Saturday, November 29, 2014

, , ,

Citra Pink Orchid Facial Foam & Moisturizer First Impression

Haloo Jeng.

Beberapa waktu lalu saya dihubungi pihak Citra untuk mereview produk baru mereka, yaitu Citra Japanese Wakamewhich is (sekali-kali deh pake kata which is, hihi) saya suka dengan serum dan karakter gel-nya yang enak mudah meresap.

Nah, di dalam hampers yang saya dapetin itu, ternyata ada tambahan produk Citra terbaru yaitu Citra Korean Pink Orchid, atau kalo di bahasa Indonesia artinya adalah produk pelembap yang diperkaya dengan kandungan Anggrek Pink. Ada dua varian produk Pink Orchid, pelembap dan facial foam. Di sini saya mau share sedikit tentang first impression dari kedua produk ini.

Sebelum saya lanjutin, mungkin saya perlu cerita juga nih, apa sih bedanya short review, full review dengan first impression? Short review, artinya sebuah produk sudah cukup lengkap dibahas di postingan blog, tapi belum cukup mewakili penilaian keseluruhan produk. Full review, artinya sebuah produk sudah dibahas secara menyeluruh. Misalnya sebuah review foundation yang membahas bagaimana dia menutup jerawat, bagaimana stay power, bagaimana efek pada bermacam jenis kulit, bagaimana swatch-nya, itu sudah bisa dikatakan sebagai full review.

Sementara, first impression itu adalah penilaian awal buat produk yang baru dipakai. Biasanya first impression itu berlaku untuk skincare yang baru dipakai kurang dari satu minggu. Yakali ada skincare yang langsung ketahuan hasilnya dalam waktu seminggu? Saya rasa sih, cukup hoax ya, hehe. Jujur saya sering membaca review yang bilang "produk ini memutihkan lho, cuman dalam satu minggu saja udah langsung kelihatan putih kayak Putri Salju", saya malahan agak aneh itu produknya emang hebat banget, produknya mengandung bahan lalalala, atau penulisnya yang lebay membesar-besarkan kualitas produk?

Mari kita anggap celotehan saya di atas cuman angin sepoi-sepoi saja, yuk lanjut ke bagian first impression Citra Pink Orchid,


1. Pink Orchid UV Facial Moisturizer




Saya pernah memasukkan Citra pelembap ke daftar Perjalanan Menemukan Pelembap, hanya saja waktu itu varian yang saya sebutkan adalah versi Pearly White. Kalau dibandingkan dengan Pink Orchid, saya sih nggak menemukan perbedaan yang kentara. Cuman aromanya saja yang agak berbeda. Kalau Pearly White agak powdery, sementara Pink Orchid lebih lembap sedikit. Selain itu, di dalam keterangan kedua produk pelembap ini, tidak ada perbedaan yang berarti, sama-sama mencerahkan, sama-sama memberikan perlindungan terhadap UV, dan sama-sama memberikan janji putih merona.


Tentang hasil ketika dipakai di wajah, memang secara instan bisa membuat warna kulit cukup rata, agak cerahan, dan powder finish. Powder finish itu maksudnya adalah ketika sebuah pelembap dipakaikan ke kulit, rasanya udah cukup oke meskipun nggak pakai bedak. Tapi kalau saya yang pakai sih, tetep dikasih bedak, sama kadang-kadang foundation atau BB Cream sih. :D

Pakai Citra Pink Orchid
Nebeng pajang foto-foto temen saya ya, Ajeng sama Utari.
Gimana dengan ketahanan sama minyak muka? Sebagai pemilik kulit berminyak akut, pelembap Citra nggak begitu nendang untuk mengatasi kulit berminyak saya, jika dipakai sendirian. Untuk itu, saya barengi pemakaiannya dengan bedak yang punya stay power bagus, atau BB Cream khusus untuk kulit berminyak. Beres deh.

2. Citra Pink Orchid Facial Foam


Ini adalah pasangan si Pelembap Citra Pink Orchid, saya sempat memakainya selama beberapa hari. Kesan saya memakai facial foam ini adalah: busanya sangat banyak, thick, dan aromanya enak. Kamu yang suka membersihkan wajah pakai busa-busa yang lembut pasti suka deh. Apalagi harumnya wangi sekali. Tapi di kulit saya, facial foam yang kebanyakan busa malah bikin kulit menjadi kering, mungkin karena saya sudah terbiasa pakai facial wash free sls kali ya? Ohya, harap dicatat bahwa efek kulit kering ini nggak selalu terjadi pada setiap orang. Namanya aja produk skincare, pasti cocok-cocokan sama yang pakai, iya kan?

Eh, Jeng, saya barusan update info glossary di sini lho, saya barusan nambah istilah baru: swatch dan first impression. Yuk dicek, untuk memperkaya pengetahuan tentang dunia review di beauty blogger. Hehehe.

Salam,

+Andhika Lady Maharsi
Continue reading Citra Pink Orchid Facial Foam & Moisturizer First Impression

Wednesday, November 19, 2014

, ,

Makeup Wisuda untuk Zana & Novita


Selamat untuk Zana, M. Si dan Novita, M. Si atas wisuda S2nya. Nggak nyangka temen satu angkatan di SMA dulu, sekarang sudah menyandang gelar Master dalam usia semuda ini. :3. Iya, 24 itu masih masuk muda kan ya? Hehehe. Merupakan kehormatan bagi saya menjadi perias kalian di hari itu. Mudah-mudahan gelar Masternya segera menular. Aamiin. :)


Aktifitas rias-merias pas wisuda kemarin sekaligus jadi ajang reuni kami. Soalnya memang sudah sejak SMA kami belum pernah ketemu, yeahh sekitar 6 tahun yang lalu deh. Sudah lama ya? Pokoknya semua hal diobrolin, dari si A yang akhirnya nikah sama B, si B yang dapet beasiswa ke luar negeri, dan semua kisah-kisah khas jaman SMA yang seru banget dibahas. Ohya, karena sebuah alasan, saya tidak memotret foto before mereka. Dan, foto afternya ternyata nggak begitu bagus dan agak ngeblur. Tapi meskipun begitu, nggak jadi persoalan kan, kalau saya menulis aktifitas ini sebagai cerita bahwa 'Eh, saya abis reuni sama kawan SMA loh, memangnya cuman Cinta yang bisa reuni? Meskipun nggak ada tokoh Rangga di sini'. Haha.

Selamat sore,
Tulisan ini ditulis dengan sepenuh hati,
+Andhika Lady Maharsi
Continue reading Makeup Wisuda untuk Zana & Novita

Sunday, November 9, 2014

,

[Jenganten NOTD] Aksen Tulisan Koran di Kuku


Hari ini saya baru saja mencoba mewarnai kuku menggunakan kertas koran. Hah? Kok pakai koran? Emangnya pakai kuteks saja masih kurang? Hoho, nggak begitu Jeng, pakai koran maksudnya adalah dipakaikan kuteks dulu, baru ditimpa koran. Penggunaan koran ini difungsikan untuk mengambil aksen tulisan-tulisan dari koran supaya menempel ke kuku.

Yuk kita lihat langkah-langkahnya. Bahan-bahan yang dipersiapkan adalah :
1. Kertas koran.
2. Kuteks warna cerah.
3. Top coat.
4. Alkohol.
5. Gelas untuk merendam.
6. Tangan kamu (ya iyalah).



Langkah-langkah:
1. Warnai kuku kamu dengan kuteks warna cerah.
2. Rendam potongan kertas koran di dalam alkohol.
3. Tempelkan kertas koran yang sudah terkena alkohol ke kuku kamu.
4. Tunggu sebentar sambil ditekan-tekan.
5. Sebelum benar-benar kering, angkat potongan kertas koran dari kuku.
6. Taraa, tulisan koran sudah ada di kukumu!
7. Akhiri dengan pemakaian top coat untuk mempertahankan tulisan di kuku.


Tips tambahan:
1. Untuk warna tulisan koran yang lebih vibrant, bisa dicoba dengan ngeprint sendiri kertas hvs tipis dengan tinta warna hitam.
2. Semakin cerah dasar kuteks yang dipakai, semakin tulisan koran menjadi lebih kelihatan.
3. Saya mengambil kertas koran biasa, artinya ketika ditempelkan di kuku, hasilnya adalah tulisan yang terbalik (kayak di cermin). Supaya lebih nggak kebalik, ada baiknya ngeprint sendiri dengan aksen huruf terbalik.
4. Jangan kelamaan menempelkan kertas ke kuku karena sisa kertas bisa ikutan menempel dan hasilnya jadi jelek.
5. Percobaan kali ini bisa dibilang gagal, coz warna tulisan yang sampai di kuku saya masih kurang jelas. Next mungkin saya akan praktikkan tips nomor 1-4 supaya bisa lebih bagus hasilnya. :)


Selamat mencoba.

Continue reading [Jenganten NOTD] Aksen Tulisan Koran di Kuku

Saturday, November 1, 2014

, , , , ,

Himalaya Facial Wash, Scrub & Sneak Peek Manado


Saya ada sedikit curhatan soal kulit muka nih. Beberapa bulan lalu, saya menemui bahwa kulit muka saya agak sensitif dan mudah kemerahan. Apalagi kalau kena matahari, sampe-sampe temen saya bilang 'kamu mukanya kayak Ratu Atut'. Hihi, maksud temen itu, muka saya kelihatan glowly pink kayak muka Ratu Atut. Tapi saya kan nggak terima dong masa muka saya disamain kayak muka koruptor? Biar gimanapun saya tetep lebih senang kalo dibilang muka saya kayak Raisa. #teteub

Oke, abaikan soal Ratu Atut. Jadi ceritanya muka saya jadi agak sensitif, padahal sudah saya pakein sunblock biar gak kena matahari. Terus, saya coba riset kecil-kecilan sambil Googling. Hampir semua mengatakan kalau penyebabnya adalah salah kosmetik, atau skin carenya terlalu berat. Terus saya mikir dan bikin list kosmetik apa saja yang sedang saya pake, terus ngecek ulang apakah ada bahan-bahan alergen atau tidak, ada nomor BPOM atau tidak, dkk. Nah, setelah saya cek kok aman semua? Gimana dong inih kulit?

Lalu karena banyak pertimbangan, saya memutuskan untuk mengurangi pemakaian skin care. Dari yang tadinya pake 3 lapis, cukup 1 lapis saja. Dari yang tadinya pake krim malem bejibun, saya kurangi jarang-jarang. Contoh yang saya kurangi adalah Tretinoin dan Kelly (sekarang udah lepas blas dari Kelly). Lalu saya juga mulai melirik produk sabun muka bebas SLS. Itung-itung mengurangi alergi. Ini contoh produk pembersih bebas SLS yang saat ini sedang saya pake (dan cukup puas sama hasilnya)

1. Himalaya Herbal Purifying Neem Face Wash

Saya beli sama scrubnya. :)
Produk ini mengklaim tidak mengandung Paraben dan SLS. Paraben adalah bahan pengawet kosmetik. Sejauh ini memang belum ada penelitian yang menyebutkan bahwa paraben itu berbahaya. Namun bagi beberapa orang, Paraben bisa menimbulkan alergi. Sedangkan SLS adalah singkatan dari Sodium Lauryl Sulphate yang mana bertanggungjawab terhadap banyaknya busa yang keluar ketika sebuah produk sabun kamu gosok-gosok. Memang menyenangkan bisa mandi atau cuci muka dengan busa melimpah, tapi yang sering terjadi adalah kulit menjadi lebih kering ketika baru saja dikenai busa banyak.


Kesan saya memakai Himalaya Neem Facial Wash:
+ Bebas SLS, busa yang ditimbulkan tidak terlalu banyak. Lebih aman untuk kulit.
+ Berwarna hijau bening dengan aroma lembut.
+ Mengandung kunyit yang berguna mengontrol jerawat. Btw, saya pernah posting masker dari kunyit di sini loh.
+ Ada versi kemasan kecil yang cocok dibawa traveling.
+ Produk India, tapi mudah dicari di Indonesia
+ Tidak membuat kulit kering.
+ Wadahnya transparan, kamu akan tahu kapan saatnya membeli facial wash baru.

2. Himalaya Herbals Purifying Scrub


Ada macam-macam jenis scrub, contohnya yang harus diolah dulu dengan dicampur air, ada juga yang praktis kayak gini. Tinggal bersihkan wajah terlebih dahulu pake cleanser, kemudian basahi pakai air, lalu tinggal dipakekan scrub ke seluruh muka kecuali area mata.


Kesan memakai Himalaya Neem Scrub:

+ Butiran scrubnya pas, tidak terlalu besar/kecil. Butiran ini adalah bagian dari buah Aprikot yang berguna mengangkat komedo.
+ Praktis dipakai, tinggal dimasukkin ke daftar alat-alat mandi.
+ Asik dibawa traveling. Misalnya kamu habis panas-panasan di luar dan mukanya jadi kusam. Pas pulang ke penginapan tinggal pakai scrub ini, kesan kusam bisa langsung ilang.

Ngomong-ngomong traveling, selama dua bulan ini saya lagi banyak banget kerjaan yang menuntuk untuk bepergian. For the first time in forever saya merasa kayak cewek karir sungguhan (tapi tetep hore). Setiap minggu menenteng koper ke Bandara, ngantri cek in, harus siap kerja remote dari mana saja, menenteng dokumen yang beratnya segaban, pulang cuman pas weekend. Abis itu, itinerary datang lagi, ke tempat yang berbeda lagi. Buat saya dinikmati sajalah, alhamdulillah dikasih kesempatan untuk bisa melihat tempat-tempat keren di seluruh Indonesia. Kayak minggu kemarin, saya baru dari Manado (kota tanpa cewek jelek, LOL), di mana saya menginap di hotel yang pleasurable-nya keren banget. Hotel ini berinisial 'N' yang lokasinya dekat Bandara.




Ngisi jambangan.
Pakpung dulu. :3
Salam,

@andhikalady
Continue reading Himalaya Facial Wash, Scrub & Sneak Peek Manado