Thursday, April 26, 2012

,

Apa yang harus dipertimbangkan sebelum ikut MLM?


Eit, jangan keburu negatif dulu. Tapi juga jangan mengecap saya sebagai anti MLM. Di sini saya akan mencoba cerita tentang MLM secara netral. *berdasarkan pengalaman sendiri dan sejumlah info yang saya tahu*. Saya rasa, pasti akan ada pembaca yang pro dan kontra. Mungkin ada yang pro, karena baru aja dapat downline banyak plus reward. #eaaaa. Atau ada yang kontra karena telah kehilangan sejumlah uang untuk melakukan pendaftaran dan merasa tertipu upline kamu. Iya ya? Iya ya? #pukpuk

Mari kita lupakan dulu seteru antara yang pro dan kontra. Karena mungkin ada juga pembaca yang belum pernah mengenal MLM dan belum mengerti isi di dalamnya sama sekali. Bagi yang belum tau, mudah-mudahan postingan saya ini cukup membantu. FAQ : Saya bukan ahli ekonomi, jadi informasi di bawah ini hanya sebatas pengetahuan dasar saya saja.

Apa sih MLM itu?

MLM atau multi level marketing adalah sistem penjualan yang menggunakan media orang-orang/masyarakat sebagai personil pemasar. Orang-orang yang berperan sebagai pemasar ini memiliki jenjang yang berbeda-beda sesuai tingkatan dan jumlah downlinenya. Makannya disebut multi level. Sejauh yang saya tahu, ada dua sistem penjualan produk. Yang pertama konvensional, yang kedua melalui penjualan langsung. Penjualan secara konvensional banyak sekali contohnya. Mayoritas penjualan produk menggunakan sistem ini. Langkah-langkahnya :

Produksi (biaya produksi) -> iklan (biaya iklan, bayar artis, bayar baliho, bayar sewa hosting domain) - distribusi (bayar distribusi) -> konsumen

Sebelum sampai ke tangan konsumen, produk itu melewati beberapa tahap pemasaran yang memakan biaya. Biaya pemasaran itu akan ditambahkan ke harga final yang dibeli konsumen. Jadi misalnya kita membeli sepotong sabun mandi batangan seharga 3000 rupiah, bisa jadi harga asli sabun tersebut hanya lima ratus. 2500 sisanya adalah biaya marketing, iklan, distribusi, dan sebagainya.

Lain halnya dengan MLM. Bentuk pemasaran dapat disederhanakan sebagai berikut :

Produksi (biaya produksi) -> multi level marketing (biaya marketing, bayar level, bayar rewards, dsb) -> distribusi -> konsumen.

Haha, ternyata jumlah langkahnya sama ya. Hanya berbeda dari segi pemasaran. Pemasaran melalui jalur MLM ini cukup unik. Perusahaan mengeruk orang banyak dan orang-orang tersebut juga mengeruk orang-orang lagi untuk menjadi partner marketingnya (atau kita sebut downline). Orang-orang tersebut bertugas menjual produk secara pribadi ke orang lain. Makin banyak jaringan, makin laris produk yang dijual. Makin banyak downline, makin banyak produk yang di jual di jaringannya. Makin kayalah orang itu. Jadi, keberhasilan mengikuti bisnis MLM sangat tergantung dengan kemampuan kita merekrut orang sebagai mitra.

Secara garis besar memang terlihat tidak ada yang aneh. Tapi, di masyarakat umum, sangat banyak terjadi penyelewengan cara perekrutan. Ini pengalaman saya sendiri sih. #glek Dulu waktu saya masih semester dua, baru meniti karir sebagai mahasiswi baik dengan IPK lumayan dan part time sebagai guru les, ada seorang teman yang mengajak saya ikut MLM dia. Nama badan MLMnya adalah Tianshi. Pasti udah pada dengar kan? Nah, Tianshi ini semacam penjual obat dan suplemen asal China. Kalo mau informasi lebih banyak tentang tianshi coba googling saja. Banyak sekali info dan pro kontra yang terdapat di website.
Nah, proses perekrutan itu yang kelihatan indah pada awalnya ternyata banyak dibalut penyelewengan-penyelewengan yang terjadi. Misalnya begini :

1. Calon downline ditawari untuk kerja parttime dengan penghasilan sekian juta. Tapi ketika ditanya kerja ngapain, mereka tidak menjawab, alih-alih mengajak calon untuk datang ke seminar OPP di kantornya (singkatannya lupa. :p). Segala daya upaya mereka lakukan untuk mengajak calon datang ke OPP dengan TIDAK MENYEBUTKAN METODE KERJANYA SEPERTI APA. Bagi yang penasaran, belum tahu secara mendalam, pengen dapet duit banyak dengan instan, atau karena enggak enak diajak temen, akhirnya ya maulah si calon mengikuti mereka. Pengalaman, saya diiming-imingi duit banyak, dan temen kerja yang cakep-cakep. Karena (lagi-lagi) saya enggak enak, akhirnya saya mengikuti teman saya itu.

2. Saat seminar, kita disuguhi presentasi yang melukiskan impian-impian umum manusia (punya rumah, punya mobil, punya kapal pesiar). Dan sound system dan suasana yang mendukung banget untuk penambahan semangat. Dan lagi, orang-orang di dalamnya itu berpakaian dan bersikap seolah-olah kelihatan profesonal sekali sebagai pelaku bisnis besar. #ngeeek

3. Setelah seminar itu, kita dipertemukan dengan upline orang yang ngajak itu. Dan (lagi-lagi) kita dicekoki dengan impian duit banyak, dan lain-lain secara pribadi dan tatap muka. Hampir setiap penyangkalan yang diucapkan akan dibalik menjadi pengertian yang seolah-olah dapat diterima logika. Misalnya begini :

Calon downline : Tapi kan ini bisnis cari-cari orang.
Upline : Emang ada bisnis yang enggak cari-cari orang? Kamu jadi guru, yang diajar kan orang. Emang ngajar monyet?

CD : Aku gak punya kemampuan bicara di depan umum.
U : Itu bisa dilatih mbak. Sekarang mbak lagi bicara sama siapa? Saya saya kan? Lha, itu bisa ngomong sama saya.

CD : Kalo enggak boleh sama orang tua.
U : Mbak itu udah dewasa, sudah bisa memutuskan sendiri. Sudah bisa memilih impian sendiri. Sudah mantap mau wisuda bawa merci dan punya passive income 30 juta per bulan?

CD : Aku gak punya temen banyak.
U : Masa? Temen kos, temen kuliah, temen sd, bapaknya temenmu, ibunya temenmu, tetangga.
Hmmm, ga sekalian aja tetangganya ibunya kucingnya ponakannya mantan calon calon pacar saya Mas?

Gak usah panjang-panjang. Pokoknya saya akhirnya bergabung. #facepalm . Sekian ratus ribu saya keluarkan (dan gak usah tanya kenapa dan duitnya dari mana)

4. Ketika saya telah bergabung, ternyata enggak sampai di situ. Saya diminta (atau dipaksa) untuk menuruti semua planning upline saya. Dari harus datang setiap hari ke kantor bawa temen. Harus sedia kalau dipanggil kapan aja. Harus sedia bolos kuliah kalau ada presentasi. Dan satu lagi, mereka sering mencela downline yang mau mudik karena dianggap membuang-buang waktu untuk merekrut orang. Hadehh, mana sisi fleksibelnya?

5. Karena bosan dan enggak tahan hidup saya diganggu, akhirnya saya hengkang dari MLM. Sejak saat itu saya kurang respek dengan yang namanya MLM. Padahal kalau ditelaah secara logika, bukan MLMnya yang salah, tapi personil mereka dan cara-cara terselubung mereka untuk merekrut downline.

Hari-hari berikutnya saya blok semua nomor ponsel upline-upline saya. Saya tidak mau dihubungi lagi dan tidak mau terjebak lagi. Tapi, yang namanya kejadian hidup itu selalu ada sisi positifnya. Kan ya, kan ya? Sedikit pembeberan saya mengenai hal positif ikut MLM ini :

1. Saya menjadi suka berpakaian rapi. Karena terlalu sering ketemu orang-orang berbaju rapi dan berpenampilan elegan. Kalo gak kepaksa banget, minimal kerudung paris harus udah yang setrikaan. :3

2. Kemampuan saya berbicara di depan umum membaik. :)

3. Saya telah tau seluk beluk MLM, jadi saya memiliki kemampuan untuk melihat peluang dan jika sewaktu-waktu saya diprospek kembali oleh orang tak dikenal, atau samar-samar dikenal. Untuk membalas dendam, saya pura-pura masih gak ngerti MLM, sok penasaran dan di akhir pembicaraan, saya menolak karena sudah pernah ikut. #mukajahat

4. Saya semakin mengerti bahwa banyak sekali masyarakat Indonesia yang belum sejahtera tapi mengharap kekayaan secara instan. Untuk itu, semangat berwirausaha juga tiba-tiba muncul.

5. Punya banyak teman yang pernah bekerja sama. (walaupun sekarang kalau ketemu masih ngerasa gak enak karena pernah saling memaksa untuk bergabung dan menghubunginya terus-menerus).

Tapi kalau ditanya apakah MLM bisa benar-benar mendatangkan keuntungan. Iya, bisa banget. Permainan uang dalam MLM itu berlangsung dengan lancar dan memang benar-benar ada. Orang yang mendapat mobil, rumah dan kapal pesiar itu pun benar-benar nyata dan ada. Sayangnya, untuk meraih pencapaian itu harus diimbangi dengan usaha yang keras juga. Apalah itu, kalau ingin mencapai kesuksesan, kita tetap harus menitinya dengan keringat dan darah (nyontek istilahnya Marissa Haque). Saya tidak menyalahkan sebagian orang yang ingin meniti kesuksesan melalui bisnis MLM. Karena memang contoh orang sukses gara-gara MLM memang banyak. :). Nah, di sini saya mau bagi-bagi tips kalau udah mantep mau ikut MLM :

1. Pilih produk MLM yang memang kamu tertarik dengan produknya. Misal kamu perempuan, suka berdandan. Gabunglah dengan Oriflame. Kamu suka masak, gabung dengan Tupperware. Jangan kamu masih remaja tapi yang dijual malah produk supplemen apalagi prduk traktor. Gak jurusan! Kecuali kalau memang punya semangat tinggi untuk mengejar target. Atau punya muka tebel buat nawarin obat anti penuaan dini sama adeknya temen kamu, ya ga masalah. Well, keuntungannya, jika kamu menyukai produk yang dijual, tekanan untuk memiliki downline dan mengejar target dapat diminimalkan.

2. Rajin update informasi tentang produk yang kamu jual. Sangat tidak lucu ketika kamu memutuskan untuk bergabung dengan MLM tapi tidak tau apa yang kamu jual dan kerjakan. Selain update informasi produk, rajin juga untuk broswing testimoni dan review para penggunanya. Apakah mereka puas? Apa mereka sukses dengan bisnis mereka? Apakah mereka setuju produk yang kamu jual itu berkualitas? Cari juga pro dan kontra dengan bisnis ini.

3. Jangan berbohong. Ini yang aku sangat enggak suka dengan oknum pelaku MLM yang sering menyelubungi niat mereka dengan embel-embel partime fleksibel yang menjamin keuntungan banyak. Katanya fleksibel, ternyata mengganggu terus. Katanya tiga bulan bisa dapet uang segini juta, nyatanya enggak. Please do your job in right way. Supaya tidak ada orang yang dirugikan. Okay? . Bisnis itu win-win, dan merusak hubungan baik itu adalah bencana.

4. Pastikan semangatmu selalu tinggi dan yang penting juga, kamu bisa menularkan semangatmu ke orang lain yang menjadi downline kamu. Bisnis MLM itu bahan bakarnya itu semangat dan niat. Kalau kamu udah kehilangan semua itu, dijamin akan mandeg di tengah jalan. Eh, ini juga berlaku untuk semua bisnis dink ya? Semua butuh niat dan semangat.

5. Yakini bahwa banyak jalan menuju sukses. Jika MLM adalah pilihanmu, maka konsistenlah. :)



NB : Tadinya saya sertakan gambar Tianshi, Oriflame dan Tupperware. Tapi saya hapus karena takut dikira ngiklan.. Hehehee..

@andhikalady

Continue reading Apa yang harus dipertimbangkan sebelum ikut MLM?

Monday, April 16, 2012

First Gathering Beauty Blogger Jogja Solo


Tarararak dung cessss….!

Voila, akhirnya momen yang ditunggu-tunggu oleh beauty blogger Jogja Solo datang sudah. Sebelumnya makasih banget untuk Momon dan Mbak Arum yang sudah mempromotori acara ini. Tanpa kalian, kita tidak bisa mengadakan acara yang asik, gokil, santai, tapi ilmunya banyak kaya kemarin. Pinjem istilah Arum, cium klopoh Momon dan mbak Ayum. 

Awalnya saya ga menyangka bakal dapet invite dari mereka. Karena saya ngerasa saya ini blogger baru lho, masih nubi, belum pernah posting FOTD/EOTD/OOTD di sini, punya beautyunder100ribu aja belum genap sebulan, kok diundang? Hehe. Tapi ini nih, yang saya suka dari mereka, enggak membeda-bedakan kasta blogger. Asal punya passion yang sama dan mau belajar, lets go!

Ini foto kebersamaan kami.


Acaranya sendiri diadakan pada hari Sabtu kemarin tanggal 14 April bertempat di Pizza Hut Sudirman Jogja jam 11 sampai selesai. Ternyata –selesai- yang saya kira itu bukan dua atau tiga jam, tapi enam jam! Bahkan sepuluh jam untuk beberapa orang! Ketika saya datang, ternyata sudah berkumpul lima cewek beauty blogger di sana. Dua di antaranya adalah wonder women promotor kegiatan ini. Mereka adalah Arum, Monica/Momon, Dhewie, Tintas dan Putri. Deg-degan baru mau pertama kali ketemu rekan Blogger. Daan Guess what? Sesuai ekspektasi, kesan pertama yang kulihat, mereka cantik-cantik dan modis banget! Dan pastinya pintar karena selain menguasai make-up, mereka juga menulis di blog. Dua kombinasi yang jarang ditemui. *great dan sangat senang bisa bertemu dan menjadi bagian dari kalian semua*. Apalagi orang-orangnya asik-asik. Pertemuan selama enam jam itu tidak berasa *malah kurang* karena sepanjang acara kita banyak tertawa, ngobrol-ngobrol ngalor ngidul, saling sharing ilmu dan bercanda-bercandi. Sama sekali gak berasa kalau kami itu baru ketemuan ya saat itu. Hihi.

Ada mbak Arum. Blog beliau termasuk blog pertama yang saya ubek-ubek dan baca-baca. Gara-gara suka baca blognya itulah, saya jadi keracunan ikut bikin beauty blog. Selain itu, tulisan-tulisan beliau itu enak dibaca lho, dan bikin saya ikut terhanyut dalam kisahnya. *sinetron mode – on*. 


Mbak Sekar arum, @sekararumw , http://racuncelle.blogspot.com/

Ada juga Dhewi, yang ternyata lagi sibuk menyiapkan pernikahan dua minggu lagi. *uhuk.  Selamat ya dear, :*. Mungkin gara-gara itu apa ya, aura wajah Dhewie lebih bersinar pagi itu? #eaaa. 



Kemudian ada Putri, yang di acara lanjutan menawarkan rumahnya jadi basecamp percobaan make-up. Sepanjang acara, Putri ini juga mengeluarkan “bekal” kulitnya juga lho, yaitu deretan BB Cream  skin79. Kami semua sempat kaget pas dia bilang sedang enggak pakai bedak. Jadi wajahnya hanya dioles moisturizer dan BB cream saja, *tapi kok bisa flawless gitu ya?*


Putri dan Puput (namanya sama). @_pandaz_ . http://cikobite.blogspot.com/

Ada Monica / Momon yang ternyata mahasiswa Teknik Informasi. Adeuh, jurusan kuliahnya sama kayak saya. *peluk Momon, Sistaaa* Hari itu, Momon memakai outfit atasan hitam sama kalung yang lucu. *aduh, kemarin lupa Tanya belinya di mana*. Afterall khusus untuk Momon (dan Arum), thanks dear, udah ngadain acara asik macam begini. Sering-seringlah *apalagi kalau gratis dan bersponsor*. #naluriAnakKost


Mbak Monica / Momon. @monicaagustami. http://love-yourbeauty.blogspot.com/

Ada Tintaz, mahasiswi imut berbaju orange yang -semua setuju- kalo dia mirip Dira Idol. Iya kok, beneran deh. Saya sendiri sempat mengira Tintaz itu masih SMA. Ohya, saya suka gayanya. Jadi, hari itu Tintaz memakai jeans dan atasan orange plus snakers. Casual dan fabulous. *lama-lama berubah jadi fashion blog ini* 


Dhinie dan Tintaz. @dephtintaz  http://defanilla.blogspot.com/


Selang beberapa saat kemudian, datanglah dua wanita cantik lainnya yaitu Dhinie dan Dila. Si Dhinie ini, gak pernah gak tersenyum. Senyuuuuuum terus anaknya. Dua yang enggak bisa terpisahkan dari Dhinie, senyum + narsis. Widih, narsis gila anak itu. Tapi anaknya asik banget deh. *aku naksir sama wedges yang dia pakai kemarin*.


Dhewie dan Dhinie. @dhinyniyh . http://andhiny.blogspot.com/

Kalau si Dila, dia pendiam banget. Tapi kalo saya intip blognya, asik banget anaknya. Banyak banget ilmu, review dan FOTD yang bisa dicontek. Oh iya, ternyata dia itu masih kuliah di kedokteran lho. Sayang dia enggak berlama-lama karena ada acara. Padahal saya pengen banget tanya-tanya tentang skincare dengan ahlinya.


Yang baju ungu ini namanya Dila. @heyimdila http://beautiful-channel.blogspot.com/


Nah, kemudian kita melakukan tujuan utama kita = makan pizza. Mbak-mbak waiternya gak lupa menyapa “bagaimana rasa pizzanya?”. Enak, enak, kok mba. “Ada acara apa ini, arisan yah?”. Bukan, gathering pecinta make-up mbak. 



Pizza dan munuman yang Yummy. Siap ditelan.

Wew, melihat foto-foto pizza di atas saya sempat berpikiran mengubah postingan ini menjadi postingan kuliner lho. Tapi, lanjut-lanjut, fokus-fokus. *eh, itu toppingnya enak banget lho*. Fokus, fokus. *minumannya lucu banget, warna ungu*. FOKUS!.

Oke, kemudian datang dua wanita cantik yang sudah menjadi senior blogger. Mereka itu salah dua blogger yang ditunggu-tunggu lho. Yaitu mbak Puput dan mbak Ephong. Mbak Puput ini lhoo, sudah cantik, punya salon sendiri, dan pinterr banget ilmu make-up. Di acara selanjutnya di kediaman Putri, beliau menunjukan kebolehannya melakukan shading untuk meniruskan pipi. Sayang saya enggak kebagian antrean di shadingin sama mbak Puput. :( . Kalau saya mampir ke blognya, saya cuma bisa mlongo-mlongo terkagum-kagum melihat kejeniusan mbak Puput mengolah dan mendandani wajah. *mauuu, didandandin mbak Puput*.


Mbak Puput sedang mendandani mbak Ayum. http://poo-world-poo.blogspot.com/

Dan mbak Ephong, wanita cantik-kocak-abis-yang-selalu-narsis yang sekarang udah jadi co ass di RS. Gigi dan Mulut UGM. Saya suka sama make-upnya. Pokoknya besok-besok mba Ephong harus ditodong buat ngasih tutorialnya. Harus!. Wkwkwk 


Mbak Ephong dengan mbak Ayum. @ephong .  lollipong.blogspot.com

Nah, yang datang paling akhir ini namanya Yosinta. Dia sengaja datang jauh-jauh dari Solo Cuma buat ikut gathering ini. #waooow. Begitu datang ke gathering, Yosinta yang ramah ini langsung membuka harta-karunnya, yaitu tas kecil berisi make-up andalannya. Gak Cuma itu, Ladies, Yosinta juga membawa peralatan perang seperti brush komplit dan SLR. *thanks dear, udah bawa SLR*. Ehm, sudahkah saya menulis kalau Yosinta itu ternyata seorang make-up artist yang masih pelajar SMA? Yups, bener banget. Di balik kejeniusan dia melakukan blending smokey eyes, dia ternyata masih sekolah lho.


Yosinta sedang memasang bulu mata Dhewie. @ladypooon http://diaryseorangyosinta.blogspot.com/

Setelah datang semua, masing-masing anggota mengeluarkan –kantong ajaibnya-. Ephong yang menunjukan pre lovednya, Putri yang memperlihatkan koleksi BB cream skin79 nya. *sebenanya saya tertarik, sayang over budget*. Aksi mengeluarkan harta karun dilakukan juga oleh Dhinie (dengan brush nya), Dhewie (dengan bedak Viva nya), mbak Ayum (dengan eyeliner Aubeau nya). Kalau yang paling lengkap ya koleksinya Yosinta. Dia membawa seperangkat make-up Inez dan seperangkat brush lengkap. Wahh, pokoknya koleksi mereka semuanya menjadi racun buat saya. *catet wishlist bulan depan*.

 Kebayang gak sih, produk make-up disandingkan sama Sambel dan Saos. Bisa keliru ambil saos buat foundie nih. :3


Kumpulan BB Cream yang dibawa Putri.

Ketika si Yosinta mengeluarkan koleksi false lashes nya, dia segera ditodong untuk mengeluarkan jurus memasang false lashes. Korban kali ini adalah calon pengantin, Dhewie.


Yosinta sedang unjuk kebolehan memasang bulu mata Dhewie.
Hasil bulu mata di mata Dhewie. *kalau yang lebih jelas, lihat foto Dhewie di bagian atas ya*

Saya terpesona sama hasil pekerjaan Yosinta. Natural banget. Saya malah belum pernah berpengalaman memasang bulu mata. Kalaupun saya memakai, semuanya dipasangin sama orang lain. Oh iya, ada ilmu baru nih, kalau mau memasang bulu mata, aplikasikan eyeliner cair sesudahnya. Hal ini ditujukan untuk merapikan hasil akhir, menajamkan dan menyamarkan lem bulu mata yang masih terlihat.

Setelah beberapa lama cas cis cus di PH, karena Pizzanya sudah habis, karena sudah lewat siang, di acara selanjutnya, Putri mengajak kami mengunjungi rumahnya dekat Tugu Yogyakarta. Sekitar sepuluh menit dari lokasi PH.  Maksudnya, supaya kami bisa melakukan demo make-up secara bebas. Kan enggak lucu, berdandan ketawa ketiwi atau melakukan demo make up di warung Pizza. Hihihii. Gak pake banyak ba bi bu, akhirnya kami bersebelas meluncur ke Tugu yang enggak jauh dari PH tempat kami melakukan gathering.


Lukisan di rumah Putri.

Di sana kami lebih menggila lagi. Pokoknya semuanya asik. Seperti kumpul bareng dengan sahabat-sahabat lama. Langsung deh, kami menodong Mbak Puput dan Yosinta untuk menunjukan keahliaanya melakukan shading dan make-up. Ruang tamu rumah Putri berubah jadi salon dadakan. Bagian mbak Puput dikerubungin anak-anak yang pengen belajar shading. Bagian Yosinta dikerubungin anak-anak yang ingin melihat cara melakukan make-up mata. Saya “ngantri” di boothnya Yosinta. Waktu saya didandanin, Yosinta bilang muka saya terlalu shiny berminyak dan menyarankan saya untuk memakai loose powder. Dia merekomendasikan Marcks yang memang ampuh untuk menyerap minyak. Selain itu, dia menyarankan saya untuk mengaplikasikan loose powder dengan brush. *ahsiik, dapet rekomendasi  dan saran make-up nih*.

Enggk ketinggalan ilmu baru dari Mbak Puput. Beliau memperagakan cara penggunaan shading luar. Yaitu shading yang dilakukan setelah penggunaan bedak. Shading ini dilakukan dengan mengaplikasikan shading powder ( biasanya bedak biasa yang memiliki warna lebih gelap dibanding bedak biasa ) menggunakan brush khusus shading, yaitu yang bentuknya miring/berkontour. Shading diaplikasikan membentuk segitiga yang terletak di tulang pipi. Dengan cara ini, wajah yang dihasilkan akan menjadi lebih tirus. Benar juga, wajah mbak Arum terlihat lebih tirus setelah -dikerjai- oleh mbak Puput. Mbak Puput juga menjelaskan tentang shading dalam. Yaitu shading yang dikakukan dengan olah-olah foundation. Tapi sayangnya berhubung peralatan shading dalam belum ada, kami belum jadi melihat tata cara shading dalam deh.

Ini dia, keriuhan kegiatan kami di tempat Putri.


Mba Puput yang dikerubungin fans-fansnya, lagi mengaplikasikan shading ke wajah Mbak Arum.

Mata Dhini yang sedang diblend untuk dibuat smokey oleh Yosinta.


"Ini lho, cara shading yang benar". Mba Puput said.


Dhinie -pasrah- didandani Yosinta.


Dhewie yang juga jadi -korbannya- Yosinta

Yosinta sedang merapikan wajahku yang super-duper berminyak.


 Hasil karya Yosinta ke muka saya. *love the eyebrow*
*sayang kurang jelas fotonya*



Kalungnya Momon yang aku naksir.

Setelah puas beraksi di tempat Putri, *dan satu per satu anak sudah minta diri*. Ada yang mau kuliah, ada yang ada acara, saya sendri pamit untuk mengajar les.. *macak guru baik*. Yaah, padahal masih kepingin bareng sama kalian.

Foto session sebelum semua beranjak.


Yea, kami memang wanita-wanita narsis dan banci kamera.


Cantik #2

Cantik #3

cantik #4

cantik #5

Sedikit menyesal karena ternyata setelah itu Arum, Ephong, Puput, Yosinta dan Dhinie melanjutkan kencan mereka ke toko Mutiara dan makan lagi ke Waroeng Steak Jalan Kaliurang. Hmm, so #envy. Tapi apa boleh buat, saya harus melaksanakan kewajiban. Hehehee.

Kesimpulannya, saya sangat senang dengan acara ini. Selain dapat teman baru, saya juga dapat ilmu baru. Cuma enam jam *kalau yang melanjutkan kencan tentu jadi sepuluh jam*, bersama mereka, rasanya masih kurang. Pengennya bareng sama mereka terus, biar bisa dapet contekan ilmu perlenongannya.. Wkwkwk

Akhir kata, semoga acara ini dapat menginspirasi Make-up lover lain untuk saling aktif dan berbagi salah satunya adalah dengan menulis di blog.See you at next gathering. Colek Momon dan mbak Ayum. :*

@andhikalady

NB : Kalo ada yang akun Twitternya belum saya masukkin, komen aja yah, ntar saya edit di postinganku. :3 
Ohya, kalau yang mau baca cerita serupa yang ditulis mbak Arum, cek dimari yaa. http://racuncelle.blogspot.com/2012/04/10-jam-bersama-beauty-blogger-jogja.html
Continue reading First Gathering Beauty Blogger Jogja Solo

Wednesday, April 11, 2012

,

Cita Cinta e-Book Dandan Cantik


Adakah ladies yang suka langganan majalah? Kalo Lady sukaa. Majalah apapun saya suka. Terutama yang ada tips fashion dan dandannya. Sekalian bisa dicontek tipsnya, begitu, #smilee. Sejak saya SMA, saya sudah suka beli-beli majalah dan tabloid. Waktu itu saya suka beli majalah Kawanku. Majalahnya terbit setiap hari Senin (masih inget banget jaman SMA gt). Kemudian, berhubung usia bertambah, saya ganti majalah saya menjadi Spice!, yakni majalah untuk kalangan mahasiswi keluaran grup Cosmopolitan. Karena pertimbangan harga yang lumayan mahal dan lagi prefer dengan majalah terbitan lokal, akhirnya saya mengganti lagi majalah saya menjadi Cita Cinta sampai sekarang. Cita Cinta ini masih satu grup dengan majalah Gadis dan Femina yang notabene memang majalah aseli Indonesia (say Yes for Indonesian magz). Dengan harga 15.000 , terbit setiap dua minggu, dan saya senang dengan konten di dalamnya, saya makin suka dengan majalah ini.

Kalau cerita tentang ke-addict-an saya dengan majalah cewek, gak bakal ada habisnya deh. Saya suka banget beli majalah. Kira-kira kalau disodorin untuk beli make-up atau majalah cewek, kadar kekalapan saya hampir setara. Hehehe. Saya enggak peduli tahun terbitan majalah. Tahun berapapun saya tetap baca. Sering lho, saya hunting ke Shoping Taman Pintar untuk sekedar nyari-nyari majalah lama. Ada Femina, Kartini, Bazaar, kadang kalau lagi beruntung bisa juga dapet majalah terkenal luar negeri seperti Vogue. 

Kalau ke salon pun, saya pasti menyempatkan diri baca majalah yang disediakan di sana. Bagi saya, majalah di salon tidak hanya dipakai untuk mencari model potongan rambut. Tapi memang untuk dibaca. Duduk sambil rambut saya dipijit dikrimbat dengan majalah di tangan itu surgaa.

Kenapa saya suka baca majalah? Its simple. Karena saya bisa melihat sudut pandang tahun terbitan dan sisi edukatif di dalamnya. Contohnya saja, ketika saya membaca majalah tahun 1985 dan melihat isinya, iklan-iklannya, artikelnya, saya jadi tahu, “Ohhh, fashion jaman 80 an itu seperti ini, make-upnya seperti itu. Artis yang nongol di iklan ini ternyata mudanya cakep banget ya, sekarang kok jadi gendut? Hihihi”. Ada lagi majalah lama yang memuat pola untuk menjahit baju. Dengan itu, saya jadi tahu kalau perempuan tahun tersebut banyak yang menyukai kegiatan menjahit. Ya, seperti itulah gambaran kesenangan saya membaca majalah cewek.

Oke, kembali ke pembahasan awal. Jadi, selain saya rajin membeli majalah Cita Cinta, saya juga gabung di FB, Twitter dan Websitenya. Karena bergabung inilah, saya jadi tahu, kalau CC sering mengunggah tutorial yang dapat diunduh dengan bebas oleh para member. Begitu CC mengumumkan ada ebook cara berdandan, kontan saja saya langsung buru-buru mengunduhnya. Asiiik ni, dapet tutorial gratis dari CC. Begini penampakannya :









Menurut Lady, ebook ini sangat-sangat berguna banget buat belajar dandan untuk pemula kayak Lady. #smilee. Isinya pun lumayan mewakili semua komponen rias. Dari tutorial lipstick, mascara, eyeliner, blush on, memilih warna, dan rias dasar mengaplikasikan lipstick merah.

Yang paling saya suka itu bagian cara memilih warna riasan untuk tone kulit. Ada dua tone kulit yang disebutkan di ebook ini, yaitu kulit gelap dan kulit kuning (sayang tidak disebutkan tone kulit lain seperti sawo matang dan kulit putih pink). Sebagai contoh, untuk merias wajah berkulit gelap untuk pergi ke pesta, cobalah memakai warna biru navy. ??. Kalau buat saya sih, warna biru navi sooo ngejreng sekali. Tapi di saya lihat di tutorial bagus-bagus aja tuh, diaplikasikan.

Nah, buat penyuka rias mata juga ada bagian tutorial eyeliner. Segala macam bentuk pemakaian eyeliner disebutkan di situ. Dari dasar eyeliner, jenis eyeliner, sampai jenis make-up mata eyeliner-based seperti cat eyes dan smokey eyes.

Bibir juga ga ketinggalan dibahas lho. Tata cara memilih warna lipstick dan tutorial menggunakan lipstik merah juga ada di sini.

Pokoknya dengan ebook ini, ilmu make-up saya bertambah. Saya jadi pengen mencoba FOTH (Face of the hour), alias nyoba dandan. NOTE : Day saya ganti menjadi Hour lantaran biasanya setelah saya coba dandan colek-colek terus foto-foto, langsung saya bersihkan muka saya. Hihihi. Soalnya enggak betah pakai make-up lama-lama. Kasihan kulit. Kecuali kalau emang perlu banget pakai make-up dalam waktu yang lama, misal kondangan, nyinom (petugas yang membantu acara hajatan), wisuda (doakan secepatnya saya wisuda ya, Ladies) atau menari. Ohya, saya juga hobi menari tradisional lho. Tepatnya tari Bali.  Saya bisa menari Pendet dan Tari Panjisemirang. Mau tau bentuk saya kalau lagi nari dan pakai kostum tari? silahkan cek di sini dan di sini. (tapi jangan ilfil yaa).

Ah, sudahlah penjelasan singkatnya (dan sedikit banyak OOT nya). Mending langsung download aja, Ladies. Gratis kok. Tapi harus register dulu. Cek url downloadnya di sini yaa.

@andhikalady
Continue reading Cita Cinta e-Book Dandan Cantik

Monday, April 9, 2012

, , , , , ,

Belanjaan April, April Haul

Setelah posting Tea Tree, marii, saya mau sedikit share tentang belanjaan saya hari lalu dari Mirota Kampus. Hehehe.. Yang tinggal di Jogja pastinya udah tau donk, Mirota Kampus ni? Di sana terkenal dengan harga-harga beauty productnya yang miring. (starting to kalap mode = on). Gak banyak-banyak sih, cuma ini diaa.. :


1. Pensil Alis Viva ( Rp 17.500,00)


Pensil alis ini hasil keracunan dari beberapa pihak. Katanya produk ini sudah terkenal seantero dunia ya? Saya beli yang warna cokelat. Karena shade cokelat lebih cocok ke kulit muka saya.
*brb latian melukis alis*
*belum profe karena*

2. Peeling Mundisari Mustika Ratu (Rp 6.000,00)


Tadinya saya memakai versi tube, tapi katanya lebih mantep kalau yang bubuk dibikin sendiri. Okelah, saya coba. Lagian saya juga kadang merasa muka saya kusam dan butuh peluruh kulit mati. :)

3. Air Mawar Mustika Ratu (Rp 5.000,00)

Sudah jelas ini saya pakai sebagai adonan pembuat masker / peeling.

4. Pembalut Whisper (Rp 10.000,00)


Belum pernah mencoba si, tapi kelihatanya tipis dan nyaman. Biasanya saya pakai Kotex. *adeuhh, kalo ada pembaca yang male, tolong kemaklumannya bentar yah*.. hihi.

5. Shampo Master Kids Biru (Rp 4.000,00)


Ini nih, shampo favorit saya. Bukan merk macam-macam, hanya shampo anak-anak yang merknya Master Kids gambar Superman. Walaupun shampo anak-anak, shampo ini bersih lho buat nyuci rambut. Lengkap dengan kondisioner. Enggak bikin rambut rontok dan ketombean. Selain itu aromanya, saya sukaaaa. Mirip aroma permen karet.

6. Caring Colour TWC (Rp 24.000,00)


Ehm, sebenarnya enggak niat beli ini. Tapi berhubung dapet bonus refill, akhirnya yaaa, saya beli deh.. Kalap.. huhuuu..



*salam Haul*

@andhikalady
Continue reading Belanjaan April, April Haul
,

LARISSA MILK CLEANSER & FACIAL FOAM TEA TREE



Haloo, apa kabar Ladies cantiks pembaca setia Beauty Under 100 ribu. (Aihh, berasa beauty blogger beken aja yang punya pembaca setia). Eh, tapi beneran lho, saya bersyukur member blog ini bertambah sekian Ladies yang cantik-cantik. Tambah teman baru deh. Ada mbak Arum, mbak Andhiny, mbak Vickydan mbak Marista. (Adakah yang tinggal di Jogja? Saya tinggal di Jogja lho. #smile #kedipkedip). Ohya, makasih udah mau tersesat ke dalam blog saya yang masih amat-amat amatir ini. Saya turut senang apabila tulisan-tulisan tentang review produk di sini cukup berguna untuk pembaca. Hehe. Berkat kalian, follower Beauty Under 100 ribu ini malah lebih banyak dari blog galau saya yang udah lebih dulu saya buat di andhikalady.blogspot.com. (kalau mau mampir juga boleh. Hihihi).

Okedeh, mari lanjut ke review seperti biasa. Kali ini, saya akan mereview produk dari klinik kecantikan yang dulu sempat menjadi langganan saya menyakiti diri (baca : facial). Wohohooo, gak sefrontal itu kali yaa. #smileyMelet. Klinik itu bernama Larissa. Klinik ini bisa ditemui di Jalan Simandjuntak, Jl Magelang ataupun di Galeria Mal. Bagi yang tidak tinggal di Jogja, klinik ini juga sudah membuka cabang di banyak tempat kok. 

Dulu sebelum saya kenal yang namanya salon kecantikan, jerawi saya, Yaampyuuun, gile bener, gede-gede sangat, merah, bengkak, pokoknya sangat enggak enak dilihat deh. Nah, baru, ketika saya menemukan tempat perawatan yang dekat kampus dan biaya terjangkau (FYI, klinik Larissa memiliki harga yang lebih murah dibanding salon kecantikan lain ex Natasha, LBC, Erha), saya mulai rajin deh bolak-balik klinik Larissa untuk facial atau sekedar membeli produk. Daaan, saya akui, jerawat-jerawat saya mulai hilang perlahan-lahan. Saat ini sudah lumayan bersih tinggal bekas dan scarnya, huhuhuuu #masihnangis deh. Sayangnya Larissa ini tidak ada perawatan khusus untuk mengatasi bekas jerawat yang berbentuk scar.

Well, sedikit (atau panjang?) kronologi tentang klinik tempat saya membeli produk sudah cukup. Sekarang lanjut ke bagian utama. Nah, produk yang akan saya ceritakan adalah milk cleanser dan facial foam Tea Tree Larissa. Dulu waktu saya konsultasi dengan dokter Larissa punya, saya disarankan untuk memakai rangkaian produk perawatan Tea Tree yang terdiri dari dua produk itu. Sebenarnya masih ada satu produk lagi namanya face toner Tea Tree, tapi kata dokter kulit saya tidak memiliki banyak minyak, jadi saya cukup memakai milk cleanser plus facial foamnya saja.



  •  Milk Cleanser Tea Tree
 

Sesuai namanya, milk cleanser ini dipakai untuk membersihkan wajah dari sisa-sisa make up. Produk ini dikemas dalam tube berwarna putih dan diberi label sesuai kegunaanya. Sebelum menggunakan kemasan ini, produk masih berkemasan tube plastic yang transparan. Jujur, aku malah lebih suka kemasan yang transparan karena kita bisa melihat isi di dalamnya (sisa berapa, warnanya, dsb). Dalam kemasan ditulis Milk Cleanser For Acne & Oily Skin (ini saya bangettt) Tea Tree. Acne Treatment milk cleanser with natural plant oil & antibacterial agent. Netto 120 ml.



Saya coba untuk membersihkan sisa make-up. Dari kiri ke kanan ( esedo, BB cream, mascara )




Totolin pake milk cleanser


Ucek ucek, ucek ucek


Angkat pake kapas.. (deuwww)


Bersihh...


Cara penggunaanya pun seperti cleanser pada umumnya, oleskan ke wajah, pijat sebentar dan angkat dengan kapas. Pertama membuka tutupnya, saya melihat isinya berwarna biru muda khas tea tree. Teksturnya biru muda bening seperti jel. Ohya, saya sukaaa banget sama aroma yang keluar. Aromanya seperti mint lembut dan menyegarkan. Kalau Ladies belum pernah mencium aroma tea tree, mungkin padanan yang cocok adalah aroma minyak kayu putih yang lebih lembut. Pokoknya, dengan mencium aromanya saja, saya sudah merasa segar sendiri. Hihihi.

Ketika saya coba untuk membersihkan wajah saya dari sisa BB cream, bedak, mascara, esedo, keringat dan minyak (jangan jijik ya, muka saya emang begitu. #smilemelet), hasilnya pun tidak mengecewakan alias bersih. Asal kita mijit mukanya juga benar. Saya juga tidak memerlukan eye make-up remover untuk membersihkan sisa esedo dan mascara waterproof saya. Cuma kalau make-upnya tipe yang berat, saya sarankan tetap menggunakan remover khusus. Nah, setelah ritual pembersihan itu, wajah saya menjadi lebih bersih, segar (karena aromanya), berasa ringan.

Tapi, setelah pemakaian produk ini, muka enggak boleh didiamkan lama-lama. Harus segera lanjut cuci dengan facial foamnya atau memakai toner. Karena teksturnya yang basah dan lembab,  produk ini juga memancing debu-debu untuk menempel di muka. Percuma donk, udah bersih dan segar, tapi debu masih suka nempel.

  • Facial Foam Tea Tree Opaque


Facial foam ini juga memiliki kemasan yang hampir sama dengan produk milk cleansernya. Diwadahi tube berwarna putih dengan keterangan For Acne & Normal Skin. Sebenarnya Larissa mengeluarkan produk facial foam tea tree dua jenis, yang versi standar untuk kulit berminyak berjerawat dan versi opaque untuk kulit normal tapi berjerawat. Perbedaanya hanya terdapat pada kadar kekuatan pelawan jerawatnya. Yang versi opaque (punya saya) lebih banyak pelembabnya dibanding yang versi standar.

Masuk ke bagian dalam kemasan, saya melihat isinya biru muda bening (lebih bening dari milk cleansernya). Aromanya juga enggak kalah menyegarkan lho. Malah kesan Tea Treenya lebih berasa ketika saya sedang mencuci muka. Ohya, busanya itu juga lumayan banyak lho. Dokter yang menjadi konsultan saya di klinik juga menyarankan untuk jangan pakai banyak-banyak untuk membersihkan muka karena bisa membuat kulit menjadi kering. Iya, benar juga, kalau saya lagi khilaf nyuci muka banyak-banyak (biasanya karena enggak didahului membersihkan pakai milk cleanser dulu), alhasil kulit saya menjadi kering. Terutama cuping hidung dan tepi bibir saya. Jadi saya sarankan, penggunaan facial foam ini sebaiknya dibarengi dengan penggunaan milk cleanser. Keliatan beda banget hasilnya jika saya membersihkan muka memakai dua produk atau satu produk (biasanya khilaf karena udah kebanjut masuk kamar mandi tapi belum bersihin muka pakai milk cleanser jadinya ya langsung hajar muka pakai facial foam sendirian. #eww).

Setelah melakukan dua ritual pembersihan ini, saya selalu merasakan efeknya di muka saya. Berasa bersih sih, alus (ini kalo mbersihin pake milk cleansernya bener), dan aroma tea treenya bikin tenang dan damai (ha, lebay). Ohya, efek lainnya itu, muka saya jadi licin dan kencang karena efek tew tree juga bermanfaat untuk mengecilkan pori-pori, jadi kulit itu kayak ketarik begitu. Selain itu, karena tea tree itu sononya dipakai untuk melawan jerawat, jerawat saya juga makin gampang kering jika dibarengi pembersihan ini. Pernah beberapa kali saya punya pimple jerawat bernanah, kemudian saya membersihkan muka dengan dua produk ini, ajaib, setelah dilap kering, jerawatnya lepas sendiri kaya ga meninggalkan noda sama sekali. Bisa dicoba nih, untuk mempercepat penyembuhan jerawat.

Ohya, saya belum bilang kalau mulai sekarang saya sedikit demi sedikit mau mulai lepas dari Larissa ya? Ehm, sebenarnya enggak pure 100% lepas. Saya merasa cocok dengan beberapa produknya, beberapa yaitu rangkaian tea tree ini dan lotion jerawatnya (ini juga ampuh banget buat ngilangin jerawi). Tapi, untuk sunscreen, pelembab, BB crem, foundie, dsb aku lagi mulai *selingkuh* dari Larissa #ssmilee. Kebetulan Larissa juga enggak mengeluarkan produk semacam itu.

Positif ( milk cleanser + facial foam)
+ Bersih
+ segar
+ aromanya enak
+ bikin pori-pori tight
+ ampuh buat bersihin sisa make up yang lumayan tebel

Negatif
-  Susah dicari (Cuma bisa dibeli di counter Larissa)

Harga
Milk Cleanser Rp 20.000,00 120ml
Facial Foam Rp 20.000,00 120ml

Recommended
Iya, untuk kulit berjerawat dan berminyak. Kalo kulit normal/kering bisa bikin tambah kering.

Beli Lagi
IYA BANGET
Continue reading LARISSA MILK CLEANSER & FACIAL FOAM TEA TREE