Friday, September 28, 2012

, , , , , ,

Dari Organ Tunggal hingga Instagram

My 5 years old lovely brother. #Aby. Via Instagram

Sebenarnya cukup banyak yang lagi pengen saya ceritakan (baca : curhat) yang terjadi di minggu-minggu akhir ini. Pertama, saya kebagian jatah untuk merasakan ponsel saya rusak! Dia bermasalah di bagian touchscreen. Awalnya saya pakai seperti biasa, kemudian tiba-tiba dia nggak mau kusentuh-sentuh lagi (sentuh??) Alhasil, saya harus rela memasukkan ke bengkel dan move on dengan ponsel klasik. Dengan adanya masalah ini, otomatis kegiatan narsis dan nulis menulis di blog jadi terbengkalai dan tidak diurus. Padahal banyak produk-produk saya yang ngawe-awe minta direview. Untung di posting yang sebelumnya saya lumayan dapet resource foto dari Tintaz, Fifi, Momon dan Looxperiments. Jadi, postingan ini tetap bisa saya buat.

Ituh hengpon saya yang sekarang masuk Rumah Sakit Khusus Hengpon. Ada foto Sekar juga yang nampang.
Yang berikutnya adalah kondangan hajatan ke khitanan sepupu saya. Namanya Bima. Acaranya lumayan besar untuk ukuran tempat tinggal saya dan ada hiburan organ tunggal. Aduh, saya jadi inget postingan Jeng Arum di sini yang mbahas Organ Tunggal.Kebetulan, acara itu bertepatan dengan tanggal ulang tahun pernikahan orang tua saya. Pada saat acara berlangsung, untuk pertama kali, dengan mengumpulkan rasa PD maksimal, saya memberanikan diri untuk menyumbang lagu. Pokoknya sampai di panggung tuh enggak tau kenapa saya jadi nyanyi campursari untuk Bapak dan Ibu. Kenapa campursari? Soalnya mereka suka. Kan gak lucu kalau saya nyanyi sambil nari Gangnam Style di panggung. :)). Padahal biasanya nyanyi cuma di kamar mandi atau di bilik karaoke. Well, mau denger saya nyanyi? Traktir karokenan ajah. #modus


-menurut beberapa saksi mata, katanya Bapak saya sempet mrebes mili mendengar saya menyanyi. Hiks hiks. Jadi terharu. Padahal suara saya nggak merdu-merdu amat-

Next, setelah balik ke kampung halaman, akhirnya saya kesampaian juga icip-icip moda transportasi yang baru diluncurkan dari Purwokerto – Jogja (Maguwoharjo, Bandara Adi Sutjipto, Yogyakarta). Yaitu kereta Maguwo Exspress atau disebut juga Baturraden Ekspress. Dia adalah kereta jenis KRL Ekonomi AC yang nyaman. Super nyaman malah kalo saya bilang. Keretanya pun bersih dan masih baru. Terlihat kursi-kursinya masih tersegel plastik dengan rapi. Dengan harga tiket 50 ribu, kita bisa menempuh perjalanan Purwokerto – Maguwo (Bandara Yogyakarta) selama 3 jam saja. Ini cepat banget lho. Naik bis saja bisa butuh waktu lima jam untuk menempuh jarak yang sama. Karena saya naiknya dari Kroya (sebuah kota kecil di kabupaten Cilacap) dan turun di Tugu Yogyakarta, waktu yang saya butuhkan cukup 2 jam! Bayangkan, naik bis yang harga tiketnya sama butuh empat jam, naik motor tiga setengah jam, ini, naik kereta Cuma dua jam! Hwah, seandainya tiketnya sepuluh ribu perak, saya pasti sudah jadi komuter Kroya – Jogja. *hehehe, mirip Jakarta saja, banyak komuter berkeliaran*.

Saya senang sekali ada moda kereta baru seperti ini. FYI, saya lebih suka naik kereta dibanding naik Bus. Buat saya, pemandangan jalur kereta itu indah. Sungai, sawah, hutan, dan kebun. Sekali-kali kereta juga melewati terowongan panjang. Sensasi naik kereta itu jauh lebih menyejukkan dibanding pemandangan hiruk pikuk jalanan berupa kemacetan, rest area, toko-toko, belum lagi bangjo jika naik Bus.

Kereta Maguwo. Warnanya Merah. Sumber

-lagi-lagi karena hengpon saya bermasalah, saya nggak bisa mengabadikan interior kereta Maguwo. Padahal kepingin banget foto-foto dan narsong-narsong. Lucky or unlucky me, kemarin yang naik kereta cuma dua orang dari Kroya. What the. Harusnya kan aku bisa berfoto-foto alay di gerbong yang isinya cuma lima orang itu.-

Masih ada cerita lagi. Alhamdulillah ternyata saya menang lomba nulis cerita Looxclass Jogja yang diadakan beberapa waktu kemarin. Postingan ini nih yang bikin saya dapet paket produk dari Make Over senilai 250.000. Duuh, beruntungnya sayaa. Makasih Looxperiments, makasih Make Over Indonesia.

Asiiik.
Finally, karena saya betul-betul membutuhkan alat komunikasi (baca : smartphone), saya move on ke ponsel ini :


Pamer gambar hengpon dari mbah Google.

Galaxy Ace Android 


Sebagai selebrasi, saya langsung install-instal banyak aplikasi. Contohnya Whatsapp (ternyata mendapat sekitar dua ratusan pesan baru dari teman-teman dan dari Grup). Plume for Twitter (ada beberapa mention). Instagram, Foursquare, Sudoku (I Love playing Sudoku), Blogger, Dropbox, YM, Opera Mini dan masih banyak lagi. Dengan acara install-instal itu, saya merasa, ponsel yang lama telah kembali. Dengan layar yang lebih besar, dan tipe Android yang lebih canggih. Alhamdulillah.


Saya juga mencobanya untuk memotret narsis diri sendiri.






Kameranya 5 mega pixel, serupa dengan ponsel terdahulu saya. Tapi gambarnya lebih tegas dan jelas. So, the next reviews dan segala macem *OTD, kamera hengpon inilah yang akan bertindak.


Saya juga membuat akun Instagram loh. @andhikalady



Jangan suudzon. Ini saya sama adek saya yang gajulable. >.<. Lokasi = pantai deket rumah.
My 5 years old lovely brother. #Aby

Saya kalau lagi bulan purnama, mukanya seperti ini. LOL
Ngomong-ngomong hengpon, sebenarnya banyak yang menyarankan saya memakai Blackberry. Bahkan ada pula yang meminta pin BB. Tapi kebetulan yang saya butuhkan lebih dari sekedar BBM. Semua BB user bisa install Whatsapp dan YM kan? So, BBM bisa saya skip dan fokus ke tools yang lain. Salah satu cita-cita saya sebagai mahasiswa IT adalah >> Someday, I will make a fancy Android application. Dengan begitu, akan lebih berguna jika ponsel saya Android bukan?


-setelah ini, siapapun yang masih tanya-tanya pin BB ke saya akan saya tabok. #eh-

Sebelum saya dibuli pemakai BB seluruh dunia, saya mau membicarakan satu pendapat. Menurut saya, jenis smartphone itu masalah kebutuhan dan kepercayaan. Jika kamu butuhnya pakai BB ya pakailah. Kalau dengan pakai BB bisa bikin kamu lebih percaya sama pacar, ya pakailah. Kalau butuhnya iPhone, silahkan. Kalau dengan pakai iPhone kamu lebih mudah kepo mantan, bolehlah. Butuhnya ponsel yang dual sim, ya pakailah. Kepingin bisa nonton TV di mana aja, beli hape TV. Mau punya ponsel yang ada senternya, juga boleh. Karena saya butuhnya (dan mampunya) pakai Android, saya pilih Android. Tapi saya juga tidak menampik jika suatu saat saya butuh ponsel lain (selama ada rejeki) bisa jadi saya beralih kepercayaan. So far, apapun jenis ponselnya, dia hanyalah alat komunikasi. Yang terpenting ada personality dan cara kita membawa diri. Dan galau ditanggung sendiri. Hehehe.


Miapah ini dari ngomongin make up berubah jadi ngomongin smartphone?


Anyway, terimakasih sudah menyempatkan diri untuk membaca postingan yang (tidak terlalu) penting ini. :)

Regards


Continue reading Dari Organ Tunggal hingga Instagram

Friday, September 21, 2012

, , , , , ,

Looxperiment Class at LirShop with Make Over Indonesia

Saya adalah salah satu peserta Looxclass Yogya dengan nomor peserta 2012LCY026 | LADY. Kalau ini cerita versi Looxperiments tentang event tersebut : http://www.looxperiments.com/2012/09/akhirnya-looxclass-yogyakarta-sebuah.html , ini cerita versi saya 

Memang sudah dua minggu yang lalu, tepatnya tanggal 8 September acara Looxclass diadakan. Tapi gaungan ingatan tentang acara itu masih terngiang-ngiang sampai sekarang nih. Setidaknya ada bermacam-macam hal yang saya ingat ketika berkesempatan menjadi peserta dalam acara dari Looxperiments yang fenomenal itu.

Sebagai (calon) beauty blogger, hal yang paling ditunggu-tunggu adalah keikutsertaan dalam event beauty class. Karena dalam acara serupa itu, kita dapat menimba ilmu baru, tips dan trik make up, teman baru, dan kalau beruntung, dapet doorprize yang lumayan. Belajar make up secara langsung dari ahlinya pasti berbeda hasilnya dibanding belajar dengan membaca atau menonton video. Mengikuti acara beauty class adalah salah satu pengharapan saya selama berabad-abad. (#tsaaah). Nah, begitu Looxperiments mengeluarkan pengumuman akan melakukan beauty class di Yogyakarta, saya langsung daftar dong. Hehehe.

Pose dulu dengan semua peserta.
Banyak hal baru yang saya temui, pelajari dan kenali di sini, di antaranya :
  • Berkesempatan Memakai Produk Make Over
Ada banyak produk dan venue pendukung acara Looxclass ini. Dari make up yang dipakai, kami menggunakan produk Make Over. Produk versi menengah ini dibuat oleh perusahaan yang sama dengan pembuat kosmetik Wardah, yaitu PT. Pusaka Tradisi Ibu. Saya tidak menyangka kalau produk yang namanya terkesan asing ini adalah buatan Indonesia. Beberapa beauty blogger sudah pernah mereview produk-produknya. Sudah lama saya penasaran dengan produk ini. Selain karena sister brandnnya yang sukses terkenal, kabarnya produk Make Over menggunakan bahan yang berkualitas dengan pangsa pasar untuk profesional make up. Sik asiiik, saya jadi bisa colek-colek produk Make Over dan diajarin dandan sama BAnya.


  • Mengunjungi Kafe Hijau Lirshop
Kafe Lirshop berada di daerah Baciro Yogyakarta. Kafe ini lain dari kafe pada umumnya. Dengan konsep kafe dan pusat baca, tempat ini lebih berkesan homey dan sarat keramahan. Kemarin saya kepo blognya, ternyata tempat ini rutin mengadakan acara-acara unik, termasuk beauty class, craft class, dan semacamnya.


Sumber
Suasana di kafe Lirshop sangat cozy, nyaman, dan uniknya, banyak barang-barang antik yang ada di sana. 
Suasana di kafe Lirshop outdoor. Aduuh, wajah saya ketutupan bunga.
Mbak Ponti, bertugas sebagai MC asik. Foto diambil dari http://love-yourbeauty.blogspot.com
Fifi ini adalah beauty blogger dari Yogyakarta yang blognya sudah menjangkau pembaca internasional. Isi blognya berisi tentang bermacam review make up, eksperimen make up yang dia lakukan, kegiatan liburan, opini pribadi yang edukatif, dan sebagainya. Wanita berpostur tinggi itu sudah melakukan kegiatan bloggingnya rutin sejak empat tahun lalu. Pada saat ini, follower blognya sudah mencapai hampir di angka seribu. Kabarnya, hampir semua produk yang dia tulis di blog adalah hasil endorsement dari perusahaan kosmetik yang menawari kerja sama dengan blognya. So, dapat diambil kesimpulan kalau si Fifi ini adalah orang yang tepat untuk menimba pengetahuan tentang dunia beauty blogger. Secara beliaulah yang paling senior dalam dunia itu.


Suasana blogging class by Fifi. Gambar diambil dari looxperiments.com


Saya dan Fifi
Sesi berbincang-bincang ceria bersama Fifi banyak diwarnai celetukan 'oh gitu', 'ternyata begini ya caranya menulis', 'oh, ternyata menjadi beauty blogger itu baiknya begini, begitu', dan sebagainya. Salah satu materi yang masih saya tangkap hingga sekarang adalah, menurut Fifi, sebuah blog itu bagaimanapun komersilnya, dia tetap memiliki unsur pribadi. Apa yang kita tulis di blog itu harus mewakili karakter kita. Mungkin isinya adalah review-review produk atau FOTD yang kita lakukan, tapi paling tidak, ada sesuatu dari karakter kita yang keluar dari tulisan-tulisan di blog kita. 

Betul juga kata Fifi, dengan adanya sentuhan karakter pada blog, kita akan mudah dikenal karena memiliki ciri khas. Ditambahkan pula oleh Fifi, menulis di blog berbeda dengan menulis sebagai wartawan. Wartawan diharuskan menulis berdasarkan fakta, sementara blog lebih banyak menyuarakan opini. Well, Fi, rasa rasanya saya banyak mendapat ilmu nggak cuma tentang beauty blogger tapi ilmu tulis menulis juga. :)

Brb cek, apakah blog saya ini sudah cukup mewakili karakter saya ini? Nyiahahahaa.
  • Mengetahui tips Fotografi untuk Beauty Blogging dari Mbak Ella
Apa yang penting dari sebuah beauty blog kalau bukan = foto-fotonya?! Tanpa foto, beauty blog mana bisa disebut blog yang interesting, komunikatif, dan persuasif.  Padahal fungsi utama beauty blog adalah menyampaikan pada pembaca tentang sebuah produk atau hasil eksperimen make up yang kita lakukan. Untuk itu, ketrampilan fotografi juga tidak kalah penting dengan kemampuan menulis. Banyak pula lho, pengunjung blog yang datang di blog tapi bukan untuk membaca, melainkan untuk melihat foto-fotonya. Gimana jadinya kalau foto-foto yang kita sajikan adalah foto yang ngeblur, kurang jelas, dan cahayanya kurang? ~ meski sudah berlenong cantik setebal aspal. Sia-sia dong, dandanan kita kalau hasil fotonya jelek ~

Mbak Ella. I love her style

Ketika session ini dilaksanakan, mendadak ruangan dipenuhi dengan orang-orang yang sedang berfoto narsis (abiis, semua orang sibuk dengan kameranya sendiri-sendiri untuk mengecek apakah foto mereka sudah benar apa belum), mbak Ella, sang Dosen DKV dari Bandung menjelaskan tips-tips memotret yang baik. Di antaranya, memotret wajah itu sebaiknya memakai cahaya alami. Kalaupun memakai cahaya buatan (lampu), gunakan lampu yang berwarna putih dan jangan terlalu dekat dengan sumber cahaya. Usahakan pula memotret wajah jangan terlalu dekat karena fokusnya kurang sempurna. Okay mbak Ella, laksanakan. :)
  • Beauty Class dengan Mbak Vina dan BA Make Over Indonesia
Tibalah saat yang ditunggu-tunggu. Yaitu belajar make up. Kapan lagi saya yang pemula ini bisa belajar make up langsung dari ahlinya. Pelatih kami pada event Looxclass itu adalah Mbak Vina. Selain beliau adalah pengelola web Looxperiments.com, beliau juga adalah seorang makeup artist yang handal lho, Jenganten.

Mendengar arahan dari mbak Vina serambi melihat barang-barang ajaib ini di depan meja itu rasanya surga!




'Senjata' yang kami pakai
Pertama-tama kita disodori headband dan cape untuk pelindung pakaian dari ceceran make up. (wah, professional sekali mereka). Kemudian BA Make Over memberi kita kapas-kapas yang sudah dibasahi cleanser. Saatnya bersih-bersih muka. Kata mbak Vina : sebaik-baik make up adalah make up yang diaplikasikan pada muka yang bersih. Well, karena mukaku waktu itu sedang memerah, alhasil kulitku yang kemerahan jadi kelihatan semua. Hihi. Ah, tak apalah, kan mau dibikin dandan cantik.

Kemudian, kulit diberi base make up. Ada dua base Make Over, yang satu berwarna hijau untuk kulit kemerahan, yang satu warna ungu untuk kulit kecokelatan. Yew yew, karena kult saya merah, saya dianjurkan memakai base warna hijau. Dijelaskan pula oleh mbak Vina, warna hijau mampu menetralisir warna kemerahan pada wajah. Dalam sekejap, noda kemerahan pada wajah saya mampu tersamarkan. Wah, worthy untuk dibeli ini, Jenganten

Ohya, pada saat beauty class itu, Mbak Ponti yang bertugas sebagai MC merangkap menjadi model yang rela mukanya diacak adul didandani cantik oleh mbak Vina dan Fifi. Kami memperhatikan betapa lihainya tangan dingin mereka mengolah wajah mbak Ponti menjadi cantik. (tapi aslinya memang sudah cantik sih, mbak Ponti ini, cabi-cabi gimanaa gitu)

Fifi mendandani mbak Ponti. Gambar diambil dari prettymuchmakeup.com
Mbak Ponti, Mbak Yulie dan Mbak Vina. Gambar dipinjam dari prettymuchmakeup.com
Sedikit cerita, Mbak Ponti ini orangnya gokil sangat. Beliau mampu nge MC dengan asik dan fun. Tanpa kegokilan beliau mungkin acara ini kurang ramai. Jadi, beliau saya nobatkan sebagai orang paling asik di Looxclass. Saya sempat pula berfoto bersama beliau :

Mbak Ponti dan saya.
Step berikutnya kami mengoles wajah memakai foundation. Lagi-lagi ada dua jenis foundie yang kami pakai. Jenis cair dan padat. Cair dipakai untuk kulit cenderung kering, dan padat untuk kulit berminyak. Baiklah, karena kulit saya berminyak, saya memakai foundie padat.

Setelah itu, kami belajar mengaplikasikan eyeshadow smokey look, blush on dan false eyelashes. Saya senang sekali diajari cara membuat smokey eyes dan memasang bulu mata, karena sebelumnya saya belum bisa. Oh asiknyaa.

Next, the result alias hasil make up kamu yang cantik-cantik ...


Saya dan sekar
Makeup Nista with Fifi. Kiri ke kanan Puput, Ephong, Arum, Monic, Fifi, Lady, Tintaz, Dhewie


Well, sebelum acara beneran selesai, ternyata ada kejutan. Saya memenangkan sebuah games dan mendapat doorprize! Sempat deg-degan pas nama saya dipanggil oleh mbak ketua panitia, Okke @sepatumerah. Ah, akhirnya, orang yang jarang sekali menerima doorprize ini (baca : saya) bisa beruntung juga.

Ketika ikut games.
Ketika memenangkan doorprize. Sik Asiiik.. :*
Hari itu saya senang sekali. Bisa ketemu teman baru yang asik-asik. Membawa pulang goodie bag yang berisi produk dari Make Over @makeoverID, kalung dari @Maniquwawa, voucher belanja di Multiply.com, dan dapet hadiah doorpize pula. Isi doorprizenya itu, adalah lip gloss NYX dari Zatura shop yang sudah pernah saya review di sini.

Begitu pulang, saya nggak langsung menuju rumah, tapi makan-makan cantik dulu bersama Arum, Tintaz dan Sekar di Phuket Thailand. (wah, jauh banget makan aja di Thailand). Hehe, Phuket adalah nama sebuah resto khas Thailand di Jogja. Menunya andalan kami ini :


Salad mangga bumbu Thailand. Yummy
Well, kesenangannya tidak hanya sampai situ aja lho. Kami masih punya voucher seratus ribu untuk berbelanja di Multiply. Setelah mengubek-ubek web multiply, saya membeli barang lucu ini :


Kalung rajut. :)
Melihat kalung rajut itu rasanya jadi kepingin belajar ngerajut. Colek Tintaz dan Sekar. :)

@andhikalady
Continue reading Looxperiment Class at LirShop with Make Over Indonesia

Tuesday, September 18, 2012

, ,

Lipstick Rivera


Saya baru saja menemukan lipstick yang cocok sekali buat saya. Berasa penantianku memecahkan beragam kode, bilangan Fibonacci sampe jejak darah berujung ke penemuan saya mendapatkan Holy Grail. Hihihihi. Lebay. Btw, siapakah yang pertama kali mencetuskan istilah Holy Grail untuk menyebut kosmetik yang cocok banget sampai disembah sebagai cawan suci untuk pemakainya?


 

Well, kembali ke topik. Lipstick yang saya maksud itu adalah Lipstick Rivera nomor 23.

 

Lipstick ini adalah lipstick buatan lokal. Yew, saya memang lagi gandrung dengan produk lokal. Selama yang lokal masih bisa ter-endorse, buat apa bayar lebih mahal. (loh, malah tiru iklan). Hihi

Tekstur lipstick ini creamy dan melembabkan. Ini bukan lipstick matte. Namun ajaibnya lipstick ini mampu menutupi area tepi bibir saya yang kehitaman. Setelah diaplikasikan, warna lipstick ini menyatu seperti menjadi warna alami bibir. Tone warnanya juga sesuai dengan kulit wajah saya. Soft pinky. (NB : wajah saya sebenarnya bukan soft pinky, tepatnya terdapat kemerahan di berbagai tempat).

 
Saya sungguhkan jatuh cinta dengan warna dan teksturnya. Meski kulit bibir saya sedang kering dan tidak halus (ex : ada kulit yang mengelupas), teksturnya tetap bertahan lembab. Biasanya kalau kulit bibir sedang kering, saya harus memakai lip balm atau sebejibun minyak penghalus untuk menyembuhkan. Dengan lipstick Rivera ini, lip balm tidak dibutuhkan lagi. Tinggal oles, bibir jadi lembab dan berwarna dengan sekali olesan.

Swatch di bibir
 Well, saya lebay mengatakan lip balm tidak dibutuhkan lagi. Faktanya lip balm tetap dibutuhkan untuk menutrisi kulit bibir. Nutrisi seperti lip balm tidak mungkin (atau sedikit sekali) kita dapatkan dari sebuah lipstick.

Swatch di tangan

Cerita tentang stay power, lipstick ini cukup memadai untuk digunakan awet selama dua jam pertama. Menuju jam ke tiga atau empat, warnanya sudah mulai pudar. Saya pernah berlipstick ini dan mengecup botol Yakult. Hasilnya fatal seperti ini :

LOL
Aroma lisptick ini juga lumayan lho. Nggak seperti aroma lipstick kebanyakan. Saya menyebut aroma lipstick yang enak sebagai lipstick food-taste. Jika dideskripsikan, aromanya mirip dengan aroma buah yang menyegarkan.

Satu-satunya yang kurang saya sukai dari lipstick ini adalah kemasannya. Sebenarnya kemasannya cukup kuat dan bagus. Bagian luar berwarna biru donker, bagian dalam berwarna emas. Sayang, menurut mata saya yang awam ini, kombinasi antara biru donker dan emas itu kurang cocok. Biru donker lebih cocok bersanding dengan silver karena sama-sama warna dingin. Biru adalah warna dingin dan emas adalah warna hangat. Melihat keduanya bersamaan seperti melihat air dan api. Tidak cocok.


Ah, tapi siapa peduli dengan kemasan selama kualitas isinya prima?

Ya nggak gitu dong. Kemasan tetap penting. Siapapun akan melihat kecantikan wadahnya dahulu sebelum berniat icip-icip isinya. Emang mau di kasih lipstick sama wadah daun pisang? LOL.

Harga : Rp 23.000,00
Positif :
- Warnanya nyatu di kulit
- Lembab
- Stay power bagus
- Aromanya enak
- Kemasan kuat

Negatif :
- Warna kemasan. Warnanya kurang nyatu.



Foto narsis. Saya sedang tidak pakai eye make up. Cuma lipstick. Jadi, maklum kalau muka saya sedang kelihatan kuyu
Sekalian nyoba gaya baru pakai bando Royal saya. >.<*


Bandonya seperti ini lho. Lucu kan? Lucu kaan?

xoxo
Continue reading Lipstick Rivera

Monday, September 17, 2012

, ,

Viva Bedak Keluarga Kuning Langsat


Saya (lagi) suka sekali dengan hal-hal yang berbau retro dan vintage. Kemarin saya baru saja haul lipstick merah, topi bulu dan browsing bermacam-macam gaya baju retro Vintage. #eh. Pun ketika saya memutuskan untuk membeli bedak ini :

Viva Bedak Keluarga Kuning Langsat.

Mau tau kisahnya kenapa saya beli bedak ini?

Awalnya saya ingin repurchase bedak Marck saya yang berwarna pink. Tapi begitu melihat di rak sebelah ada wadah putih serupa Marcks berbunga-bunga dan bermerk Viva, langsung saya comot. But wait, saya membeli ini bukan berarti saya kepingin ganti set powder saya yang sudah cocok dengan Marcks. Saya sudah pernah nyobain Marcks dan tahu kualitasnya. So, kalau ditanya kenapa saya tiba-tiba berubah membeli Viva, itu murni karena saya suka dengan kemasannya yang Vintage full.

Permukaan wadah. Retro. Gambar bunga Sepatu. Ungu lagi. <3 <3 <3

Saya membayangkan nenek saya ketika muda sedang berdandan berfoundie Kelly, berbedak Viva sambil menunggu sang Kakek (tentunya beliau muda juga) datang ke rumahnya dengan rambut berklimis rapi aroma minyak nyong-nyong. :)

Hmm, ternyata mengetahui kosmetik jaman dulu itu menyenangkan ya, Jenganten? Pasti sangat menarik ketika ngobrol dengan nenek / Oma tentang ritual kecantikan apa yang mereka lakukan. Minyak rambut apa yang bisa bikin rambut kelimis dan bebas kutu. Baju seperti apa yang mereka pakai untuk ngedate. Bahkan bentuk BH dan pembalut macam apa yang beliau kenakan. Saya pernah menanyai Nenek dan Kakek tentang semua itu. Tidak disangka, pertanyaan begitu berujung menjadi tiga jam diskusi tentang Retro Grooming yang super menarik. Kalau kamu penasaran, tanyai Nenekmu sekarang juga. Ajak diskusi. Minta tips juga tentang beauty.

Bedak Viva ini, auranya sudah retro banget. Dari gambar bunga sepatu di permukaannya, bentuknya yang sederhana, dan isinya yang berwarna kuning langsat terang. Bicara tentang kuning langsat, saya jadi ingat bahwa ukuran cantik pada jaman dulu itu bukan kulit putih seperti sekarang, tapi kulit bersih yang berwarna kuning langsat. Bedak Viva ini mengakomodir kebutuhan untuk kuning langsat tersebut. Dan setahu saya, produk Viva tidak mengeluarkan produk pemutih (Update : kata Jeng Arum ada beberapa produk Viva pemutih, saya cek ternyata benar ada. Tapi totalnya nggak banyak). Tagsnya sederhana, menciptakan kosmetik untuk wanita Indonesia yang sesuai dengan iklim tropis. That is why I love Viva Cosmetics. 

Warnanya kuning langsat.

Label tepi harus dilepas dulu sebelum bisa dibuka.
Harga bedak ini sangat-sangat terjangkau. Menurut saya, harga murah itu hanya bonus. Buat saya, yang penting dari sebuah kosmetik adalah kualitas dan kecocokan dengan kulit. Kalau kualitas bagus, cocok dengan kulit saya, meski harga mahal (asal terjangkau), saya mau beli. Pun ketika sebuah produk yang muraahh banget-nget, asal dia berkualitas tentu saya cari.

Bedak ini bertekstur serbuk yang halus. Tidak dilengkapi saput. Jadi harus membeli saput atau kuas bedak tersendiri. Adapun kualitas, warna dan ketahanan minyak kira-kira sebelas dua belas dengan Marcks.
Yang paling saya suka adalah warnanya. Kuning Langsat pastel. Saya seperti mendapat bedak sekualitas Marcks tapi berwarna kuning langsat. Lumayan lho. Kalau Jenganten sudah cocok memakai bedak Marcks tapi tidak ada warna yang cocok di kulit, boleh lho, repurchase dangan bedak Viva ini.

Tekstur bedak. Kuning Langsat pastel.

Lihat lebih dekat
Bedak ini terasa ringan di kulit. Meski berwarna kuning langsat, pigmen warna di dalamnya tidak terlalu banyak. Cocok banget kalau untuk set foundie, atau cuma ingin bermake-up yang tipis-tipis. Bisa juga digunakan untuk menghalau minyak di wajah. Sapukan ke wajah ketika kulitmu berminyak. Muka langsung kembali segar, bebas  minyak dan nyaman. 



Selain itu, di bagian komposisi juga terdapat kandungan Asam Salisilat 0,5%. Kabarnya kandungan Asam Salisil pada bedak disebut-sebut mampu mengusir bakteri penyebab jerawat. Jadi bedak ini relatif aman untuk jenis kulit apapun.

Mengenai aroma, bedak ini samar lembut wangi Viva (ada aroma bunganya) yang menyegarkan. Buat saya sih wanginya enak. :). Dan satu lagi, menurut saya, wangi bedak Viva ini lebih bagus dari bedak sejenis merk lain. Cocok banget deh, sama gambar bunga di kemasannya. :)

... Kecuali untuk kulit bayi di bawah tiga tahun.
Harga : Rp 5.000,00 (60 gram)

By the way, saya kok kepingin punya meja rias retro seperti ini :

Sumber
Ohya, sekalian numpang taruh Teaser film retro vintage yang saya tunggu-tunggu tahun ini :


 Habibie Ainun. Pokoknya harus nonton. :))

xoxo. Lady. @andhikalady


Continue reading Viva Bedak Keluarga Kuning Langsat