Saturday, April 8, 2017

[Partnership] Belajar Lebar atau Belajar Dalam?

Kemeja putih kucing polka. Klik di sini untuk beli.

Halo Jengantens,

Selamat menjelang bulan puasa ya. Ramadan saya kali ini agak berbeda dengan Ramadan tahun lalu. Tahun kemarin saya masih kerja di tempat lama, saya masih punya partner masak sahur di kost, belum daftar kuliah, dan belum punya pacar belum bisa menggambar henna.

Sekarang, saya sudah pindah kerjaan di tempat baru, kawan masak sahur saya pindah kota, sudah aktif berpusing-pusing jadi mahasiswi yang dikejar deadline paper, ...., dan lumayan bisa menggambar henna yang menghasilkan tambahan duit untuk beli makeup dan koleksi warna-warni henna baru.

Orang kian berubah dan move on, termasuk kamu, termasuk saya, termasuk tetangga, termasuk kucing yang kamu pelihara. Tahun lalu masih suka makan pindang goreng, sekarang lebih suka makan kepala lele. Saya pengen cerita yang soal pindah kerjaan. Jadi kegiatan move on saya kali ini adalah berpindah dari kantor IT ke kantor media. Hmm, jauh banget ya? Satunya banyak ngebahas soal testing bug, server, jaringan, dokumentasi, bussiness traveling, deadline dan telepon yang rajin berdering setiap lima menit. Dan satunya lagi, saya banyak mengedit tulisan, googling website wedding, style, Pinterest, kepoin selebritis, menulis, menulis, dan menulis. 

Di media, saya kerap datang ke acara-acara yang sesuai dengan minat saya. Sayapun lebih sering berkumpul dengan persona-persona yang berasal dari background pendidikan yang berbeda dengan saya. Sastra, komunikasi, sosial politik, psikologi, dan ilmu-ilmu sosial lainnya tentunya memiliki pola pikir yang berbeda dengan orang teknik seperti saya. Jika anak teknik lebih suka berpikir praktis dan simpel semisal “Agar produktifitasmu meningkat dengan cara yang mudah dan cepat”, anak sosial lebih suka mencari tau penyebab sebuah artikel menjadi viral. Saya belum punya kemampuan of viral-ish seperti orang yang saya temui di tempat kerja saya yang baru. Di situ saya belajar hal baru.

Kemeja putih polka. Klik di sini untuk beli.

Ketika move on untuk berubah menjadi orang yang lebih baik, ada dua cara. Belajar lebar, atau belajar dalam. Ilustrasi yang saya alami adalah contoh dari belajar lebar. Belajar lebar adalah mendulang ilmu sebanyak-banyaknya dari aspek-aspek yang kamu minati. Kamu adalah orang kedokteran yang gemar menyanyi, bukan tidak mungkin kamu bakalan jadi dokter sekaligus penyanyi. Itu cuman contoh belajar lebar. Bagaimana kalau belajar dalam? Kamu adalah seorang makeup artist, lalu kamu memfokuskan spesialisasi kamu ke belajar makeup paes tradisional. Kamu nggak mempelajari secara mendalam tentang makeup Korea pun nggak apa, asalkan paesan kamu berhasil dengan manglingi dan beraura.

Tas tangan warna hitam. Klik di sini untuk beli.

Mana yang lebih baik, belajar lebar atau dalam? Nggak ada yang lebih baik dari satu sama lain. Semuanya punya kelebihan dan kekurangan. Lebar, artinya wawasan kamu luas. Kamu nggak akan kekurangan topik untuk dibahas, dan jendelamu semakin luas. Dalam, artinya kamu menjadi orang yang sangat ahli di bidang yang kamu minati, dan memang kamu suka.

Jika kamu suka mencoba hal baru dan gemar penasaran, belajar lebar dapat menjadi pilihan. Namun jika kamu tipe orang yang lebih suka berfokus pada hal tertentu dan susah diganggu, geek, atau apalah -silakan kamu namai sendiri-, belajar dalam adalah keputusan yang tepat.

So, sudah belajar apa hari ini? #neverendinglearning


Keterangan:

Baju putih kucing unyu dan tas tangan warna hitam dari Chicuu. Kunjungi website tersebut dan dapatkan penawaran terbaik!

+Andhika Lady Maharsi

0 komentar:

Post a Comment