Showing posts with label hijab. Show all posts
Showing posts with label hijab. Show all posts

Friday, March 9, 2018

, , , , ,

Zaman Sudah Berganti, Namun Hijab Segi Empat Tetap di Hati

Menjadi seorang perempuan berhijab yang terseret arus kekinian memang nggak bisa dilepaskan dari tren-tren pemakaian hijab. Contoh, beberapa dekade lalu saat perempuan Indonesia mula-mula berani berhijab, jenis kain segi empat yang dilipat jadi segitiga menjadi satu-satunya model hijab di kala itu. Kemudian di era hijaber ketika beberapa tahun lalu saat nama Dian Pelangi mengemuka, tren hijab warna-warni tumpuk-tumpuk beredar di mana-mana. Dari jalanan, mal, sekolah, hingga ke tempat-tempat kerja. Sementara kini, pemakaian hijab seakan kembali ke model simple = segi empat.

Betul bahwa tujuan hijab adalah untuk menutup aurat dan menaati perintah agama. Namun tetap tidak menampik bahwa kita -- para perempuan ini, gemar berekspresi dan mencoba-coba banyak model asalkan masih berada di dalam koridor Islami.

Berhijab segi empat saat ke The Body Shop

Bicara soal hijab segi empat, saya setuju banget kalau hijab jenis inilah satu-satunya hijab yang dapat dipakai secara cepat tanpa mengeluarkan ekses tembemnya pipi secara berlebihan. Berbeda dengan kawannya, pashmina, yang bagi saya cukup sulit untuk menyembunyikan pipi yang tumpeh-tumpeh.

Sementara dengan hijab segi empat, tinggal lipat, pilih bagian yang rapi, sampirkan di kepala lalu dipeniti setelahnya. Langsung jadi, rapi dan tidak perlu banyak tetek bengek. Bahkan saat wisudapun saya memakai hijab segi empat lho. Begini bentuknya.....

Wisuda mengenakan hijab segiempat

Hal lain yang membuat saya tetap jatuh cinta dengan hijab segiempat adalah sekarang motifnya lucu-lucu dan kalem. Jika beberapa tahun lalu hijab segiempat masih berkutat di motif polos dan turunannya, sekarang sudah beralih ke motif-motif yang lucu dan unik. Coba diingat-ingat pernah ada berapa helai hijab paris yang berada di lemarimu? Lalu bandingkan dengan keanekaragaman hijab yang kamu miliki sekarang.

Motif kalem dan bahan yang nyaman dikenakan

Sumber
Bentuknya memang sederhana, cara pakainya juga sederhana. Namun dengan penambahan motif hijab yang menarik dan eye-catching, pemaikaian hijab segiempat ini bisa membuat pemakainya kelihatan stand-out tanpa perlu banyak aksesori. Seperti pada contoh yang saya ambil dari website hijup.com di atas ini, tanpa perlu dimodel macam-macam, bisa memberikan hasil tampilan yang elegan.

Tips: jika bajumu polos, pilih hijab segiempat yang bermotif untuk mengimbangi baju yang monoton. Untuk tampilan yang lain dari yang lain, pilih hijab dengan aksen pompom seperti pada contoh.

Cepat dipakai. Tanpa ribet dan tidak menggunakan jarum secara berlebihan

Sumber

Berbeda halnya dengan hijab lapis-lapis yang membuatmu cukup sesak dan memerlukan banyak jarum, hijab segiempat sehelai ini sangat praktis dan nyaman. Cukup memakai 1 hingga 3 jarum atau peniti, hijab sudah terpasang dengan sempurna. Yang penting kerapihan dan bentuk moncong hijab di atas dahi dibuat sebaik-baiknya.

Tips: Selalu setrika hijab segiempatmu sebelum dipakai. Nggak lucu rasanya kalau hijabmu masih kusut dan dipaksa pakai. Motif putih dan biru jeans seperti pada contoh dapat membuatmu terlihat fresh dan terkesan 'bersih'.

Kamu bisa gunakan hijab segiempatmu sebagai fashion statement, atau pelengkap busana. Tergantung motif yang kamu pakai

Sumber
Baju yang polos dan diimbangi dengan hijab warna senada dengan motif yang cukup ramai akan membuat hijabmu dipandang sebagai statement tersendiri. Sementara jika kamu mengenakan motif hijab yang simpel dan tidak banyak variasi, maka akan menonjolkan karaktermu sebagai muslimah yang memperhatikan value. Apapun pilihanmu, hijab segiempat tetap bisa menjawab kebutuhanmu.

Tips: Untuk pemilik dahi yang lebar ataupun rambut yang tumbuh sampai ke dahi, gunakan ciput renda atau rajut kekinian dengan warna senada dengan hijabmu. Ini akan membantumu melebarkan lingkaran hijab yang membuka wajah supaya ujung alismu tetap terlihat.

Tips memakai hijab segiempat ala Jenganten

Sebagai pemakai hijab pemula, memilih hijab segiempat sebagai awal-awal koleksi merupakan pilihan terbaik. Selain cara memakainya yang sangat mudah, kamupun tidak perlu menggunakan banyak jarum yang berpotensi mencederai.

Untuk yang sudah bertahun-tahun berhijab, mengoleksi hijab segiempat juga sangat penting, apalagi sangat fleksibel dan nyaman dipakai. Sebagai ilustrasi, saya sudah memakai hijab +- 11 tahun dan tidak pernah kecewa dengan bentuk hijab segiempat. 

Untuk yang tengah beranjang ke hijab syar'i, hijab segiempat juga memenuhi kebutuhanmu dalam menciptakan helai kain yang menutup dada dan pundak. Jika hijabmu terlalu tipis, kamu bisa melapisinya dengan hijab yang lain agar memiliki ketebalan yang optimal. Sementara jika hijab yang kamu miliki terlalu sempit, kamu bisa melipatnya agar memiliki area yang cukup lebar untuk disampirkan secara menutup dada. 

Sumber
Sedangkan tempat untuk mendapatkan hijab segiempat dengan motif kekinian bisa kamu sontek di toko online HIJUP (seriusan ini hampir semua motifnya bikin ngiler!). Produk-produk yang dijual di hijup merupakan produk eksklusif yang motif-motifnya jarang banget ditemukan di selain hijup. Meski bentuknya sama, kalau motif hijab segiempat yang kita pilih sudah keren dan mewakili, maka tidak ada hal lain yang membuatmu terlihat kurang elegan bukan?

Continue reading Zaman Sudah Berganti, Namun Hijab Segi Empat Tetap di Hati

Tuesday, January 20, 2015

, , , , ,

Book Pick: Brain Beauty Belief by Dian Pelangi

Apa resolusi 2015 kamu? Lulus kuliah? Mendapat pekerjaan? Menikah? Memiliki rumah? Olahraga? Tambah kurus (jarang ada yang menyebut tambah sehat)? Kalau resolusi kamu salah satu dari itu, kok sama sih. :p. Tapi kalau dipikir-pikir kayaknya jamak banget ya, di awal tahun hampir semua orang pengen hal yang sama. Coba deh sekali-kali resolusi tahunan dibikin yang agak seru misalnya naik gunung, jalan-jalan ke Zimbabwe atau mencoba tantangan baru dari 9gag ini yaitu: membaca sejumlah buku bertema khusus sepanjang tahun.

Kemudian saya tertarik dengan usul dari 9gag. Semenjak saya lulus kuliah, saya memiliki waktu luang yang cukup banyak. Oleh karena itu, saya jejali waktu saya sambil membaca buku. Hitung-hitung, membaca buku merupakan jenis investasi diri. Ilmu pengetahuan jelas bertambah, sudut pandang juga makin luas, dan mudah menemukan ide-ide baru untuk menulis. Tetapi yang paling penting bagi saya adalah, membaca buku bisa buat saya merasa seperti Hermione. Hihi. Buku pertama yang saya baca di tahun 2015 bukanlah buku Tales of Beedle, tetapi buku Brain Beauty Belief karya Dian Pelangi.
Yeah, setidaknya buku ini ada di dunia nyata dan bisa saya miliki tanpa harus naik peron 9 3/4. Kyaaa..


Alasan saya memutuskan untuk membaca buku ini adalah: 1. Saya penasaran dengan konsep 3B ala muslimah yang disusun oleh seorang hijaber. 2. Saya pengen tahu tips-tips fashion dan beauty untuk wanita berhijab, karena jaman sekarang masih jarang tips-tips yang mengkhususkan pada wanita dengan busana tertentu. 3. Saya mengidolakan Dian Pelangi. 4. Saya sedang beralih dari kebiasaan berlangganan majalah menjadi berlangganan membeli buku, jadi saya pilih buku yang berisi pengembangan diri.

Well, yuk mari kita tengok spoiler isi buku ini seperti apa.

Meskipun di judul buku ini diperuntukkan buat Muslimah, menurut saya bobot isinya masih bisa diterima untuk wanita semua kalangan kok. Singkatnya, buku ini berisi 4 macam bagian. Pertama adalah pembuka. Isinya berisi biografi Dian Pelangi, perjalanan karir, kisah spiritual, sampai alasan beliau menulis buku ini. Di bagian ini kamu akan membaca berbagai testimoni buku 3B. Ada juga komentar dari Raisa, penyanyi idola saya. Iya, semua orang harus tau saya ngefans sama Raisa dan Dian Pelangi. Lol


Terus lanjut lagi ke isi bukunya, akan ada penjabaran panjang lebar konsep 3B: Brain, Beauty dan Belief ala Dian Pelangi. Brain contohnya, kamu akan membaca bermacam tips memperkaya otak kamu supaya lebih smart. Misalnya, kenapa sih sebagai wanita kita harus sering traveling? Mengapa passion itu penting? Temukan jawabannya di buku ini.


Chapter berikutnya membahas tentang beauty. Nah ini yang ditunggu-tunggu. Di bagian ini kamu akan menemukan buanyaak sekali tips-tips kecantikan kayak tips dandan, tips memilih hijab, tips padu padan pakaian, tips merawat kulit, tips merawat rambut. Bahkan ada info pengetahuan tentang sejarah makeup, sejarah fashion dan info-info penting yang jarang kamu dapatkan di majalah.


Apalah artinya cantik, kalau tidak sehat. Di buku ini juga ada tips menjaga kesehatan, seperti berolahraga teratur, sampai cara memeriksa payudara sendiri.


Sampai ke tahap paripurna, yaitu belief. Dian Pelangi memberikan contoh bahwa brain dan beauty harus diimbangi dengan spiritual yang baik. Misal membiasakan diri untuk santun dan tersenyum, jangan suka menang sendiri, dan tingkah laku baik yang harus dijaga sebagai seorang wanita. Di bagian ini juga banyak banget tips-tips seru, bagaimana cara berbicara yang baik, cara berpose, cara tertawa dan cara membawa diri dalam situasi apapun.


Buku ini banyak gambarnya! Saya dari kecil selalu suka sama buku yang banyak gambarnya. Ilustrasi di buku ini juga lucu-lucu dan tepat sasaran. Kamu nggak akan bingung membaca bagian per bagian karena setiap halaman adalah pengalaman baru. Bahasa yang digunakan juga sederhana dan mudah dipahami. Kamu nggak akan menemukan kata-kata yang memusingkan, meskipun kamu baru duduk di bangku SMP. Pendek kata, buku ini 'cewek' banget, dan ringan untuk dibaca ketika kamu enggan memikirkan yang berat-berat.

Buku ini, harganya bervariasi antara 80-100 ribu, tergantung tempat di mana kamu membelinya. Lalu timbul pertanyaan: uang segitu itu worth nggak sih untuk membeli buku? Daripada membeli, misalnya, majalah? Ini kembali lagi ke masing-masing orangnya. Tapi menurut saya, dari pada saya mengeluarkan 50ribu untuk satu pcs majalah yang punya tenggat waktu kadaluarsa sebelum muncul edisi terbaru (misal 1 bulan), kenapa nggak digunakan untuk membeli buku tentang kepribadian yang sifatnya lebih timeless?

Continue reading Book Pick: Brain Beauty Belief by Dian Pelangi

Thursday, September 18, 2014

, ,

Hijab - Blog - Pick




Beda negara, beda cara memakai hijab. Beda bentuk wajah, beda pula tata cara mengikatkan kain ini ke kepala. Meskipun di hari ini ada banyak pendapat tentang asal muasal hijab -ada yang mengatakan hijab adalah budaya Timur Tengah, ada pula yang mengatakan hijab merupakan simbol ketaatan wanita Muslimah, ada pula yang berpendapat hijab masa kini lebih dekat ke arah gaya hidup alias fashion-. Marilah bersikap saling menghormati apapun alasan para wanita yang memutuskan untuk berhijab. :)

Beberapa waktu lalu saya blogwalking ke blog yang ngobrolin soal hijab, yaitu di sini: http://hijabislam.blogspot.com. Di sana banyak gambar-gambar lucu, bentuk hijab dari banyak negara, dan tutorial-tutorial keren. Kamu yang memakai hijab, yang suka melihat fashion hijab, pengen tau fakta-fakta tentang hijab, atau pengen tau hijab wisdom, layak mengunjungi blog tersebut.

Salam,

Lady.

Continue reading Hijab - Blog - Pick

Wednesday, July 16, 2014

, , ,

Astrid Hofferson How to Train Your Dragon & Anna Frozen


Saya mau bercerita tentang sebuah film animasi yang baru-baru ini saya tonton yaitu How to Train Your Dragon II. Bagi saya adalah film animasi Dreamworks terbaik yang pernah saya tonton. Kisah ini mengambil latar jaman Viking di masa lampau. Ceritanya, di sebuah tempat dekat Kutub Utara terdapat sebuah masyarakat Viking yang hampir setiap hari diganggu oleh naga. Akibatnya, anak-anak di sana dilatih untuk berperang melawan naga. Kemudian ada seorang anak cowok bernama Hiccup yang masa kecilnya dipandang lemah karena nggak mampu berperang. Kemudian secara nggak sengaja dia melukai seekor naga berbahaya dan kemudian menjadi berteman dengan si naga. Sejak saat itu, Hiccup menjadi pintar dan tidak lemah lagi. Di situ ada seorang tokoh cewek yang memukau perhatian banget, namanya Astrid. Astrid ini adalah love interest sang tokoh utama, Hiccup.

Astrid digambarkan sebagai perempuan tangguh, suka bersaing, dan memiliki ambisi untuk menjadi terbaik di antara teman-temannya. Pada awalnya, Astrid sangat membenci Hiccup karena merasa tersaingi. Namun lambat laun malah jadi suka sama Hiccup layaknya kisah FTV.

Tapi Dreamworks bukanlah FTV. Adegan pacarannya jelas bukan naik bajay bareng atau makan bakso pinggir jalan, tapi naik naga Men! Tapi tenang saja, buat kalian para cowok yang nggak suka adegan-adegan romantis, kisah di How to Train Your Dragon ini nggak melulu Hiccup dan Astrid saja kok. Yang saya ceritakan di atas ini cuman sekelumit banget. Masih banyak intrik-intrik yang tersaji di film ini. Kisah tentang Astrid malahan (menurut saya) cuman mendapat porsi yang nggak terlalu banyak di cerita. Intriknya lebih banyak ke relationship antara Hiccup - Toothless si naga Night Fury, atau Hiccup - Ayahnya. Penasaran sama filmnya? Tonton saja sana. Hihihi.

Astrid 14 tahun. Sumber

Astrid 20 tahun. Sumber
Beralih dari topik film, yaitu topik outfit of the day (teteub). Nah, saya naksir sama tatanan rambut Astrid ini, lucu sekali! Kemudian saya coba-coba utak-atik hijab berwarna cokelat muda kekuningan untuk membuat look mirip dengan Astrid. Ternyata cukup mudah. Pakai dua kain, satunya untuk membuat untaian kecil, satunya untuk hijab.

Kemudian untuk makeup, karena Astrid memiliki tampilan yang natural, saya pun nggak banyak-banyak pakai makeup. Hanya alis, eyeliner, eyeshadow cokelat saja tanpa banyak aplikasi. Bulu mata pun saya nggak pakai. Cuma ada kurang yaitu softlens warna biru nordik. Saya belum pernah pakai softlens, Gaes! Meskipun mata ini punya minus 1,5 tapi entah kenapa keinginan untuk pakai softlens belum ada. Hehehe.


 
 

Kemudian, karena saya selo, saya sekalian bikin hijab look ala Anna Frozen. Dulu saya sudah pernah bikin ootd Elsa yang lebih menantang dan lebih banyak bermakeup dibanding Anna.



Well, demikian. Selamat menunaikan ibadah puasa untuk temen-temen Jenganten yang berpuasa. :)

Continue reading Astrid Hofferson How to Train Your Dragon & Anna Frozen

Sunday, April 28, 2013

, , ,

Shanti Soft Peach







Her name is Shanti. Dia sudah beberapa kali jadi model eksperimen makeup di blog Jenganten. Lihat saja di sini dan di sini. Ndandanin Santi itu asik banget lho, selain dia orangnya asik diajak nggosip, dia orangnya teliti dan selalu ngasih tau saya kalau hasil makeup saya kurang anu, kurang ini. Dan lagi, dia itu punya mata yang buesaaarr!! Duh, siapapun pasti iri, akupun begitu. 

Tidak perlu koreksi macam-macam untuk wajahnya yang sudah oke ini. Kulitnya udah bagus, matanya udah besar, tinggal menyamarkan kantung mata dan memberi warna segar di pipi. Saya kemarin lupa memotret foto beforenya, jadi Jenganten-jenganten cuma bisa lihat afternya saja. Hihihi.

Oh iya, saya kali ini memakai eyeshadow murah meriah lho, begini bentuknya :


Warnanya dikit keluar, susah diblend, shimmernya cuma di permukaan saja, dan powdery gilak. Dengan menambah usaha ngorek-orek pan eyeshadow dan usaha blending maksimal, hasilnya udah cukup lumayan untuk membuat tampilan mata Santi menjadi lebih terbuka. *merk dirahasiakan* *sudah ada nomor BPOM kok*. :p


NB : Setuju tidak, kalau foto terakhir Santi mirip sama Adele?

Continue reading Shanti Soft Peach

Monday, April 22, 2013

, , , , , ,

Maroon Dress OOTD


Kemarin temen saya nikah. Saya kondangan. Saya dandan. Saya pakai bulu mata. Saya pinjam clutch ke teman saya. Saya pakai dress. Saya hubungi Mas Pacar buat nemenin kondangan (iya, sekarang saya punya pacar. #njukngopo. LOL). Terus saya foto-foto. Terus kok saya jadi terpesona sama foto sendiri. Terus kok saya jadi merasa sayang kalau nggak dipublish di Instagram. Terus kok saya jadi merasa sayang kalau tidak dipost di Jenganten. Terus kok saya merasa fotonya terlalu banyak. Terus kok saya jadi ga enak kalau foto spamnya terlalu banyak. Terus kok saya jadi merasa "ini blog-blog saya kok, semau gue dong mau posting kaya apa". Terus akhirnya ya beginilah. Enjoy my post.

Happy Wedding untuk Vivi dan Mas Rachmad. Semoga Sakinah Mawadah Warrahmah hingga akhir hayat.
 
Baiklah, saatnya ke postingan utama, yaitu FOTD dan OOTD saya. Muihihihi..
 
Iya, itu saya. Bukan bidadari yang kebetulan lewat terus nampil poto-poto di depan garasi.



Itu juga saya. Bukan dewi hutan yang lagi menampakkan diri.



Harap diperhatikan bahwa foto ini bukan FOTD. Tapi foto pamer gingsul.

Outfit.
Ya sudahlah. Karena post ini ditujukan untuk pajang foto-foto dan kebetulan saya lagi males mau nulis apaan di sini, postingan ini saya akhiri saja yes.

Cherioo.

Continue reading Maroon Dress OOTD

Tuesday, December 18, 2012

, , , ,

Shanti as a Turban Lady

Kembali lagi temenku Santi @sanezmo saya isengi menjadi model untuk dilabur mukanya. Setelah selesai, kuserahi dia dengan pashmina, inner dan sampur tari. Kemudian saya pinjami kamera saya dan mulailah dia mengolah helai pashmina menjadi = Turban! Wow. Saya takjub sama hasil kreatifitasnya membuat turban hingga saya jadi punya ide untuk memakainya kapan-kapan.





Makeup by Andhika Lady.

Face :
- Make Over Creamy Foundie Pink

Eyes :
- Fanbo Eyeliner
- Viva Eyeshadow duo black (sebagai eyebrow)
- Skiva Pencil Eyeliner

Lip :
 
Outfit by Andhika Lady.

Model & Hijab Style by Santi Dewi Farisma @sanezmo .

Continue reading Shanti as a Turban Lady

Wednesday, December 12, 2012

, , ,

From Paris With Love

Noo, saya bukan sedang akan mereview salah satu judul film action ataupun sebuah sinetron seri yang sedang tayang di tivi setiap pukul lima sore. *buset, apal banget ya, saya sama jam tayang sinetron?*

Ngomong-ngomong, saya mau pendapat sesuatu nih, tentang sinetron. Menurut saya, sinetron tidak selamanya shitnetron. Lha buktinya, keberadaan sinetron mampu memberi rejeki banyak orang. Ya artis-artisnya, kru-krunya yang kerja 24 jam sehari, artis-artis yang jadi bintang iklan, figuran-figuran, MUAnya, penata kostumnya, dll. Mereka bekerja untuk sebuah tayangan yang kadang menurut kita sampah tapi ternyata menjadi sumber nafkah untuk mereka. Apa kita nggak ngerasa rugi, setiap hari nyinyirin sinetron? Nggak dibayar juga. #eh

Oke, baiklah, menuju topik tentang Paris. Di sini, saya ingin menjawab beberapa permintaan untuk hijab tutorial. Kok hijab tutorial? Katanya Paris? Paris yang di Perancis itu kan? Oooh, bukan Jenganten. Paris yang dimaksud di sini adalah kain kerudung paris. Entah bagaimana asal-muasalnya kain itu disebut sebagai kain paris pun saya kurang tau. Yang jelas, selama ini kain kerudung ini terkenal dengan nama kain paris. Ciri-ciri kain paris adalah bertekstur lembut, mudah diatur, tapi tidak selemas sutera sehingga masih dapat dibentuk untuk mengerudungi kepala dengan rapi. Keuntungan lainnya adalah kain paris tidak terlalu tebal sehingga ketika dipakai tidak terasa panas atau sumuk. Hehe.

Beberapa tahun yang lalu, kain paris sempat menjadi primadona bagi cewek berkerudung. Bahkan ada istilah “nggak punya kerudung paris, nggak gaul”. Saya sendiri termasuk golongan penggemar kerudung paris lho. Hampir setiap membeli baju baru, saya pasti membeli kain paris baru yang berwarna sama. Kalau ditotal, mungkin sudah ada belasan kerudung paris yang nyantol di gantungan baju saya di lemari. Kenapa bisa membeli banyak? Karena kerudung paris harganya murah meriah. Pilihan warna banyak, dan dapat dibawa pulang dengan harga sepuluh ribu saja.

Tapi, semenjak komunitas Hijaber mulai naik daun dan memenuhi jalanan, mal, blog-blog, hingga dunia perkantoran dan perkampusan, kerudung paris sedikit demi sedikit ditinggalkan dan berganti menjadi pashmina panjang. *saya termasuk yang terkena efek hijaber yang dan menyimpan sekitar empat atau lima pashmina*. Bahkan gaya berhijab makin variatif. Coba saja ke toko jilbab (kalau di Jogja itu semisal Karita, Pands, Ababil, Raja Murah, Beringharjo lantai 3, dll), model jilbab a la Syahrini sampai Ashanti ada semua. Ada model hoodie, model tie dye Dian Pelangi, ninja anti tembem, rajut, dan lain-lain, dan lain-lainnya lagi. *karena banyak biyanget*.

Masalahnya adalah, ketika model kerudung makin berubah silih berganti, kerudung paris yang sudah kadung saya koleksi sebanyak jibun itu mau diapakan? Ehm, kalau saya sih, seringnya dipakai kerudungan versi males. Tapi, kadang kepingin juga kan, bergaya dikit pakai paris?

*gaya dulu pakai kerudung paris. Ke Parisnya kemudian. Hehe. Aamiin*

Well, saya mau share dua, eh tiga tipe berkerudung paris versi saya sendiri.

Apa yang dipersiapkan?

  1. Rambut yang sudah terikat di kepala. Kalau tidak punya cukup rambut panjang, dapat menggunakan bantalan atau hairnet.
  2. Inner ninja.
  3. Peniti.
  4. Bros ukuran besar. Saya ulangi lagi, ukuran BESAAAR! Kenapa? Karena bros berukuran besar mampu mengimbangi warna kerudung paris yang rata-rata polos. Bros besar ini dapat berupa bros rajut, bros logam, perak, tembaga, plastik, apapun pokoknya yang berukuran besar minimal berdiameter 5cm.
  5. Langkah-langkahnya?

Versi 1. Versi Paris Segitiga


  • Pakai inner ninja, masukkan ke kerah baju.
  • Lipat kerudung paris menjadi bentuk segi tiga dan kerudungkan ke kepala.
  • Sematkan jarum pentul di kepala. (ditusuk ke arah rambut lho ya, bukan ke kepala, emangnya Sundel Bolong?)
  • Tari kedua ujung kerudung ke arah belakang. 
  • Ikat kedua ujung kerudung di belakang kepala. 
  • Sematkan bros yang manis di salah satu sisi.
  • Done!  

Versi 2. Versi Paris Segi Empat.


  • Kenakan inner ninja, masukkan ke krah baju.
  • Siapkan kerudung paris segi empat.
  • Ambil salah satu sisinya, kerudungkan ke kepala.
  • Satukan kedua ujung kerudung ke bagian tengkuk, semati dengan bros mini.

  • Ambil salah satu ujung kerudung.
  • Putarkan ke kepala sebagai layer lapisan pertama.
  • Sematkan bros besar di salah satu sisi untuk memperkuat posisi kerudung. 
Versi 3. Masih jenis Paris Segitiga. 

  • Pakai inner ninja, masukkan ke krah baju.
  • Lipat kain paris menjadi bentuk segi tiga. 
  • Kerudungkan kain paris ke kepala, dengan satu sisi dibiarkan keluar melalui leher.
  • Ambil sisi yang lainnya, sematkan di bagian telinga, sematkan bros besar.
  • Done.  
 
Contoh hasil kreasi Paris :

Jilbab Paris juga dapat dikreasikan menjadi begini-begini = 

Yang ini sama dengan Versi 1 di atas, hanya tidak disemati bros.





Continue reading From Paris With Love