jarang yang menanyakannya karena selalu saya jawab dengan "doakan saja ya. Bisa lebih cepat sih kalau kamu bantu bayarin". Lalu mereka jadi bosan bertanya dengan sendirinya. Hehe.

Buat mereka yang masih single dan belum menikah, seringnya sih dimintai untuk jadi bridesmaid atau mbak-mbak pengiring pengantin yang gemarnya melakukan selfie ria. Eh, beneran lho, tugas bridesmaid 'kan harusnya membantu mempelai wanita menyiapkan pernikahan dan turut menolong menenangkan pengantin yang biasanya gelisah menjelang akad. Lha, tapi yang dilakukan malah datang telat, memanfaatkan seragam untuk ngeceng, dan ujung-ujungnya selfie. Kontribusi terhadap acara nikahannya cukup sebatas unggah foto selfie diri di Instagram ditambah caption "Selamat ya, Galih dan Ratna, semoga samawa, #kiss #emmuah".

Sering melihat yang begitu? Atau kamu juga pernah melakukannya? Semoga sih enggak yaa.

Pada dasarnya, menjadi seorang bridesmaid adalah kehormatan. Karena kamu dianggap cukup dekat dengan pengantin untuk mendampinginya di hari bahagia. Pun mereka sudah effort memberikan kamu sepotong atau dua potong kain untuk dikenakan di acara nikahan. Fasilitas lain misalnya makanan dan tempat buat persiapan. Bahkan makeup bisa jadi sudah disediakan. Rasanya kok kayak kurang tau diri kalau kamunya sudah datang telat, nebeng pakai seragam bridesmaid, lalu lebih mementingkan selfie ketimbang melayani.

Sumber

Padahal tugas bridesmaid itu nggak cuma datang dengan selfie. Atau menghabiskan makanan. Atau memanfaatkan momen kondangan dengan berfoto di booth saja. Lebih dari itu, Jeng. Bridesmaid justru memegang peranan penting di kelangsungan pernikahan si mempelai cewek.

Lansiran dari wikipediabridesmaid justru adalah orang yang ikut serta dalam persiapan pernikahan. Mereka turut mikirin gimana cari undangan, menyiapkan katering, mencari venue, sampai menemani untuk memilih gaun terbaik. Di Barat sana, memang upacara pernikahan itu adalah milik si mempelai, dengan sedikit atau tanpa campur tangan orang tua. Sehingga, hampir semua persiapan pernikahan diselenggarakan sendiri oleh si mempelai dan kawan-kawannya (si bridesmaid itu). Orang tua lebih ditempatkan sebagai tamu undangan kehormatan.

Sumber

Bridesmaid di negara Barat sono diwajibkan mengeluarkan dananya sendiri lho. Datang ke acara dan turut serta menjadi partron-nya acara. Belum ditambah dengan membantu mengurus tetek bengek persiapan acara jauh-jauh hari sebelum hari h dilakukan. Iya, memang capek menjadi bridesmaid. Makannya mereka dipilih dari saudara atau sahabat si mempelai cewek.

Tapi begitu diadopsi di Indonesia, saya agak melihat fenomena yang agak sedikit bergeser. Misalnya saja nih, biaya untuk seragam bridesmaid kini ditanggung penyelenggara pernikahan. Lalu urusan persiapan pernikahan, hampir si bridesmaid nggak terlibat banyak. Bahkan, di acaranya sendiripun, bridesmaid lebih terlihat sebagai tamu ketimbang patron acara.

Okelah, ini memang sudah semacam jadi hal yang lazim.. Sejauh yang punya acara (mempelai, orang tua, keluarga) nggak mempermasalahkannya.

Tapi dari saya pribadi, yang kerap bikin risi yang melihat adalah; para bridesmaid itu datang di acara seolah sebagai tamu kehormatan. Lalu mementingkan selfie dan foto-foto. Kontribusinya sedikit sekali. Dan agaknya sih, menurut kata suudzon saya, bridesmaid Indonesia jarang sekali yang betul-betul membantu mempelai menyiapkan pernikahan. Bahkan saya sendiripun pernah diceritakan teman saya yang jadi bridesmaid, ujarnya "seneng banget jadi bridesmaid-nya Mbak X, bahan baju yang dikasih bagus. Nggak kayak Mbak Y, bahan bajunya biasa banget kayak beli di pasar-pasar"

Ini mau bandingin attire, atau mau secara tulus membantu sahabatmu jadi penganten yang paripurna sih?

Jadi bridesmaid yang baik yuk.

------------
Nb: gambar ilustrasi yang saya pakai adalah dari Amanda Dress. Aneka gaun nikahan dan bridesmaid Cheap Simple Wedding Dress Australia dengan harga terjangkau bisa kamu dapat di sana.

+Andhika Lady Maharsi

0 komentar:

Post a Comment