Monday, November 26, 2012

, , ,

Vampire in Empire

Hai Jenganten. Makeup baru, domain baru. #uhuk. :p

Karena keracunan dan sana-sini pada hebring soal Breaking Dawn, akhirnya saya iseng-iseng memberanikan diri bikin look Vampire. 

Ceritanya, saya kepingin meniru Jane Volturi. Tapi apa daya, rambut saya nggak pirang, saya nggak punya kalung banteng, dan jaket hoodie milik saya yang bisa dipakai untuk meniru kostum Volturi menghilang entah ke mana. #sedih #caripundakMasJacob 

Akhirnya saya siasati pakai mini syal berwarna merah darah. Yeah, meski makeup saya nggak seseram Vampire sungguhan, paling tidak efek bloodynya dapat tertolong dengan aksen syal merah darah itu. Hihi.

Bayangkan saja lantainya itu peti mati.







Makeup Detail

Walhasil, karena saya suka dengan makeupnya, saya nggak cuma foto-foto a la Vampire dong, jadinya saya, narsis! Berikut foto 'Vampire' saya tapi pake senyum. Bwah.
 





Nggak cuma saya lho, yang membikin makeup a la Vampire, Jeng Arum, Popon, Miss Plum, Viya juga membuatnya. Ayoo, siapa lagi mau ikut? Kita bikin klan baru. Bhihihihik.

Salam gigit. Aw aw aw!

Continue reading Vampire in Empire

Friday, November 16, 2012

Selamat Datang, Negeri Para Jenganten

Hai Jenganten,

Mulai sekarang, beautyunder100ribu.blogspot.com berganti alamat  di www.jenganten.com. Selain alamatnya yang ganti, headernya juga ganti. Butuh waktu dua jam untuk membuat header yang merepresentasikan "Jenganten" tapi tidak mengubah banyak komposisi warna yang sudah ada sebelumnya. Dengan semedi sehari semalam, akhirnya saya memajang wajah wayang Our Mahabbharata Lady, Dewi Drupadi.


Turn into ....

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada pemilik jasa web, hosting dan domain, mas @anjarwebid dan Jenganten @jillyratria . Sekedar info nih, kalau ada yang butuh jasa bikin web, aplikasi, mau punya "tanah" di jagad internet dan punya alamat (bukan palsu) domain, dapat cusss sepiklah mereka lewat Twitter atau webnya di www.fastacenter.com. Hehehe.

Sebenarnya saya ingin banyak cerita di blog ini tentang hal-hal sebagai berikut :
1. Kenapa ganti domain?
2. Kenapa ganti nama?
3. Apakah review under 100 ribu akan tetap berlaku?
4. Kenapa memakai simbol Drupadi?

Dan lain-lain.

Niatnya, posting singkat ini adalah pengingat untuk diriku sendiri. Lagian saya tidak yakin, apakah Jenganten-jenganten di luar sana benar-benar mengharap saya bercerita semacam itu. Hihihi.

Ya sudahlah, pokoknya saya lagi seneng dulu. Bye. Met tidur. :D

@andhikalady

Continue reading Selamat Datang, Negeri Para Jenganten
,

Regazza Cologne

Saya lagi pulang ke rumah orang tua saya dan saya lagi suka dengan wewangian ini :

Regazza Purity dan Glow.
Sebuah pembuka postingan blog yang aneh ya? Ah, gapapalah, yang penting saya mau cerita.
Kemarin, ketika saya ada tugas ke Lampung, saya lupa bawa parfum ataupun pewangi tubuh. Akhirnya saya memutuskan membeli sebuah wewangian di minimarket dekat hotel. Seperti lagaknya orang yang mau beli wewangian, jadilah saya seperti binatang pengendus botol-botol parfum yang liar. Untung si penjaga toko nggak berlanjut nanyain saya "Jangan sentuh-sentuh parfumnya ya, Heli, itu dicari majikanmu". Ya begitulah kira-kira.-_____-"


Sebenernya saya bukan orang yang memiliki kemampuan pembauan yang bagus. Kerap kali saya menemukan aroma wewangian yang sama satu dengan yang lain. Termasuk pula ketika membaca teori kalau parfum itu memiliki top notes, middle notes dan base notes. Teori notes parfum ini pun pertama kali saya tau dari film sadis sodomasokis "The Perfume".


Keterangan = jangan  nonton kalau memiliki fobia berlebihan terhadap manusia sadistis. >.<

Oke, kembali ke topik. Pertimbangan saya membeli wewangian itu adalah :
1. Kemasan (makin unyu makin bagus. Hehehe)
2. Wangi (lembut, tidak nyegrak, tidak mistis semisal bau melati yang kuat, tidak beraroma parfum laki-laki, dan segar diaromai)


Wewangian yang saya beli itu bukan jenis parfum. Tapi Cologne. Gambar di atas adalah seri Regazza Femme Glow. Harganya 35.000 di Lampung (ketika kembali ke Jogja, saya cek lagi harganya ternyata cuma 22.000). Wanginya feminin lembut. Ketika mengaromainya, yang terbayang adalah sebuah taman yang berbunga warna-warni dengan seorang wanita yang sedang memetik bunga. Udah, gitu aja saya bisa mendeskripsikan wangi. Hehehe.


Karena penasaaran, saya juga membeli Regazza Femme Purity. Aromanya lebih kuat dan ada sedikit sentuhan maskulin dalam wanginya. Yang terbayang ketika membaui adalah sebuah kebun dengan dedaunan mint berwarna hijau muda.

Saya suka dengan kemasan Regazza. Kurvanya cantik dan isinya banyak. Harganya murah lagi.Ketika disemprot tidak begitu susah untuk mengatur banyak sedikitnya semprotan.

Aniway, saya memotret cologne-cologne ini di ruang tamu saya. Ada dua lukisan di atas meja dan di dinding. Ketika saya kecil, saya sering berimajinasi dapat berada di lukisan itu.



@andhikalady

Continue reading Regazza Cologne

Monday, November 5, 2012

, , , , ,

Make up (katanya) ke Kantor

Ahem, saya baru saja mendapat ide dari kawan saya yang baru saja menjadi Ibunya Aksara, @yoqiza , untuk posting menyoal makeup ke kantor. Krik krik, ide selewatan langsung muncul begitu saja. Meskipun sampai saat ini saya merasa Bu Yoqiza salah alamat bertanya. Hihihi.

Tapi tak apalah. Atas permintaan beliau yth, saya coba posting beberapa versi makeup ngantor versi saya pribadi. Mau disanggah, monggo, mau dicontek, juga tidak apa-apa. Syukur-syukur menginspirasi. #ngarep:D

...

Pada dasarnya, makeup untuk bekerja/ngantor/nguli atau apalah, menurut saya itu harus begini :

- Tahan lama dipakai dari pagi hingga (minimal) siang.
- Ketika dipakai cuci muka alias wudhu, apapun yang dipakai di mata kita tidak mbleber.
- Looknya bikin kita semangat sepanjang hari di kantor.
- Simple, tidak terlalu berat (emangnya mau kondangan?).
- Moisture dan terlindung. Artinya kulit terjaga kelembapan karena terpapar AC dan perlindungan dari sinar UV.

Hmm, banyak juga ya, syaratnya. Ada beberapa versi dandanan saya kalau ke kantor. Jadi saya bedakan menjadi tiga jenis yaa..
  • Versi Males
Namanya saja versi males. Ya dandannya males-malesan gitu. Tapi males dandan bukan berati wajah polosan dong. Pelembap dan sunblock tetep wajib dipakai. Biar gimana juga, kulit kita perlu dilindungi. Jadi beginilah kalau saya lagi males.

OOTD
Perlengkapan makeup versi males.
Langkah-langkah dandan :
- Pakai Pelembap (Natur E / Kelly / Clean and Clear, sesuaikan dengan pelembap yang cocok di kulit)
- Pakai Sunblock (Wardah Sunblock)
- Pakai Bedak TWC (Pakai TWC, supaya tetap nutup dosa noda di wajah)
- Pakai Lipgloss (Lip Ice)

Makeup sekedarnya dan jilbab seadanya.
Jilbab :
Jilbab versi males dibuat sesimpel mungkin. Biasanya saya memakai satu helai jilbab paris, dipeniti di bagian leher. Kalau rapi ya syukur, kalau tidak rapi, bisa dirapikan nanti di kantor. (kan judulnya makeup ngantor). Gambar di atas saya pilihkan contoh jilbab yang tidak rapi. Tolong jangan ditiru! Hihihi.

Plus :
- Cepat dipakai.
- Nggak ribet.
- Rekor saya dandan begini paling lama lima menit. (ini saya biuti blogger apaan???)
- Andalan ketika bangun siang.

Minus :   
- Dandanan ala kadarnya.
- Susah mbikin jilbab rapi.
- Ketika sampai kantor (kalau niat) mesti harus benerin jilbab dulu.
- Muka gampang berminyak, stay power kurang oke.   
- Kalau dipakai pas muka saya sedang kurang segar, look macam begini membuat aura muka kelihatan ngantuk nggak semangat.

Makeup Versi Males Saya Pakai Ketika :
- Ya lagi males.
- Kalau bangun kesiangan.
- Kalau kulit saya lagi flawless-flawlessnya (gak perlu makeupan berat-berat).
- Kalau tidak ada hal penting-penting banget yang dilakukan di kantor.
- Kalau saya nggak mau kemana-mana ketika di kantor.

Sejauh ini, makeup versi maleslah yang paling sering aku pakek. >.<
  • Versi Niat
Kali ini versi makeup yang lebih 'niat'.

Alat dan bahan.
Langkah-langkah dandan :
- Pakai step makeup sama seperti versi males.
- Pakai BB Cream untuk tampilan kulit yang lebih halus. --> niat
- Pakai bedak tabur dengan kuas. --> niat
- Tambahkan ngebentuk alis. --> niat
- Pakai Eyeliner.
- Pakai Lipgloss / Lipstick Nude.

Sama simplenya, tapi bagian mata lebih 'nyala' karena ditambah eyeliner dan eyebrow.
  

Jilbab :
Karena agak niat sedikit, saya sempatkan pakai inner. Setelah itu baru pakai kerudung paris dan digubet-gubet ndhas (eh?), sematkan bros yang besar, jadi. Saya suka pakai bros yang besar karena mampu membuat tampilan jilbab yang biasa-biasa saja menjadi stand out.


Plus :
- Kulit muka lebih halus.
- Makeup tahan lama.
- Kelihatan (lumayan) rapi.
- Karena waktu dandannya cukup lama, ada waktu untuk koreksi makeup.
- Untuk dandan seperti ini butuh waktu sekitar 10-20 menit.

Minus :
- Waktu untuk dandan lebih lama dibanding versi males.
- Nggak bisa dipakai buru-buru.

Makeup Versi Niat Saya Pakai Ketika :
- Bangun pagi.
- Lagi kepingin cantik.
- Mau kuliah di sela-sela jam kantor. (saya kan ngantor sambil kuliah).
- Ada janji sepulang kantor.
- Ada janji makan siang. #nggaya
- Lagi kepingin aja.
  • Versi Mau Ketemu Klien
Ini nih, makeup ngantor yang paling butuh effort untuk dandan. Taulah, ketika ketemu klien, kita tidak hanya membawa nama diri, tapi juga nama perusahaan. Buat saya, harga diri jelek oke, gapapa, urusan gueh (??), tapi urusan reputasi perusahaan, jangan (karyawati baik). Untuk itu, demi menghormati banyak pihak, satu, perusahaan, kedua, klien, ketiga diri saya sendiri (diri sendiri perlu dihormati lohh), saya berusaha bikin tampilan yang lumayan niat dibanding cuma niat.

Ada tambahan eyeshadow, dan pashmina!
Langkah-langkah dandan :
- Sama seperti versi niat.
- Pakai eyeshadow, maskara kalau perlu.
- Eyeliner.
- Lipstick natural + lipgloss.
- Blush on.

Mata. Saya memakai Viva Eyeshadow duo.
Jilbab :
Pakai inner, lanjutkan dengan pashmina sifon. Biasalah, gubet-gubet sirah pakai peniti sana-sini, bros sana-sini. Jadi. Karena ini pakai pashmina sifon, otomatis kerudung jadi gampang terbang ke mana-mana. Pastikan peniti yang dipakai memadai untuk menempatkan kerudung tetap pada tempatnya.
Nyepam foto kaki sedikit ah.
Plus :
- Muka lebih berseri-seri.
- Pakaian lebih rapi.
- Lebih kelihatan profesional (#halah).
- Mata terlihat lebih tajam dan 'menyala'.
- Membuat diri sendiri jadi makin pede.
- Ya, jadi merasa lebih cantik aja gituh.

Minus :
- Lama Buk, dandannya! Estimasi waktu antara 25 - 35 menit.
- Suka parno kalau tiba-tiba kerudung jadi gak rapi.

Versi Ketemu Klien Saya Pakai Ketika :
-  Ya kalau mau ketemu klien lah!
-  Kalau saya mau jadi trainer.
-  Kalau saya harus ngomong di depan umum.
-  Atau kalau saya bener-bener sedang selo-seselo-selonya niat-seniat-niatnya.
  • Touch up!
Makeup boleh cantik di pagi hari, tapi seperti usia, kecantikan makeup juga tidak bertahan lama, untuk itulah saya merasa perlu untuk mengantongi pupur dan lipgloss. Ini contoh bedak yang ada di bawaan saya.

Fanbo Bedak dan Make Over Lip Liquid.
Untuk touch up, saya memilih bedak padat, bukan Two Way Cake, karena TWC jika dipakai ketika siang untuk touch up bisa membuat muka terlihat cakey dan ketok kandel dempule. So, bedak padat adalah pilihan tepat.

Saya lebih suka touchup dengan lipgloss karena mudah dipakai dan aman digunakan dalam kondisi bibir seperti apapun. Mau bibir lagi kering, lagi lembap, lagi berwarna, lipgloss tetap menyatu dengan bibir. Selain itu, lipgloss dapat dipakai meskipun tidak menggunakan kaca. Hihihi.

Satu hal lagi, kenapa saya tidak menyebut maskara? Sebenarnya alasan pribadi aja. Menurut saya, pakai maskara itu serba salah. Kalau pakai yang waterproof, susah dibersihkan. Pakai yang non waterproof, gampang mbleber mata. Jadi mending nggak pakai aja sekalian. :X. Apalagi ini urusan bekerja. Otomatis pakainya setiap hari dong. Kasihan atuh bulu mata sayah. :D

@andhikalady
Continue reading Make up (katanya) ke Kantor

Sunday, November 4, 2012

, ,

Fanbo Fantastic Eyeshadow Kit

Hai Jenganten,

Saya lagi di Lampung loh (emang kalau kamu lagi di Lampung terus ada orang yang bilang Wow, gitu Lady?) brb koprol sambil pake lisptik.
Jadi karena ada tugas negara, saya terdampar di pulau Sumatera paling selatan ini. Berhubung malem ini lumayan selo, saya menyempatkan diri untuk posting draft yang sudah tersusun karatan bertahun-tahun yang lalu. Alamak. Padahal saya cuma ingin mengalihkan isu huru-hara postingan kemarin.

Ini dia temen warna-warni baru yang saat ini menghiasi traincase saya =

Fanbo Eyeshadow Kit

Isinya. :O. Kiri : Citra Pelangi. Kanan : Pesona Kupu.
  • Kemasan.
Warnanya merah hati. Simpel dan tipis. Travel friendly dan mudah masuk kantong. Tak perlu berkata panjang lebar, intinya saya suka dengan bentuk kemasannya. Meski simpel begitu, dia tetap terkesan mewah dan elegan.
Kedua-duanya sudah memiliki nomor BPOM dan data website. NB : meski memiliki website, terakhir kali saya mengunjungi www.fabindo.com masih dalam proses rekonstruksi. Sini mbok bikinnya sama saja ajah. Hikhik

  • Aplikator 
Masing-masing eyeshadow kit dilengkapi dengan dua buah kuas spons masing-masing berujung dua buah. Menurut saya ini masih jauh lebih oke dibanding dengan aplikator yang disediakan Mirabella Eyeshadow Kit. Dengan kuas yang terdiri dari dua gagang, empat spons dan delapan sapuan, aplikator Fanbo Eyeshadow Kit saya nilai cukup memadai untuk mengakomodasi sepuluh warna eyeshadownya. Bandingkan dengan Mirabella yang memiliki dua belas warna tapi aplikatornya hanya satu.
Meski begitu, akan lebih baik lagi kalau kita memakai eyeshadow dengan kuas tersendiri yang lebih berkualitas.
  • Warna
Apa yang paling penting dari sebuah eyeshadow kalau bukan : warnanya? Kemasan boleh diabaikan, saput kuas boleh biasa saja, tapi kalau warnanya 'biasa'? Hmm, sayapun pasti kecewa dengan eyeshadow apapun yang warnanya 'biasa'. Sebenarnya apa sih, syarat warna eyeshadow itu tidak 'biasa'? Buat saya sih eyeshadow yang baik itu begini :
- pigmented
- stay power oke
- tidak powdery

Eyeshadow Fanbo Kit memiliki sepuluh warna untuk tiap kemasannya. Rata-rata warna tersebut cukup pigmented. Tapi tidak semuanya. Ada warna yang memang tidak begitu kentara ketika diswatch di kulit.
  • Citra Pelangi
Saya mempunyai dua Eyeshadow Fanbo. Citra Pelangi dan Pesona Kupu. Pada Citra Pelangi, saya mendapati ada warna putih shimmer! Kebetulan saya sedang butuh Eyeshadow warna putih untuk bermacam keperluan. Untuk highlight, untuk pewarna sudut dalam mata, untuk pencerah bagian bawah mata, untuk pencerah cupid bow. Ah, banyak sekali kegunaan eyeshadow warna putih itu. Apalagi yang shimmer.
Warna lain yang ada di seri ini adalah ungu, hijau, cokelat, hitam dan nuansa pink.


Tidak semua warna-warna tersebut pigmented. Yang saya nilai pigemented adalah warna cokelat, hitam, hijau, dan putih. Untuk warna dengan nuansa pink tidak begitu cetar. Tapii, saya merasa warna-warna pink ini akan cocok dipakai bagi yang suka makeup a la Korea yang tidak membutuhkan warna eyeshadow yang over pigmented. In case, ingin berdandan warna Korea tapi tidak memakai produk Korea. Pake Fanbo sudah cukup. Hihihi.

Citra Pelangi



  • Pesona Kupu
Warna-warni Pesona Kupu lebih beragam dan hampir semuanya pigmented.Ada warna pink, ungu, cokelat, kuning, hijau, biru, hitam, cokelat dan oranye. Tidak seperti warna Citra Pelangi yang cenderung memiliki komposisi warna yang hampir mirip satu sama lain, seri Pesona Kupu lebih warna-warni dan beda-beda.


Saya mendapati warna hitam, kuning, hijau, biru dan cokelat yang lumayan pigemnted. Sementara warna pink kurang begitu masuk ke kulit saya.

Pesona kupu.
Catatan : Saya swatch produk ini tanpa base. (baca : belum punya base)

Ada yang pigmented ada yang tidak keluar warnanya. Tapi, errr, hampir semua Eyeshadow ini powdery banget. Ditutul sedikit pakai tangan saja sudah berhamburan ke mana-mana. Ke hidung, ke pipi, untung tidak ke bibir. Mosok lambeku meh dike'i warna ijo?

Anyway, di luar kesan powdery itu, saya suka dengan Eyeshadow Fanbo, baik warnanya, murahnya, dan struktur pan nya yang bulat-bulat ada jarak dengan warna lain sehigga memperkecil kemungkinan warna Eyeshadow itu akan bercampur.


Continue reading Fanbo Fantastic Eyeshadow Kit