Thursday, December 17, 2020

, ,

Pengalaman Pasang IUD, Seram Nggak Sih?

Memilih cara KB adalah hal yang gampang-gampang susah buat saya. Tapi (kayaknya) lebih susah lagi menanggung punya anak banyak dengan jarak dekat-dekat. Beuh. Untuk itulah saya memutuskan langsung ber-KB setelah nifas usai. KB yang saya pilih adalah IUD (intra uterine device) dan sejauh ini belum menyesal memilih ini.

Kenapa memilih IUD?

Pertama-tama, saya nggak disiplin meminum pil setiap hari. Kedua, lebih baik mengulangi trip kontrol IUD setiap enam bulan ketimbang disuntik setiap tiga bulan. Ketiga, media lain tidak menarik. Sehingga saya mantap dengan IUD.

IUD sendiri setahu saya ada dua jenis, tipe plus hormon dan tanpa hormon. Saya memakai yang non hormon, kabarnya lebih aman untuk yang menyusui. Saya memang menghindari segala jenis KB yang mengandung hormon seperti pil, suntik, implan, ataupun IUD yang berhormon dengan harapan untuk menghindari pengaruh pada ASI.

IUD dan alat insersinya.


Proses pemasangan


Sebelum dilakukan pemasangan IUD, dokter/bidan biasanya akan memberi pengarahan singkat tentang bagaimana alat ini bekerja, berapa lama harus kontrol kembali, sampai masa waktu pakai IUD. Selain itu juga dijelaskan proses pemasangan dan efek sampingnya. Waktu itu saya dijelaskan bahwa dengan pemakaian IUD dapat menyebabkan haid berlangsung lebih lama (yang mana saya belum tahu karena sampai sekarang belum haid juga).

Setelah mantap, saya dipersilakan untuk tiduran di alat yang dinamakan stirrup, mengangkangkan kaki seperti posisi melahirkan, kemudian petugas kesehatan akan melancarkan aksinya di 'bawah' sana. Mereka menggunakan alat yang dinamakan spekulum untuk membuka vagina agar IUD mudah dimasukkan ke dalam rahim. Supaya mengurangi rasa nyeri, bisa juga menggunakan bantuan gel khusus.

Spekulum untuk membuka vagina


Gimana rasanya? Ya tetap nyeri, nggak nyaman, dan berontak. Secara alami memang bagian 'bawah' dirancang untuk menolak benda yang masuk. Namun demi kesuksesan implantasi IUD, saya tahan-tahan sebentar. Setelah 10 menit penuh perjuangan, akhirnya masuk juga benda berwujud huruf T itu. 

Banyak wanita mengurungkan pakai IUD karena takut sakit, nyeri, dan segala macam. Tapi buat yang sudah pernah melahirkan, memasang IUD nggak ada apa-apanya kok. Memang ada nyeri dikit, tetapi hanya sementara. Masih lebih nyeri membayangkan hamil lagi saat anakmu baru enam bulan kok.

Nah, begitu selesai pemasangan, rasanya seperti tidak pakai apa-apa. Hanya saja dalam waktu beberapa jam setelah pemakaian, muncul bercak darah seperti menstruasi. Keluarnya juga selama beberapa hari seperti menstruasi sehingga saya perlu memakai pembalut.

Saya diminta kontrol dua minggu setelahnya. Kemudian kontrol lagi sebulan, tiga bulan, dan setelah itu setiap enam bulan sekali. Sejauh IUD tidak bermasalah, kontrol bisa dilakukan setahun sekali. Kebanyakan bocor IUD adalah karena kontrol yang terlambat. Saya sih nggak berharap itu terjadi, pinginnya aman-aman saja tidak terjadi pembuahan saat memakai KB.

Lalu gimana kontrol IUD di saat pandemi seperti ini?


Alternatif saya adalah mencari klinik yang bukan di rumah sakit untuk memeriksa IUD. Sebelum memutuskan menggunakan KB jenis apapun, ada baiknya kamu melakukan riset terlebih dahulu. Bisa melalui membaca artikel online misalnya di Halodoc, atau tanya teman yang sudah melakukannya. 

Buat saya, segala tindakan keputusan kesehatan untuk diri sendiri dan keluarga sebaiknya sudah diputuskan matang-matang. Memeriksakan anak sakit, memasang KB, kontrol kesehatan, hingga vaksin corona sebaiknya sudah di-googling-kan dulu sebelum ke ahlinya. 

Kalau kamu sendiri, lebih nyaman pakai KB apa?

@andhikalady

Continue reading Pengalaman Pasang IUD, Seram Nggak Sih?

Tuesday, December 8, 2020

Jasa Jahit Kebaya Pengantin ala Digital. Dayamaya dan Jahitin Solusinya

Pada suatu hari, tersebutlah sepasang sejoli yang sepakat hendak menikah. Namanya Ani dan Rhoma. Mereka sudah memantapkan tanggal pernikahan yaitu pada tanggal 29 Februari 2021. Segala persiapan mereka lakukan, mulai dari checklist undangan, makeup, katering, konsep dekorasi, fotografer, dan juga busana pernikahan. Mereka melakukan proses tersebut sebagian besar dari rumah, pasalnya di situasi pandemi ini kurang memungkinkan untuk banyak berwara wiri sekaligus untuk menjaga protokol kesehatan.

Untungnya mereka bertemu dengan jahitin, sebuah platform jasa pembuatan baju dan busana online yang dapat diandalkan untuk membuat kostum tanpa harus mendatangi penjahitnya. Jahit.in akan memandu Ani untuk mengukur badannya sendiri, memilih bahan sesuai budget, kemudian menjahitkannya sesuai model yang diinginkan. Voila. Praktis dan tidak makan waktu.



Prosedur ini jamak dilayani oleh jahit.in, selain itu, mereka juga melayani penjahitan aneka baju lain yaitu: Made to Measure, Fashionpreneur, dan Ukur Sendiri. Ketiganya merupakan lini bisnis sekaligus model belajar yang diusung oleh jahitin. Keunggulannya, jahitin sudah memberdayakan para penjahit di daerah 3T khususnya Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Melalui workshop pengolahah limbah kain tenun, jahitin telah mengajari masyarakat sekitar untuk membuat masker, cushion bantal, dan barang lain yang memiliki nilai jual tinggi. Jahitin sendiri merupakan bagian dari startup yang bersinergi dengan Dayamaya, untuk mengembangkan serta mengembangkan potensi di tempat yang tepat guna, terutama di daerah 3T.





Pic 2-4. Kreatifitas dan layanan Jahitin

Dayamaya adalah program besutan pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kini dari 18 inisiatif di masyarakat telah ada 5 startup yang mendapat dukungan. Beberapa di antaranya adalah Jahitin, Atourin, dan Cakap.

Atourin adalah startup yang membina dan membantu orang yang tertarik membuka jasa tur wisata secara virtual. Sasarannya adalah para pemandu wisata yang terdampak pandemi. Menurut tim operasional Atourin, pada tahun 2019 terdapat 10 pemandu wisata di Natuna yang sudah memiliki lisensi, lebih berani melakukan self branding, dan mulai memanfaatkan media sosial untuk melakukanm promosi. Dengan adanya ini diharapkan akan ada lebih banyak lagi pemandu wisata berlisensi. Harapannya, tur virtual ini tidak hanya bermanfaat di masa pandemi, tetapi bisa untuk jangka panjang.


Pic 5. Cakap

Startup berikut adalah Cakap, yaitu aplikasi belajar bahasa asing secara online. Peserta mendapatkan akses kelas webinar, materi ebook, akses video pembelajaran, kuis evaluasi untuk mengukur kemampuan bahasa asing selama program, pendampingan guru professional dan native speaker, serta mendapat sertifikat penyelesaian di akhir program.


Itulah beberapa startup binaan Dayamaya. Yuk kunjungi profil mereka untuk mengetahui lebih lanjut.

@andhikalady

 

Continue reading Jasa Jahit Kebaya Pengantin ala Digital. Dayamaya dan Jahitin Solusinya

Friday, November 27, 2020

Mie Berbahan Bayam dan Rendah Gluten Favorit Paula Verhoeven

Kalau saya perhatikan, gaya hidup sehat makin ke sini makin digandrungi. Mulai dari kampanye PHBS akibat pandemi, olahraga, dan banyaknya pilihan makanan junk-food yang kian ditinggalkan. Termasuk saat memilih camilan sehat yang juga enak. Lebih mudahnya, lihat saja para artis dan influencer, banyak di antara mereka yang giat mempromosikan pola hidup sehat sambil memajang foto body goal, aktivitas yoga, keluarga lucu -- atau apa pun ciri khas mereka, juga pilihan makanan sehat. Salah satunya adalah mie instant Lemonilo yang dipilih oleh Paula Verhoeven dan anaknya, Kiano.


Menurut Paula, mie Lemonilo itu praktis, enak, dan aman dikonsumsi setiap hari. Paula kerapkali memakan mie Lemonilo saat malam hari sambil menemani Kiano makan atau bermain. Karena mie Lemonilo terbuat dari bahan alami dan tanpa MSG, sehingga aman dimakan setiap hari.

"Mie ini juga tidak melalui proses penggorengan, melainkan dipanggang. Sehingga untuk memasaknya jadi lebih lama, yaitu 5 menit," ujarnya.


Paula suka menyantap mie Lemonilo bersamaan dengan sayur dan telur rebus, seperti di foto ini. Menurutnya, akan lebih bergizi kalau ditambah protein dan aneka makanan lain, meskipun mie Lemonilo sendiri sudah tinggi serat karena berbahan bayam sebagai dasaran warna hijau pada mie nya. 

Saya pun kalau mengonsumsi Lemonilo bersama keluarga tak lupa untuk menambahkan telur atau lauk supaya lebih lezat. Tapi ini masalah selera sih, banyak juga kaum yang gemar memakannya secara plain. Tujuan utamanya sama, yaitu supaya lidah tetap termanjakan dengan kelezatan mie instan tetapi tetap aman di badan. Maka dari itu, Lemonilo adalah solusinya.

Meskipun lebih mahal dari mie yang lain, tidak masalah, karena ada berbagai kebaikan dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Selain itu, produk Lemonilo juga sudah mudah diakses dan tersedia di aneka minimarket, warung, atau supermarket terdekat di seluruh wilayah Indonesia.

@andhikalady

Continue reading Mie Berbahan Bayam dan Rendah Gluten Favorit Paula Verhoeven

Tuesday, November 24, 2020

, , , , , , ,

Rekomendasi Dokter Spesialis Anak & Tenaga Medis Anak di Yogyakarta

Saat menjadi orangtua, saya rasa semua orang akan concern mengenai jasa medis dan dokter untuk si kecil. Meski anak tidak sakit, meski nggak kenapa-kenapa, pun kita akan sering bertemu dengan mereka. Entah untuk imunisasi atau kontrol pertumbuhan. Bukankah kita semua ingin anaknya tumbuh dengan sehat dan optimal?

Saya beberapa kali ketemu dengan DSA (dokter spesialis anak), dokter umum, dan aneka jasa medis yang ada di Yogyakarta. Alasan untuk menemui mereka beragam. Ada yang disebabkan anak alergi, benjolan di pusar, BB nggak naik, dan serangkaian 'bonus' yang datang bersamaan dengan buntelan lucu imoet nan menggemaskan ini.


Little L



1. dr. Nini Rahmani Aziz, Sp.A -- Lokasi Praktik di RSKIA Sadewa Babarsari


Dokter Nini adalah dokter anak pertama yang menangani Little L paska persalinan. Saya sendiri kurang paham apa yang dilakukan beliau sesaat setelah bayi lahir, karena saya masih fokus beristirahat setelah melahirkan. Namun setelah mencari tahu, dokter anak bertugas untuk mencatat dan memastikan si bayi dalam kondisi optimal dan sehat setelah lahir. Apabila terjadi komplikasi, dokter anak akan sigap menolong si bayi agar tetap terkondisikan.

Saya menemui beliau 2 kali. Pertama di saat kontrol sebelum bayi dipulangkan untuk memantau kondisi bayi apakah sudah layak pulang atau belum. Kedua, saat kontrol Baby L seminggu setelah ia lahir, untuk memantau kenaikan BB pertama, poop, dan kondisi umum bayi. Sekilas kesan tentang dokter Nini adalah beliau lugas, langsung to the point, dan menjelaskan tanpa diminta. Kurangnya satu, antreannya panjang sekali, mungkin karena di RSKIA Sadewa (tempat praktik beliau), dikenal sebagai RS laris dan terjangkau di kantong. Saya sampai kasihan dengan bayi saya harus menunggu terlalu lama dan berdesakan dengan pasien lainnya. Kapok dengan antreannya, saya putuskan cukup sekali saja kontrol ke Dokter Nini waktu itu.

Mungkin selain di RSKIA Sadewa beliau juga membuka praktik di rumah pribadinya, hanya saja saya belum mencari tahu lebih lanjut.


2. dr. Anita Tri Kusuma -- Praktik di Klinik Bangun Husada Seturan


Dokter Anita adalah dokter umum di klinik faskes I BPJS kami. Saya sekeluarga kalau ada keluhan kesehatan yang dari ringan sampai agak berat biasanya langsung mendatangi klinik ini. Orangnya komunikatif, friendly, dan staffnya juga ramah-ramah. Meski dokter umum, beliau cukup piawai untuk menangani kasus-kasus keluhan bayi. Misalnya saat L demam atau muntah, bisa tertangani dengan baik. Begitu pula saat L pernah mengidap dermatitis atopik, diberikan salep dan obat anti alergi langsung sembuh.

Keunggulan beliau menurut saya adalah beliau gemar memberikan tips tumbuh kembang anak tanpa diminta. Misal tips simulasi tengkurap, dan berbagai perawatan bayi lainnya. Kelebihan lain adalah beliau tidak mudah meresepkan obat manakala tidak perlu amat. Misal waktu itu baby L sempat diare, kami tidak diresepkan obat diare, melainkan dibei vitamin untuk usus dan parasetamol untuk meredakan demamnya.


3. Bidan Mugi Rahayu, AmdKeb, SFil, MPH -- Purwomartani


Semenjak pandemi, saya dan L sebisa mungkin menghindari datang ke rumah sakit atau pusat kesehatan kalau nggak perlu-perlu banget. Namun kita berusaha agar L tetap mendapatkan imunisasi sesuai haknya. Maka dari itu, atas rekomendasi teman, saya mencoba imunisasi di tempat bidan Mugi (persalinan Maryam). Lokasinya di daerah Purwomartani - Kalasan. Agak nyelempit memang, tetapi dari pencarian google map menunjukkan lokasi cukup akurat dan mudah dicari.

Kesan pertama saat memasuki klinik bidan Mugi adalah teduh dan Islami. Lamat terdengar alunan suara murattal di lokasi. Staffnya juga ramah-ramah. Keunggulannya, setiap ada jadwal imunisasi, setiap anak akan mendapat jamnya sendiri-sendiri untuk menghindari kerumunan. Dua kali saya mengimunisasi L di sana, nggak antre sama sekali dan sudah pas dengan jamnya. Selain itu, tarif imunisasi dasar juga cukup terjangkau. Kemungkinan L akan terus imunisasi di sini.


4. dr. Lhora Arie Sandy, Sp. BA -- Praktik di Rumah Sakit Hermina


Saat L berumur 2 bulan, pusarnya tidak kunjung kering dan timbul benjolan sekaligus bau anyir yang tak sembuh-sembuh. Setelah diperiksa, ternyata bayi saya mengidap kelainan bawaan lahir urachus (saluran kemih bocor ke pusar) sehingga perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaikinya. Dokter yang menangani prosedur ini adalah dokter Lhora spesialis bedah anak di rumah sakit Hermina Yogyakarta. Saya sama sekali tidak ada pengalaman yang berkaitan dengan rawat inap dan operasi, mendengar kata 'surgery' aja udah ngeri duluan. Namun qodarullah, saya harus menghadapi situasi di mana anak saya, bayi saya yang masih merah berumur 2 bulan harus menjalani pembedahan.

Saya berharap kamu dan anak kamu tidak perlu bertemu dengan dokter bedah anak di manapun berada. Namun apabila dibutuhkan -- misalnya ingin menyunat anak, dokter Lhora bisa dipertimbangkan. Beliau komunikatif dan sayang anak. Perawatan paska operasi juga tetap dipantau sampai lukanya sembuh benar. Sekarang keluhan pusar L alhamdulillah sudah tidak ada lagi.


5. dr. Neti Nurani, M. Kes, Sp. A (K) -- Praktik di RS Bhakti Ibu


Saat L berusia 10 bulanan, ia mengidap gatal-gatal di area lengan yang ternyata adalah dermatitis atopik -- sejenis alergi. Saking gatalnya, L bisa menggaruk sampai lecet dan berdarah. Kemudian saya bawa ke dokter Neti, niatnya biar bisa sekalian konsultasi gizi karena berat L tidak nambah-nambah. Namun begitu sampai sana, beliau hanya meresepkan pengobatan untuk dermatitis atopiknya, dan menolak untuk dimintai konsul gizi. :(. Mungkin menurut beliau biar diselesaikan dulu penyakitnya, baru pembenahan gizi. Atau bisa juga karena saat saya kontrol ke sana, kebetulan mendekati jam enam sore di saat magrib. Tahu sendiri kan, di jam-jam tersebut adalah saat kemrungsung-nya manusia.

Alhasil saya cuma membawa pulang resep saja, tanpa konsultasi gizi seperti yang diharapkan. Padahal tarifnya juga tidak murah (tetap ada charge konsul gizi). Sekali berobat ke sana, cukup menjadi alasan untuk tidak datang kembali.


6. dr. Endy Paryanto Prawirohartono, MPH, Sp.A(K) -- Praktik di Apotik Celeban


Masih dengan kasus yang sama, yaitu BB L stuck selama 5 bulan, akhirnya saya putuskan untuk membawanya ke DSA subspesialis gizi. Di Jogja ada dua dokter subspesialis ini, yaitu dokter Neti yang sudah saya bahas di atas, dan dokter Endy. Beliau praktik di RS Sardjito dan apotek miliknya di Celeban. 

Ceritanya, L susaaaah banget naik BBnya. Saya sempat khawatir ada penyakit tersembunyi yang bikin dia weight faltering. Dulu saat dia masih ASIX, badannya gemuk ginuk-ginuk, bahkan pernah naik 2kg dalam sebulan. Lha setelah MPASI kok susah naiknya. Usut punya usut setelah konsultasi ke dokter Endy, penyebabnya karena penghidangan makanannya kurang minyak tambahan dan kurang suplementasi zat besi. Demikian. 

Saya lakukan penjadwalan makan dan rutin memberi suplemen zat besi, alhamdulillah ada hasilnya. Bisa naik 2 ons selama sebulan. Saya udah seneng banget nih meski kurang dari target yaitu 5 ons sebulan. Dokter Endy ini termasuk sudah senior dan sabar saat diminta konsultasi. So far, dokter Endy yang menurut saya paling cocok kalau untuk masalah pergizian dan pemberian makan bayi.

Nah itulah beberapa daftar dokter DSA dan tenaga medis yang menangani baby L. Semoga kamu yang sedang mencari bantuan tenaga medis bisa terbantu dengan artikel ini.


@andhikalady
Menjadi Ibu terasa lebih mudah.



Notes:
- Mohon jangan berusaha mencari atau menghubungi saya via WA kalau sekadar tanya "Di mana lokasinya", "no telepon berapa", "praktiknya jam berapa", dll. Nomor WA saya adalah untuk keperluan bisnis & toko, bukan untuk konsultasi apapun. Saya bukan konsultan.
- Kalau punya pertanyaan di atas, silakan manfaatkan teknologi bernama Google dan Google map.

Continue reading Rekomendasi Dokter Spesialis Anak & Tenaga Medis Anak di Yogyakarta

Monday, November 2, 2020

Scarlett Whitening, Bikin Selfie Sambil Angkat Tangan Terasa Pede

Tahu nggak, kalau sekarang kita banyak menemui para ceweq-ceweq yang kulit wajahnya mulus cerah bak porselen, tetapi pas dilihat bagian tubuh lainnya (terutama tangan sih) malah terlihat kusam dan nggak terawat? Alhasil, itu membikin si cewek kurang pede jikalau berselfie dengan melibatkan tangan.



Itu disebabkan karena dia lebih mengutamakan perawatan wajah saja, tanpa diimbangi merawat bagian kulit tubuh yang lain. Padahal, kulit selain wajah pun punya hak yang sama untuk dirawat lho. Lebih mengesalkan lagi, awal mula tanda-tanda penuaan tidak hanya muncul di sudut mata yang rajin kamu olesi krim mata itu, melainkan juga timbul di kerut-kerut di punggung tangan. 
Wajah boleh glowing, tapi tangan nggak bisa bohong.
Nah, untuk menyiasatinya, kamu wajib merawat kulit tubuh sebaik merawat kulit wajah. Beberapa produk yang bisa membantu adalah rajin menggunakan lotion, rutin pakai scrub mandi serta memakai sabun yang tepat. Kombinasi ketiganya akan memunculkan kesan kulit tubuh yang lebih halus, lembap, smooth, dan juga cerah.

Pilihan saya untuk membantu merawat kulit di usia 30an ini adalah Scarlett Whitening. Produk lokal Indonesia besutan Felycia Angelista ini memang sedang jadi idola banyak orang. Pasalnya produknya yang memang berkualitas, ditambah harganya yang terjangkau. Yuk simak satu per satu.





Scarlett Body Scrub Romansa With Glutatione & Vitamin E

Scarlett Whitening Body Scrub


Body scrub ini butirannya halus dan tidak membuat kulit terasa perih saat diaplikasikan. Saya suka memakainya di saat mandi sebelum tubuh terbilas air. Di kemasannya, dijelaskan cara pemakaiannya adalah dibiarkan 2-3 menit dahulu sebelum dibilas. Nah, di waktu 2-3 menit itu saya biasanya sambil menggosok gigi, membersihkan wajah, dan lainnya supaya waktu mandi saya nggak mubazir. Usai mandi, barulah kerasa bahwa wangi scrub ini bukan kaleng-kaleng, alias wanginya nempel sampai berjam-jam kemudian. Suami saya pun mengakuinya. Haha.

Scrub ini mengandung gluthatione dan vitamin E. Kita bersama sudah tahu bahwa gluthatione adalah agen pencerah, pelembap, perangsang kolagen kulit yang kerapkali digunakan di produk kosmetik, obat-obatan, dan semua sarana untuk mencerahkan dan memperbaiki struktur kulit. Kemudian Vitamin E bertugas sebagai antioksidan dan pelindung kulit dari radikal bebas. Nah, kurang lengkap apa lagi coba?  


Scarlett Pomegranate Brightening Shower Scrub 


Scarlett Whitening Pomegranate


Mandi bersama Scarlett Whitening Pomegranate itu berasa mandi yang mevvah! Pasalnya teksturnya sangat lembut, nggak bikin kering kulit dan ada butiran scrub-nya. Sudah begitu, wanginya juga enak sekali khas pomegranate. 

Nah, kan saya sudah menjelaskan tentang body scrub, apa sih bedanya sama shower scrub?

Kalau body scrub itu untuk perawatan ekstra yang bisa kamu gunakan 2-3 kali seminggu. Sementara kalau shower scrub bisa dipakai sesuka hati setiap kali mandi. Kalau kamu punya waktu banyak untuk mandi, bolehlah pakai body scrub setiap hari, tetapi kalau ingin mandi cepat brat bret sat set, ya pakai shower scrub-nya. Ada juga orang yang gemar memakai keduanya, yakni setelah membilas tubuh dari body scrub kemudian dilanjut mandi dengan shower scrub. Emm, nggak apa-apa sih, tapi menurut saya malah jadi mengurangi efek wangi yang dihasilkan. Sudah enak-enak kulit lembut dengan body scrub, eh diguyur dengan sabun setelahnya.


Scarlett Freshy Fragrance Brightening Body Lotion


Kamu sudah memakai body scrub, juga shower scrub, maka belum lengkap perawatanmu tanpa lotion pelembap. Fungsi pelembap selain ya untuk melembapkan juga untuk mengunci wangi dan melipatgandakan efek yang ingin ditimbulkan. Misal kamu ingin kulitmu cerah, sebisa mungkin jangan cuma gunakan satu jenis produk juga. Melainkan juga gunakan satu rangkaian perawatannya.

Body Lotion Scarlett Freshy

Varian body lotion dalam review ini adalah Freshy, yang merupakan produk terbaru Scarlett Whitening. Wanginya aroma lembut seperti parfum Jo Malone English Pear & Freesia Eau de Cologne. Saya terutama memakainya di bagian tangan dan sudah terasa perbedaannya sejak pertama kali digunakan. Tangan langsung berasa lembut dan ada serpihan kecerahan yang menjanjikan. Hasilnya bisa dilihat dari foto berikut:





Di foto sebelah kanan, bisa dilihat bahwa kulit lebih glowing, lembut dan cerah. Efek ini terasa instant, namun untuk pemakaian teratur, bisa membuat kulit lebih cerah secara menyeluruh. Selain saya gunakan sendiri, body lotion ini juga kerapkali saya gunakan untuk client rias saya agar bagian tangan tidak terlampau belang. 

Banyak hal yang saya sukai dari Scarlett Whitening, beberapa di antaranya yaitu mengandung gluthatione dan Vitamin E. Selain itu dia sudah terdaftar di BPOM dan tidak menggunakan animal testing. Produknya juga menggunakan kemasan yang praktis dan mudah dibawa ke mana-mana. Oh iya, saya paling suka kemasan body lotion-nya karena menggunakan pump. Kemasan bertipe ini memudahkan pengguna dalam mengambil produk dari botolnya. Tinggal tekan langsung keluar. 

Setiap produknya berharga IDR 75.000 dengan netto 300ml di setiap kemasannya. Kalau beli paket 5 pcs bisa dibeli seharga IDR 300.000, dan mendapat box serta gift. Untuk membelinya kamu bisa langsung ke Instagram @scarlett_whitening . Instagramnya hanya satu, jadi jangan salah pilih yaa.




@andhikalady
 

Continue reading Scarlett Whitening, Bikin Selfie Sambil Angkat Tangan Terasa Pede

Sunday, October 25, 2020

, ,

Ikuti Giveaway Lemonilo Bersama Ria Ricis. Hadiahnya Sepeda Brompton Lho!

 


Senang banget, sudah 4 tahun Lemonilo menemani kancah per-mie instant sehat-an di Indonesia. Saya sudah sejak lama mengonsumsi dan menyukai produk Lemonilo yang selain cocok di lidah, juga cocok di kesehatan. Pasalnya dia rendah gluten dan minim permicinan. Mau makan berapa aja bisa tenang hati ini.

Lemonilo, sebagai brand yang naik daun dan ngehits, kini menggaet Ria Ricis sebagai partner giveaway. Nggak tanggung-tanggung, hadiahnya sepeda brompton, iphone 11, uang tunai dan hadiah menarik lainnya! Tahu sepeda brompton? Itu lho, sepeda yang harganya bisa dua-tiga kali motor bebek premium. Kalau kamu memakai itu ke warung kopi, langsung auto pengen masukin itu sepeda ke dalam kafenya. :D

Untuk merayakan keseruan ultah Lemonilo, Ria Ricis sempat mengunggah videonya bersama Lemonilo di sini. Ricis menuturkan, Lemonilo tidak menggangu program dietnya meskipun dicamil sering sekali. 


Well, kembali ke giveaway, caranya gimana ya?? 

Caranya adalah:

1. Buat Instagram post (foto/video) sekreatif mungkin dengan tema “Bagaimana Lemonilo mengubah hidupku menjadi lebih sehat” ⁠
2. Tunjukkan produk Lemonilo favoritmu di foto/video⁠
3. Ucapkan Selamat Ulang Tahun Lemonilo melalui pantun “Lemonilo Ada Giveaway, Lho! Happy Birthday Lemonilo” di video/caption⁠
4. Tag dan follow @Lemonilo, berikan hashtag #BanggakanSehatmu
5. Diperbolehkan membuat beberapa kali Instagram post yang berbeda

Total hadiah 1 Sepeda Brompton dan 4 iPhone 11 menanti kamu! 🥳

Syarat dan Ketentuan:⁠


- Periode sampai 31 Oktober 2020, pemenang diumumkan melalui Instagram @lemonilo pada tanggal 6 November 2020
- Pajak hadiah ditanggung Lemonilo
- Keputusan pemenang oleh tim Lemonilo tidak dapat diganggu gugat


Atau lebih lengkapnya bisa dicek di IG Lemonilo berikut ini:

Lihat postingan ini di Instagram

GIVEAWAY #BanggakanSehatmu!⁠ ⁠ Jangan menunda makan kedondong⁠ Eh, kadonya masih ada? Masih dong~⁠ ⁠ Kali ini, cukup post di Instagram, kamu bisa gowes pake Brompton terus selfie pake iPhone 11 baru, dong! 😝 Mau tau caranya?⁠ ⁠ Simak dong 👇⁠ 1. Buat Instagram post (foto/video) sekreatif mungkin dengan tema “Bagaimana Lemonilo mengubah hidupku menjadi lebih sehat” ⁠ 2. Tunjukkan produk Lemonilo favoritmu di foto/video⁠ 3. Ucapkan Selamat Ulang Tahun Lemonilo melalui pantun “Lemonilo Ada Giveaway, Lho! Happy Birthday Lemonilo” di video/caption⁠ 4. Tag dan follow @Lemonilo, berikan hashtag #BanggakanSehatmu⁠ 5. Diperbolehkan membuat beberapa kali Instagram post yang berbeda Total hadiah 1 Sepeda Brompton dan 4 iPhone 11 menanti kamu! 🥳 ⁠ Syarat dan Ketentuan:⁠ - Periode sampai 31 Oktober 2020, pemenang diumumkan melalui Instagram @lemonilo pada tanggal 6 November 2020 - Pajak hadiah ditanggung Lemonilo - Keputusan pemenang oleh tim Lemonilo tidak dapat diganggu gugat ⁠ Yuk, terus kita banggakan hidup sehat, demi generasi yang lebih hebat!⁠ ⁠ Jangan lupa ikutan semua giveaway di media sosial dan aplikasi Lemonilo, ya! Kamu bisa cari tahu info tentang giveaway lainnya di banggakansehatmu.lemonilo.com⁠ ⁠ #Lemonilo #SehatSetiapHari #MenujuGenerasiHebat

Sebuah kiriman dibagikan oleh Lemonilo (@lemonilo) pada


Periode giveaway cuma sampai 31 Oktober lho. Artinya masih ada 5 hari lagi untuk memikirkan bagaimana kreatifitasmu supaya memenangkan hadiah utamanya. Yuk ikutan!

@andhikalady 

Continue reading Ikuti Giveaway Lemonilo Bersama Ria Ricis. Hadiahnya Sepeda Brompton Lho!

Tuesday, October 6, 2020

, , , , , ,

Perbedaan Tata Rias Pengantin Paes Jogja Putri dan Solo Putri

Jogja dan Solo.

Kedua tempat ini dekat, hanya berjarak 64 km. Namun dalam sejarah kemataraman, kedua kota ini memiliki nilai sejarah yang adiluhung, termasuk tentang tata rias pengantin (TRP). Buat yang belum paham mungkin akan menganggap kedua gaya TRP Jogja & Solo sama persis. Sama-sama Jawa kan? Sama-sama menggunakan paes (sejenis riasan hitam di dahi pengantin), sama-sama pakai batik, cara ngomongnya juga sama-sama medhok. Jadi sama ajalah, nggak usah dibikin pusing. Pengantin Jawa ya pengantin Jawa aja.

Apakah benar demikian?

Paes Jogja Putri Hijab (modifikasi), dan paes Solo Putri. Makeup by Jenganten.

Padahal paes Solo Putri dan Jogja Putri banyak perbedannya. Sekilas mungkin terlihat sama, tetapi pada kenyatannya, baik simbol, bentuk, aksesoris, dan pakem riasan sangat berbeda. Dulunya, satu kerajaan Mataram memiliki satu pakem riasan, yaitu Paes Ageng yang kini dimiliki oleh keraton Yogyakarta. Paes Ageng itu seperti ini:


Paes Ageng yang indah, bertahtakan emas prada asli di bagian pinggiran paesnya. Riasan seperti ini dibilang cukup 'mahal', makanya dulu hanya boleh dilakukan oleh royal family keraton, rakyat jelata tidak boleh menggunakan riasan ini untuk nikahan mereka. Namun setelah zaman HB IX, Paes Ageng diperbolehkan diterapkan pada pernikahan masyarakat luas, agar tradisi tetap lestari.

Sementara riasan untuk rakyat jelata dibuatkan paes yang lebih 'ekonomis' yaitu paes yang kini dikenal sebagai Jogja Putri (pada praktiknya juga diterapkan oleh royal family khusus untuk acara nikahan tertentu). Paes Jogja putri (lihat di foto pertama postingan ini sebelah kiri), hanya sapuan warna hitam dengan ukuran spesifik, dengan tata rias rambut dan sanggul khas Jawa.

Dari tadi mbahas Jogja terus, kapan Solonya?

Sabarrr, memang segala rupa tata rias pengantin Jawa sekarang itu diduga berasal dari Jogja kok. Nah, setelah perjanjian Giyanti alias perjanjian pemisahan Mataram menjadi Mataram Jogja dan Mataram Solo, mulailah tradisi dibagi-bagi. Khusus untuk TRP, Jogja mendapatkan warisan Paes Ageng dan Paes Jogja Putri, sementara Solo tidak mendapat apa-apa. #sedihh.

Tetapi, seniman-seniman Solo tak tinggal diam. Mereka dengan kreatif merumuskan tata rias khas Solo yang kini kita kenal. Ada Solo Putri, Solo Basahan, dan Solo Keprabon, serta beberapa pakem lainnya. Kini tata rias pengantin khas Solo telah dipatenkan/dipakemkan dan sudah digunakan di ribuan acara pernikahan di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Termasuk beberapa artis ibukota seperti putri Bapak Jokowi, Kahiyang.

Dari beberapa jenis TRP yang saya sebutkan barusan, ada dua jenis yang sekilas tampak mirip, yaitu Solo Putri dan Jogja Putri. Apa saja yuk perbedaannya?


Bentuk Paes

Pada paes Jogja Putri, bagian tengah dahi, atau disebut penunggul, punya ujung yang lancip seperti daun sirih dan mengarah ke hidung. Sementara pada paes Solo Putri, bagian tengahnya disebut gajahan dan membulat seperti telur bebek dan mengarah ke titik di antara kedua mata.



Gampangnya, paes Jogja bentuknya lancip-lancip, sementara paes Solo mbulet-mbulet.


Bentuk Sanggul

Sanggul pada TRP Jogja Putri umumnya lebih besar daripada sanggul Solo Putri. Sanggul Jogja Putri terbuat dari untaian rambut yang dibentuk seperti huruf W. Adapun sanggul Solo Putri yang pakem terbuat dari daun pandan sehingga wangi. Namun pada praktiknya, karena daun pandan itu berat, banyak yang menggantinya menjadi sanggul rambut biasa.



Mentul (hiasan konde di atas sanggul)

Mentul, atau dalam bahasa Sunda kerap disebut kembang goyang adalah hiasan yang ditancapkan di atas sanggul pada pengantin tradisional. Pada Jogja Putri, mentul terdiri dari satu, dua, tiga, atau lima buah yang ditancapkan, ditambah dengan hiasan berbentuk segitiga bernama sariayu.


Mentul Sariayu Jogja Putri

Fun fact: pada TRP pakem Jogja Putri, justru mentul & sariayu yang indah itu dipasang menghadap belakang lho. Filosofinya adalah supaya pengantin tetap terlihat ayu/cantik baik dari depan maupun belakang. Namun pada pengantin komersial, perhiasan ini dipasang menghadap depan.

Dewasa ini banyak pengantin tradisional modifikasi yang agak melenceng dari pakem, tapi buat saya pribadi, selama pasar suka dan nggak terlalu jauh melencengnya, it's okay. Misal ada pengantin berhijab yang ingin dipaes, ya sudah, bikin aja paes hijab. Beres.

Sementara untuk pengantin Solo Putri, mereka menggunakan mentul, centung dan sirkam di hiasan rambutnya. Mentul ini biasanya berjumlah 7 atau 9 dan tidak pernah kurang dari 7.



Jadi nggak mungkin ya, kalau ada pengantin berpaes lancip-lancip tetapi jumlah mentulnya 9, atau paesnya bulat-bulat, tetapi pakai sariayu. Big no! Sebelum saya mengatakan ini, izinkan saya minta maaf terlebih dahulu ya. Biasanya, banyak perias pengantin berdomisili di luar Jawa kerap kali salah kaprah menerapkan pakem standar ini. Antara paes, aksesoris, dan bunga melati sering bercampur dan tidak jelas adat mana, Jogja atau Solo.


Melati

Paes Jogja Putri dikenal karena kesederhanannya, termasuk bentuk melatinya yang sangat irit, hanya berupa karang jagung/tepes di bagian bando. Yaks, cuma itu aja lho. Nggak perlu rame-rame menjulurkan sampai ke dada.  

Jogja Putri


Sedangkan pada Solo Putri, melati tampak lebih banyak. Ada tibo dodo, pengasih, karang jagung hingga pembungkus sanggul. Melatinya tampak rame dan wanginya semerbak kemana-mana.


Itulah beberapa perbedaan antara Paes Jogja Putri dengan Paes Solo Putri. Sekilas sama, tetapi beda penerapan dan proses meriasnya. Saya sendiri masih belajar untuk menghaluskan pola paes saya, karena untuk bisa menciptakan paes yang indah, presisi dan manglingi itu nggak semalam langsung jadi. Butuh banyak jam terbang, sambil mempelajari makna filosofis di baliknya.

Ini saja baru bahas soal paes sudah sebanyak ini. Apalagi kalau bahas busana Jogja dan Solo, bakal makin riuh lagi. Lagipula, jika kita banyak belajar soal tradisi, yang ada malah akan semakin terkagum-kagum dengan kreatifitas nenek moyang kita. Kok bisa nemu filosofi ini, kok bisa temanya seindah ini. Kok bisa mix and match secara apik tanpa meninggalkan kesan tradisinya?

Pendahulu kita memang hebat-hebat.

@jenganten

Info booking makeup.

Continue reading Perbedaan Tata Rias Pengantin Paes Jogja Putri dan Solo Putri

Saturday, September 26, 2020

, , , , ,

Pengalaman Melahirkan Normal di RSKIA Sadewa - Yogyakarta

Meski hampir setahun berlalu, pengalaman melahirkan anak pertama saya masih teringat jelas di ingatan. Jangankan setahun, coba kamu tanya ibumu yang sudah melahirkan kamu puluhan tahun yang lalu, pasti juga masih ingat jelas proses melahirkan kamu. Kenapa bakalan terus ingat? Karena....

Giving birth is life changing itself

Di sini saya mau bercerita tentang proses kelahiran Linambar, putra pertama saya. 

Sedikit kilas balik, sebelumnya saya & suami melakukan program hamil di dr. Enny yang sudah saya tulis di sini. Begitu pula saya sempat menulis rencana dan persiapan persalinan. Di tulisan itu dijelaskan bahwa sebelum melahirkan, saya telah menyiapkan beberapa perencanaan sematang yang kami bisa supaya prosesnya lebih lancar dan mendekati harapan.


30 September 2019. Pertama kali merasakan gelombang cinta

Hari Senin pagi saya terbangun dengan sedikit mulas di perut bagian atas. Rasanya seperti mau mens tetapi lebih mild. Saya masih bisa menahan dan beraktifitas seperti biasa. Bahkan paginya saya sempat masak opor ayam buat suami. Berbekal info dari akun dan website edukatif seperti Bidankita, saya menunda dulu ke rumah sakit sebelum nyeri kontraksinya berlangsung lima menit sekali.

Oh iya, buatmu yang menyiapkan persalinan, penting sekali untuk belajar apa itu proses persalinan. Apa itu bukaan 1, bukaan 7, ketuban pecah, ketuban hijau, menghitung minggu kehamilan, istilah neonatus, dll. Jangan sampai di hari kamu melahirkan malah bingung sendiri karena nggak tahu apa-apa.

Menjelang siang, nyeri itu bukan makin berkurang tetapi makin bertambah. Kemudian saya menginstal aplikasi penghitung kontraksi dan mencatat setiap kontraksi yang timbul. Aplikasi ini pintar sekali, setiap kali kontraksi menjadi 5 menit sekali, ia segera mengeluarkan notifikasi untuk segera ke rumah sakit.



Nyeri itu tak kunjung hilang sepanjang hari, sampai malam. Namun saya masih bisa menahannya. Selain faktor interval kontraksi yang masih jarang, ditambah saya masih bisa menoleransi rasa sakitnya, diputuskan kami menunda ke rumah sakit terlebih dulu. Untuk jaga-jaga, kami sudah mempersiapkan koper persalinan dari jauh-jauh hari. Niatnya kalau sudah tak tertahankan, kami segera buru-buru ke rumah sakit.


1 Oktober 2019. Ke rumah sakit saat dini hari. Masih bukaan 1.


Tepat pukul 03.00 dini hari, rasa sakit kontraksi semakin tak tertahankan ditambah keluarnya flek darah. Akhirnya kami bersiap menuju rumah sakit pilihan kami, yaitu RSKIA Sadewa di Babarsari. Sebelumnya saya makan dulu (meski nggak doyan tapi dipaksakan supaya punya tenaga), dan dandan seadanya. 

Saat itu kontraksi sudah mulai sakit dan bikin ngos-ngosan lantaran disambi bernafas untuk mengurangi rasa sakit. Saya belajar teknik nafas itu dari senam hamil & Youtube. It's works! Setidaknya meskipun sambil menahan rasa sakitnya kontraksi, janin saya di dalam tidak akan kekurangan oksigen.

Sampai di RSKIA Sadewa, saya masuk IGD dan langsung dipersilakan berbaring untuk VT (vaginal toucher), atau periksa dalam untuk mengecek bukaan. Waktu itu saya ditangani oleh dokter pria, waduh rasanya campur aduk antara nggak nyaman, malu, sakit, risi, dan juga menahan rasa sakit kontraksi yang nggak kunjung usai (ya iyalah).

"Bu, ini baru bukaan satu. Agaknya masih lama. Sebaiknya Ibu pulang dulu saja. Nanti ke IGD lagi jam 7 pagi ya"

Whad?? Sudah kesakitan sehari semalam begini kok masih bukaan satu katanya? Kirain udah bukaan 6 atau 7 soalnya perasaan sudah sakit sekali.

Petugas IGD juga menjelaskan bahwa agar BPJS bisa berlaku, minimal saya harus sudah bukaan 2 untuk bisa mendapat kamar.

Akhirnya kami pulang dulu. Saya mencoba tidur sebisanya (tetapi nggak bisa). Dan menunggu pagi untuk ke RS lagi. Untungnya jarak rumah kami ke RS hanya 10 menit perjalanan.


1 Oktober 2020. Pukul 7 pagi. Rawat inap


Kami ke rumah sakit lagi untuk yang kedua kalinya. VT ulang, saya dinyatakan sudah bukaan 2. Alhamdulillah. Nahan sakit 4 jam nambah juga ini bukaan, meski baru bukaan 2. Kemudian saya diarahkan untuk rawat inap. Nah, kebetulan kamar ranap kelas I kosong, sehingga saya sementara mendapat ruangan kelas III yang seruangan berisi banyak pasien itu. Karena keluarga besar juga belum datang, saya sih nyaman-nyaman saja. Sambil menikmati kontraksi, saya mainan Gymball yang dibawa teman sekaligus fotografer persalinan, Amel

Tak lupa makan seadanya yang penting masuk. Ditunggu lama sampai sore, kontraksi masih adem ayem saja kelihatannya. Duh, si bayi belum ngajak keluar juga, padahal Mama udah ngerasa sakit biyanget.


1 Oktober 2020. Pukul 23.00. Masuk ruang tindakan

Betul juga kata orang, melahirkan itu butuh kesabaran Guys! Karena nggak semua wanita bejo merasakan sakit dalam hitungan jam lalu si bayi lahir. Ada juga yang kebagian rezeki harus menahan sakit berhari-hari sampai lemes dan bosan. Contohnya saya.

Kapan sih ini bayinya lahir?
Udah bosan!
Nggak doyan makan tapi dicekoki makan.
Bisa nggak sih keluar dari situasi ini?
Aku pengen HPan nyekrol sosmed tapi nggak bisa.

Awalnya sakit-sakit lucu seperti mens hari pertama, posisi sakit juga hanya di bagian perut atas. Kemudian sakitnya bergelombang menuju keseluruhan perut. Sakitnya itu berjeda, selama 30 detik sakit kontraksi, kemudian istirahat 5-7 menit. Lalu sakit lagi, lalu istirahat lagi. Begitu seterusnya sampai bayi lahir. Semakin lama dan semakin lebar bukaan, semakin kuat dan sensasi nyeri kontraksinya. Saya cuma bisa nafas dan zikir.

Untungnya saya punya tim support. Ada suami, orang tua, mertua, dan adik-adik pada datang. Tangan mereka bergantian saya remas sekuat tenaga. Ibu saya sampai kasian melihat saya kesakitan. Huhuhu.

Kalau ditotal sudah hampir dua hari saya merasakan kontraksi yang nggak masuk akal sakitnya. Akhirnya atas saran dokter, saya diberi infus augmentasi (induksi) untuk mempercepat bukaan dan langsung dibawa ke ruang tindakan. Benar juga, begitu obat induksi bereaksi, kontraksi saya semakin menjadi, semakin kuat, dan dorongan untuk mengejan semakin menggelora. Tapi oleh bidan, saya dilarang keras untuk mengejan sebelum bukaan lengkap. Bayangin sendiri deh, saat tubuhmu sudah mengejan dengan sendirinya, eh kita malah dilarang untuk mengejan. 


2 Oktober 2020. Bayiku lahir!


'Gelombang cinta' yang sudah 40 jam saya rasakan akan berakhir juga. Saya dinyatakan sudah bukaan lengkap dan sudah boleh mengejan. Berbekal ilmu dari kelas senam hamil yang sudah diadakan di RSKIA Sadewa pula, saya berhasil mengejan sebanyak 3x dan langsung keluar. Leganyaa!

Bayi saya nangis kencang, dan langsung tenang begitu inisiasi menyusui dini (IMD).

Sambil IMD, dokter Obgyn saya, dr. Ariesta membantu mengeluarkan plasenta sekaligus menjahit sisa episiotomi. Meski awalnya saya nggak pengen diepisiotomi, tetapi pada akhirnya tetap dibantu gunting oleh dokter mengingat bagian vagina saya kurang elastis. Takutnya bisa terjadi robekan yang lebih fatal.



Setelah IMD, bayi saya diangkut dan dibersihkan untuk diobservasi lanjutan. Sementara saya dipersilakan ke kamar dengan kursi roda. Meski sebetulnya disuruh istirahat, saya malah asyik ngobrol dengan keluarga dan teman-teman pasalnya oksitosin sedang banyak-banyaknya dan perasaan LEGA setelah berhasil melahirkan nggak ada yang bisa mengalahkan.

Setahun berlalu, anakku sekarang sudah besar dan sedang belajar rambatan (dan kotor-kotoran).



Nak lanang, nak lanang. Nak lanangku, Linam.


@andhikalady
Continue reading Pengalaman Melahirkan Normal di RSKIA Sadewa - Yogyakarta

Sunday, September 20, 2020

, , ,

Makanan Solid Pertama untuk Anak umur Satu Tahun

Persoalan gizi anak, buat saya bukanlah hal yang main-main dan bisa dilakukan sembarangan. Apalagi di saat fase emas pertumbuhan anak, yaitu di 1000 hari pertama kehidupan. Kalau dikalkulasikan hitungan tahun yaitu semenjak janin di dalam kandungan hingga bayi berusia 2 tahun. Sekitar 70% pertumbuhan organ terjadi pada masa golden ini. Sisanya bertahap hingga anak berusia 18 tahun. 

Karena sebagian besar pertumbuhan 'diborong' saat bayi hingga toddler, maka dari itulah pemberian gizi optimal sangatlah super duper-duper penting. Salah sedikit, bisa gagal tumbuh hingga stunting. Saya nggak mau anak saya lambat tumbuh apalagi lamban belajar. Untungnya sekarang lebih banyak ibu-ibu yang lebih aware terhadap gizi anak dibanding ibu-ibu generasi terdahulu.

Masih ingatkah dulu di zaman ibu-ibu kita yang bilang "anak jangan dikasih santan, nanti diare"; "bayi 3 bulan dikasih makan saja pakai pisang diulek biar kenyang"; dan "jangan dikasih minyak mentah atuh"? Padahal bayi 3 bulan diwajibkan hanya minum ASI saja. Kemudian santan dan minyak justru memiliki kandungan lemak yang baik untuk nutrisi otak dan menambah berat bayi. 

Umur satu tahun adalah saat ideal untuk masa transisi makanan bayi menuju makanan dewasa. Pasalnya gigi sudah mulai tumbuh dan selera bayi semakin beragam. Anak saya contohnya, dia sudah mulai bosan dengan aneka bubur-buburan. Alhasil saya kerapkali memasakkan makanan yang mirip dengan makanan orang dewasa dengan sedikit modifikasi. Apa saja contohnya? Yuk mari disimak.

Cake tinggi kalori




Saat BB anak stuck, maka makanan yang direkomendasikan adalah yang memiliki kalori tinggi. Semisal telur, santan dan aneka produk susu. Cake sederhana tinggi kalori ini saya buat dari bahan roti tawar, telur, keju, susu, mentega dan santan. Mix it up, kemudian dikukus. Jadi deh.


Pudding



Adakalanya bayi bosan makan buah-buahan segar. Solusi terbaiknya ya diolah saja jadi pudding. Bahannya mudah sekali, pakai agar plain, buah, santan, telur dan susu. Wow, kalorinya combo! Niscaya bayi jadi mudah makan dan makin suka buah-buahan. 


Nasi/jagung santan



Nasi santan ini juga tinggi kalori lho, untuk menambah BB anak lumayan ampuh. Cita rasanya mirip dengan nasi uduk atau nasi kuning yang biasa kita makan. Cuma, kalau untuk bayi teksturnya dibuat lebih lembik. Caranya mudah banget, tinggal rebus beras dengan air sampai setengah matang, lalu tambahkan santan dan bumbu sederhana (bawang putih, bawang merah, daun salam dan garam). Tunggu sampai matang dan sajikan bersama lauk pauk.


Mie Instan



Hah, mie instant untuk makanan bayi? Apa nggak salah, kan banyak micinnya, kan nggak sehat, bla bla bla. Nah, untuk kegalauan ini, saya udah nggak khawatir lagi nih, soalnya sudah ada mie instant sehat Lemonilo yang bebas micin aman untuk konsumsi keluarga Indonesia. Jadi sah-sah aja buat memberikan Lemonilo kepada anak-anak. Mau buktinya? Ini Rafathar aja enjoy makan mie Lemonilo.


Hihi, lucu banget kan aktifitasnya. Kalau kamu perhatikan, semua properti keluarga Rans itu pake foto/gambar yang sama bahkan kertas kadonya juga. Seru kali ya punya keluarga kompak seperti ini. Apalagi makanannya juga yang sehat seperti Lemonilo. Mahal sedikit, manfaat lebih banyak.

Nah, untukmu yang mau mencari info lebih banyak tentang hidup sehat ala Lemonilo, kamu bisa kunjungi channel Youtubenya di sini.

@andhikalady
Continue reading Makanan Solid Pertama untuk Anak umur Satu Tahun

Sunday, September 13, 2020

, , , ,

Pengalaman Menghadapi GTM Anak & Resep MPASI Andalan

Agaknya setiap Ibu pernah mengalami menghadapi fase GTM (Gerakan Tutup Mulut) pada bayinya. Kabarnya perilaku ini mulai terlihat saat si anak mulai memasuki usia 9 bulan saat dia sudah mengerti makanan yang disukai dan yang tidak. Berbeda dengan saat usia 6-7 bulan, bayi cenderung pasrah dan menerima apa saja yang kita berikan, bukan begitu Bun? 

Lalu hempasan gelombang GTM mulai beraksi. Ibu kerapkali dibikin kalang kabut.

Bayi 9 bulan cenderung sudah punya consent terhadap apa saja yang dia makan. Atau dalam istilah lain, sudah mulai menjadi picky eater. Adakalanya suka banget sama makanan ini, tapi sama sekali nggak mau makan yang itu. Berbagai jurus 'menolak' makanan juga secara ajaib sudah bermunculan. Entah itu dilepeh, disembur, menangkis, geleng-geleng, dan memalingkan muka. Padahal kita juga nggak ngajarin ya nggak?

Linam juga termasuk yang mengalami fase GTM, terutama saat giginya mulai tumbuh. Alhasil tekstur makanannya naik turun menyesuaikan selera dia. Lambat laun, saya dan Linam kelak menemukan menu andalan yang susah ia tolak. Baik saat GTM maupun tidak. Sampai sekarang, menu ini menjadi hidangan SOS kala Linam tidak mau makan.

1. Tim Telur Kentang

Ini gampang banget bikinnya. Kamu cukup siapkan telur 1 butir, kentang 1 butir, penyedap rasa alami (bawang putih), daun bawang, sedikit minyak dan air. Taraaa, jadilah tim telur nikmat kesukaan Linam. Untuk resepnya begini: 




2. Bihun Telur

Alternatif GTM lain, terutama saat Linam nggak doyan makan nasi adalah dibuatkan bihun. Bihunnya dihancurkan dulu sebelum dimasak supaya anak nggak kesulitan mengunyahnya. Ini Linam suka banget lho, malahan sering minta nambah. Supaya lebih MPASI friendly, saya masaknya ditambahkan air yang lumayan banyak supaya Linam nggak keselak.






Itulah dua resep mudah yang kerapkali saya terapkan saat Linam sedang GTM. Bahan-bahannya juga mudah dicari di sekitar kita. Prinsip saya, MPASI itu sebaiknya memang disesuaikan dengan kebiasaan makan keluarga, dengan aneka bahan makanan bergizi yang mudah & murah didapat di sekitar. Sesekali boleh lah kita berikan makanan rekreatif, asalkan pembiasaan makanan bergizi tetap dimulai dari kecil.

Selamat mencoba,

#menjadiibuterasalebihmudah

@andhikalady




 

Continue reading Pengalaman Menghadapi GTM Anak & Resep MPASI Andalan

Wednesday, September 2, 2020

, , , , , ,

Tips Makeup Glowing ala MUA untuk Mature Skin / Ibu Pengantin

Mungkin ada yang bertanya-tanya, bagaimana sih caranya memoles wajah usia senior yang apik dan terlihat lebih muda dan fresh? Makeup apa yang digunakan, teknik apa yang diaplikasikan, termasuk bagaimana menata hijab/hairdo yang cocok supaya beliau si ibu pengantin tetap terlihat manglingi dan bercahaya saat di pelaminan. Tak kalah dari putri/menantunya pokoknya.

Tentu akan menjadi kebanggaan tersendiri sebagai yang punya gawe -- mengingat banyak yang justru pemangku utama di acara pengantin adalah orang tua mempelai -- untuk tampil cantik di hadapan teman lama, rekan kerja, maupun komunitas yang datang kondangan. Ingat, tak hanya manten saja yang ingin mencuri perhatian, sang Ibu dan Ibu Besan juga ingin tampil keren juga dong, meski usia tak lagi muda.

Itulah saat di mana skill MUA teruji. Merias kulit usia muda umumnya bukan masalah, tekstur kulit masih bagus dan lembap. Tetapi jika dihadapkan pada kulit teman kita yang sudah senior, di mana kelembapan kulit sudah mulai berkurang, maka diperlukan trik khusus supaya makeup tetap terlihat segar tanpa terkesan berlebihan.


Ilustrasi. Makeup by @jenganten


This is what Jenganten do to create fresh look for mature skin:

Awali dengan skincare yang super melembapkan.

Sebagian besar tentang makeup mature skin 80% nya adalah complexion dan complexion. Aku akan happy banget kalau bisa membuat kulit dewasa terlihat mentul-mentul lembap dan terkesan lebih kencang dari aslinya. Menurut saya, sebagus apapun dekoratif makeup-nya, kalau complexion nggak oke, ya bakal kurang juga kelihatannya.

Nah, perkara complexion ini, kulit dewasa memang cenderung lebih tricky. Pasalnya kondisi kulit umumnya sudah mulai kehilangan kelembapan alaminya. Kalau langsung dipaksa dipakaikan bedak/foundation, yang terjadi adalah makeup mudah crack, nggak awet, dan luntur di sana-sini. Solusinya apa? Ya kita prep dulu kulitnya supaya lebih lembap dan siap menerima produk makeup. Ibarat tanah, kita siram dulu pakai air baru bisa ditanami.


Oleh karena itu saya melakukan prep wajah dengan layer-layer produk yang melembapkan. Misal serum, spray, dan pelembap yang mampu mengunci kadar air di kulit. Pertama-tama, saya semprotkan face mist, tunggu sampai kering. Kemudian lapisi dengan serum yang melembapkan. Dilanjut dengan moisturizer, baru dilapis dengan primer. 

Dengan skincare berlapis-lapis ini, insyaAllah makeup juga akan lebih mudah menempel dan lebih awet.


Hindari primer matte

Ilustrasi Kim Hee Ae. Makeup bukan oleh Jenganten



Primer matte hanya untuk kulit muda yang cenderung berminyak. Untuk kulit dewasa sebaiknya pilih primer yang menghaluskan dan bukan silicon based. Look yang kian digemari akhir-akhir ini adalah tampilan wajah glow sehat ala Kim Hee Ae. Meski kita semua tahu skincare dia bernilai puluhan juta, namun setidaknya look glowing beliau masih bisa sedikit diimitasi dengan pemakaian produk makeup yang memadai.


Tidak perlu konturing berlebihan, atau akan membuat terlihat semakin tua

Maia



Kebanyakan kesalahan dalam makeup dewasa adalah terlalu banyak kontur dan blusher. Please, this is soo 90ish. Sekarang zaman Maia Estianty, bukan makeup jaman old. Keep it simple, right? Dan percaya atau enggak, penambahan blushon berlebih justru membuat wajah makin terlihat fake. Sebaiknya terapkan bronzer atau blush dengan warna lebih kalem.

Setelah itu, berikan highliter di tempat yang seharusnya terlihat glowing. Misal: ujung hidung, dagu, dan pipi. Tips: minta client untuk tersenyum maksimal, lalu bubuhkan hiliter tepat di puncak pipi. Ini akan membuat tampilan lebih fresh dan terkesan awet muda.

Itulah beberapa tips makeup mature skin yang selama ini saya praktikkan dan berhasil sebagaimana wajarnya. Ini tidak hanya buat MUA saja, kalau kamu ingin terlihat lebih muda dari usia sebetulnya juga bisa praktikkan tips ini. Semoga berhasil.

@andhikalady
Salam,
@jenganten MUA



Continue reading Tips Makeup Glowing ala MUA untuk Mature Skin / Ibu Pengantin