Monday, October 27, 2014

, ,

Selamat Hari Blogger Nasional & Kesan Selama Menjadi (Beauty) Blogger

Hai Jeng,

Kamu-kamu yang hari ini melihat timeline Twitter atau Facebook, pasti topik utama yang muncul setelah pelantikan kabinet dan link-link menuju Ibu Susi Pudjiastuti adalah: ucapan selamat hari Blogger. Yups, hari ini adalah perayaan Hari Blogger Nasional yang ketujuh. Sebagai blogger hore, saya patut bangga dong, ternyata negara kita ini telah mengakui eksistensi blogger sebagai sebuah komunitas dengan aktifitas yang produktif. Hehehe. Kalau mau tau sejarah kenapa tanggal 27 Oktober ini dinyatakan sebagai hari Blogger, bisa cek link ini nih.

Selama tujuh tahun ini, perkembangan dunia blogging Indonesia dapat dibilang sangat pesat. Topik yang diangkat juga bermacam-macam. Dulu, aktifitas blogging masih terbatas pada aktifitas tulis menulis. Pokoknya kalau ngeblog ya harus nulis, begitu. Tapi sekarang lihat saja, blog yang cuma berisi fotografi, blog yang berisi outfit of the day, blog yang berisi video-video atau blog promosi pun makin naik daun. Ngeblog sudah nggak melulu identik lagi dengan menulis. Jadi, saya agak anu juga sih sama orang yang males ngeblog dengan alasan 'nggak bisa nulis'. Nggak bisa nulis kok update status FB? Nggak bisa nulis kok ngePath? Nggak bisa nulis, tapi kok masih bisa menyusun SMS cintah buat patjar?

Padahal, memiliki blog itu bisa melipatgandakan apa yang kamu kuasai sekarang. Misal kamu punya modal kamera dan suka iseng foto, taruhlah di blog. Atau kamu hobi menulis puisi galau karena habis ditinggal nikah sama mantan, luapkan saja di blog. Atau kamu suka koleksi anime-anime, bahas saja di blog. Atau kamu suka masak menu yang lucu-lucu, kamu bisa share resep kamu di blog. Dengan mempunyai media publikasi seperti blog, kemampuan dan ketrampilan kamu bisa dikenal orang. Memang sekarang sudah banyak media sosial yang bisa dipakai untuk self branding semacam FB, Twitter, G+, Path, IG, dsb, tapi ada satu perkataan Om @nukman yang saya inget sampai sekarang: apa yang kamu tulis di media sosial akan tenggelam dalam lautan timeline. Namun apa yang kamu tulis di blog akan terus terindeks selamanya di search engine.



Bukan hanya alasan itu saja saya masih kepingin ngeblog sampe sekarang. Namun ada sebuah sensasi menyenangkan ketika habis menumpahkan energi ke sebuah postingan blog, entah itu postingan review, tulisan galau, ootd, laporan traveling, atau cuman satu kalimat random yang tiba-tiba kepikiran. Tentang tulisan saya kemudian dibaca orang, diapresiasi, atau dianggap berguna untuk orang lain, saya anggap sebagai bonus. Kalaupun nggak ada orang lain yang baca, setidaknya ada satu pembaca setia blog ini: saya sendiri. Hehe.

Diawali dengan 'nggak ada tujuan apa-apa selain bersenang-senang', ternyata lama kelamaan orang-orang pada ngeh sama kesenangan saya. Dalam hal ini adalah yang berhubungan dengan beauty, kosmetik, produk perlenjehan, atau produk perklambenan. Banyak orang-orang yang sehobi, kemudian menjadi sahabat saya. Padahal tadinya cuman ketemu di dunia maya, komen-komenan di kolom komentar. Banyak temen-temen baru yang jadi suka curhat-curhatan tentang gimana caranya pake eyeliner dengan benar, kemudian jadi suka hangout bareng. Nggak sedikit vendor yang ngasih barang kosmetik untuk direview. Plus kesempatan untuk nyobain produk yang belum keluar di pasaran. Atau tiba-tiba ada kawan SMA yang menghubungi minta didandanin buat wisuda. Kan senang, bisa silaturahmi, padahal awalnya cuma dari 'nggak ada tujuan apa-apa selain bersenang-senang'.

Temen-temen blogger Jogja. Makeupnista.

Bonus lain yang saya rasakan setelah ngeblog adalah ketika saya membandingkan diri dulu dengan saya sekarang itu jauh banget. Dulu saya sama sekali nggak bisa dandan, pakai pensil alis saja masih bingung. Sekarang lumayan lah, meskipun dikit. Hehe. Dari yang dulu masih nggak PDan, sekarang mulai melatih diri buat lebih PD. Kemudian tata nulis saya juga banyak peningkatan. Dari yang suka typo sampai nulis yang 'embuh maksudnya apa', sekarang lebih lumayan tertata. Ohya, postingan saya yang dulu-dulu sengaja nggak saya edit atau hapus supaya saya bisa bandingin dulu sama sekarang. Hehe.

Buat saya, ngeblog adalah bentuk penyaluran energi. Jika kita punya energi berlebih, pasti akan ada saatnya energi itu meluap dan ingin keluar. Contohnya saja kalau kita merasakan sedih, jika dibiarkan kesedihan itu menumpuk nggak tersalurkan, tubuh kita akan menyesuaikan, misalnya menangis, dada sesak, dll. Nah, coba kalau sedihnya disambi curhat sama sahabat/Tuhan/tulisan pasti beban itu nggak akan terlalu berat.

Tapi, tentu saja, yang saya tulis di atas ini adalah pendapat dan kesan saya secara pribadi sebagai (beauty) blogger. Saya nggak menampik di luar sana banyak blogger-blogger yang punya tujuan dan kesan macam-macam. Ada yang bertujuan ingin mencari penghasilan dari blog, ada seorang artis papan atas yang memiliki blog kece, ada blognya anak presiden, dan masih banyak lagi.

Pokoknya, buat semua yang ngeblog, yang baru mau ngeblog atau yang baru membangkitkan keinginan untuk ngeblog, selamat hari Blogger Nasional ya. Nggak peduli topik blogmu apa. Nggak peduli tujuan kamu ngeblog. Nggak peduli platform yang kamu pake apa, mau Blogspot kek, Wordpress kek, Kompasiana kek, Detikblog kek, atau hosting sendiri, apapun deh. :)
Maju terus blogger Indonesia. :D

+Andhika Lady Maharsi


Continue reading Selamat Hari Blogger Nasional & Kesan Selama Menjadi (Beauty) Blogger

Tuesday, October 21, 2014

, , , ,

UV Tint Acnes dan Males Dandan

Tidak semua dari kita itu punya waktu (atau kemauan) yang cukup untuk berdandan. Juga tidak semua dari kita yang hobi dandan itu bisa konsisten melakukan ritual kecantikan setiap saat, termasuk saya. Saya sadar bahwa menemplokkan toner, pelembap, sunblock, foundation, bedak, eyeshadow, eyebrow, blusher, dan lipstik itu adalah kegiatan yang (lagi-lagi) membutuhkan effort waktu dan tetek bengeknya. 

Pengecualian kalau situ adalah Syahrini, Aurel atau Krisdayanti yang punya MUA pribadi sih nggak masalah ya. Tinggal duduk sante sambil merem tiap pagi, dua puluh menit kemudian, clingg, muka udah tirus dengan sendirinya kayak abis oplas. Hahaha.

Nah solusi buat yang kadang-kadang males kaya saya ini ya pakai produk yang instan. Contoh yang paling gampang adalah BB Cream. Biasanya dia sudah mengandung pelembap, skin care, foundation dan sunblock sekaligus. Cukup pake BB Cream, tanpa pake bedak pun muka sudah cukup oke.

Tapi sekarang saya lagi nggak cerita tentang BB Cream, melainkan sunblock tint, namanya Acnes UV Tint. Saya rasa sudah banyak blogger-blogger lain yang mereview produk ini, tapi nggak papa dong, saya bercerita versi saya sendiri? Kan ini cerita saya, kan ini blog saya, kan ini tulisan-tulisan saya. Hehe.


Di atas ini contoh produk Acnes UV Tint yang masih dikemasani plastik. Saya sudah re-purchase beberapa kali. Sejauh ini, Acnes UV Tint telah menjadi andalan saya kalau sedang males dandan, tapi membutuhkan perlindungan dari sinar UV dan membutuhkan penampilan muka yang mendinglah-daripada-kayak-bangun-tidur.

Re-purchase beberapa kali = pakenya sering kali = males dandannya bersering-sering kali. LOL


Spesifikasi:
- SPF 30.
- Dilengkapi dengan tint . Tint adalah istilah yang menunjukkan bahwa produk tersebut dilengkapi dengan warna mirip foundation yang bersifat sheer ketika dipakai.
- 30 gram.
- Diperuntukkan untuk kulit berjerawat atau berpotensi untuk berjerawat.
- Plus pelembap.
- Di dalam kemasan ada logam pengaduk/pengocok. Rasanya mirip seperti pake tip-ex di jaman SMP.
- Bisa dibeli di apotek, Guardian, Carrefour, atau online shop. Jarang ditemui di toserba biasa.
- Kisaran harga antara Rp 25.000,00 - Rp 35.000,00.
- Buatan Mentholatum. Inget produk Lip Ice, Rohto dan Skin Aqua? Ya, Acnes adalah sisterbrand produk-produk ntuh.



Kesan memakai Acnes UV Tint:
+ Kemasan kecil, cocok untuk dibawa kemana-mana.
+ Dilengkapi dengan pelembap dan tint, artinya produk ini cukup menghilangkan pelembap dan foundation dari daftar barang bawaan ketika traveling.
+ Ketika diaplikasikan di kulit hasilnya cukup untuk menutupi kemerahan di kulit, meskipun tidak tercover sempurna (kalau butuh coverage maksimal ya pake foundation, dong).
+ Cukup meratakan warna kulit.
+ Menolong banget ketika males dandan atau lagi traveling.
+ Kandungan SPFnya cukup memadai untuk aktifitas di luar ruangan.
+ Mudah dibersihkan

- Aromanya kurang nose-friendly. Saya merasakan seperti aroma obat, tanpa campuran pewangi. Tapi, saya mencoba berpositif thinking, mungkin produk ini memang didesain dengan mengurangi bahan pewangi seminim mungkin.

Well, demikian cerita singkatnya. Kesimpulannya, Acnes UV Tint ini menjadi pilihan produk sunblock, pelembap, dan tint paling hore di lemari rias saya. :D. Eh, udah lama nggak FOTD, HOTD, dan semacamnya...


With love,

+Andhika Lady Maharsi
Continue reading UV Tint Acnes dan Males Dandan

Friday, October 17, 2014

Selfoot

Kemanapun pergi, sebagian dari pembaca blog ini pasti selalu ada alasan untuk selfie (termasuk penulisnya juga sih). Di kamar mandi, di pantai, di taman, di mal, di pinggir jalan, juga di tengah-tengah gunung. Nah, buat kamu yang sangat demen sama selfie tapi kepingin mencoba hal baru, bisa lakukan pemfotoan objek ini nih: selfoot.

Ngomong-ngomong, saya kurang tau siapa yang pertama kali mencetuskan istilah selfoot, kalau ada yang tahu, tolong disebutkan ya. :D

Saya bisa punya beberapa alasan kenapa saya selfoot:
1. Lagi bosen sama muka sendiri.
2. Lagi nemu lantai yang bagus.
3. Lagi pakai sepatu baru.
4. Lagi pengen aja.
5. Lagi abis pake lotion, sehingga kakinya nggak busik.
6. Kaki nggak perlu dikasih eyeliner atau BBCream kalau hanya untuk dijadikan objek foto diri.
7. Ada kebutuhan untuk mencintai seluruh bagian tubuh kita jiwa raga baik dari ujung helai rambut, wajah, bahu, ujung kuku, bahkan tumit kaki. << ini sebetulnya menimbulkan pertanyaan, apakah tindakan selfoot itu termasuk bentuk mencintai diri sendiri? Entahlah, tapi sepanjang itu bisa membuat kita senang, tubuh senang, berati itu termasuk cinta tubuh dong.

@ Kampus UNY.


@ Masjid kampus sebuah perguruan tinggi di Lampung.


@ Pantai Widarapayung, pantai dekat rumah mami papi.
@ Depan UC UGM
@ Sebuah kampus di Palembang

@ Depan Borobudur.
@ Curup, Bengkulu

@ Pantai yang menghadap Samudera Pasifik, Manokwari, Papua.

Selfoot di atas adalah contoh yang masih belum keren. Kenapa nggak keren? Yeahh, kalau saya nggak ngasih caption, mana bisa yang melihat foto tersebut tau itu ada di mana. Saya sih pengennya selfoot yang lebih keren semisal di menara ifel atau tembok chaina. Tapi tentu saja, lokasi selfoot tidak menjamin hasilnya keren. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan contohnya: pakaian yang dipakai (pakaian bawahan/sepatu), keterkaitan foto dengan lokasi (misal selfoot di pantai, backgroundnya pasir),  warna kuku, dan masih banyak lagi. Poin-poin penunjang itu masih belum begitu saya kuasai. :D

Tapi layaknya selfie, dulu masih belum bisa tersenyum santai yang bisa nunjukin ke-hepian. Begitu pula dengan selfoot, ntar lama-lama pasti bisa menemukan 'jiwanya dan bisa selfoot dengan lebih oke.

+Andhika Lady Maharsi 
@ Havana Soetta
Continue reading Selfoot

Friday, October 3, 2014

, ,

Pengumuman Giveway Jenganten & Sophie Paris Muslimah Cosmetics

Sebelum menuju ke pengumuman #JengantenGiveway, yuk mari lihat foto pemandangan yang kece ini:

Keterangan: yang kece itu pemandangannya lho ya, bukan fotonya. Kalau teknik pengambilan foto, lightning, camera dan editing sih sini juga masih banyak belajar. :)

Terbang paralayang di atas Waduk Gajahmungkur, Wonogiri, Jawa Tengah. Jangan salah paham, ini bukan saya kok. Hehe. Dipotret saat menjelang senja hari.

Telaga warna, Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah.


Kawasan Kawah Sikidang, Dieng, Jawa Tengah.

Sunrise di perkemahan Gajahmungkur, Wonogiri, Jawa Tengah.
Daerah-daerah yang ada di foto di atas itu nggak jauh lho, dari kota Jogja. Kurang dari tiga jam perjalanan. Tiga jam itu nggak lama kan ya? Kalau kamu kebetulan selo dan ada waktu, cocok banget nih buat mengunjungi tempat-tempat itu sebagai penyegaran emosi jiwa. Bayangkan deh, di tengah penatnya bekerja atau belajar, lalu menyempatkan diri mengunjungi tempat yang hijau dan penuh dengan gemericik air, rasanya surga banget.

Nah, sekarang saatnya pengumuman #JengantenGiveway. Lalala.
Saya senang sekali banyak yang ikut dan urun cerita masing-masing. Semua ceritanya seru-seru sampai bikin saya ketawa karena lucu. Terimakasih ya, yang sudah ikutan giveway ini. Terimakasih juga buat yang sudah bantu share sana-sini. Mohon maaf kalau giveway kali ini hadiahnya baru kosmetik saja (ada yang tanya, kalau hadiahnya kopi luwak gimana?). Duh Mas, mbok ya nek hadiahnya kosmetik, situ kan tetep bisa ikut giveway buat ngasih ke mbak pacar kek, kakak kek, ibu kek, mbak-mbak yang nge- friendzone -in kamu kek, atau siapa kek. Lagian ini bukan kosmetik sembarangan lho, tapi kosmetik yang dijamin halal sehingga aman dan nyaman dipakai. :)

Akhirnya, dengan pengundian cap cip cup pakai aplikasi random.org, terpilihlah pemenang giveway adalah:

Ikha Nurul Hidayat

Cerita seru dari Jeng Ikha adalah: 

"Kenangan tentang makeup yang paling saya sukai dan selalu saya ingat adalah make up pertama saya yaitu sebuah face powder. saat itu saya masih duduk di bangku sekolah dan teman-teman aku semua pada gila sama bedak. jadinya tiap jam pulang sekolah bedak saya di pake rame-rame sekelas dan hasilnya belom cukup 2 minggu udah habis bedaknya :)"

Demikian, selamat ya Jeng Ikha. Mohon kirim data diri, alamat, dan CP ke email andhika.lady[at]gmail.com, ditunggu 24 jam ya. Kalau nggak ngirim email juga, tak pek dewe lho hadiah Muslimah Eyeshadow Jaspernya. :D

Okeyy, buat yang sudah ikut giveway tapi belum beruntung, jangan patah semangat ya. Produk-produk keren dan halal dari Muslimah Sophie Paris bisa dibeli secara online di sini lhoo.Variannya juga macam-macam, dari toiletries sampai makeup semuanya ada.

Kalau masih patah semangat, coba lagi deh scroll ke atas, kan ada foto pemandangan tuh. Coba deh cuss ke tempat-tempat itu, siapa tahu patah semangatnya bisa langsung hilang. :)



Continue reading Pengumuman Giveway Jenganten & Sophie Paris Muslimah Cosmetics

Sunday, September 21, 2014

, ,

Sophie Paris Muslimah Cosmetics & Giveway


Setelah ngomongin tentang Hijab Blog Pick di post sebelumnya, kali ini saya mau cerita-cerita tentang makeup Muslimah (masih ada hubungannya deh, sama hijab, Muslimah, dan kehalalan). Oh iya, dalam ranah ini, Muslimah yang saya maksud adalah nama brand, bukan sebutan untuk wanita Muslim. :D

Temen-temen Jenganten, sudah pernah dengar brand Muslimah Cosmetics? Harusnya sudah dong, 'kan dia suka nangkring di jajaran produk di katalog Sophie Paris. Kalau Sophie Paris pasti tau deh ya.

Btw, menyebut tentang Sophie, saya sedang baca buku judulnya Sophie's World karya Jostein Gaarder. Itu buku bagus tapi sebaiknya saya sudahi cerita-cerita tentang buku, ndak ntar jadi lupa sama judul post iki. :p

Bicara tentang Muslimah Cosmetics, nggak dipungkiri sekarang sudah makin banyak kosmetik yang mengusung konsep halal. Buat saya pribadi ini adalah kabar bagus, di mana kita sebagai konsumen dunia perlenjehan -khususnya wanita Muslim- bisa mendapat jaminan bahwa produk yang kita colek-colekkan ke muka dan bibir itu halal. Apapun yang halal, itu pasti bikin tenang. Kekasih halal contohnya. Eh.

Tapi harus diinget juga, halal-haram itu nggak cuma masalah kandungan dan label MUI loh, tapi juga asal muasal barang itu. Barang halal, dibikin di Arab, gambarnya cewek pakai niqab, konon pembuatnya Babah Abdullah bin Albab, kalau dapetnya nyolong atau korupsi, jatuhnya jadi haram dong. Kalau ini pasti semuanya setuju kan?

Nah balik lagi ke cerita tentang Muslimah Cosmetics. Jadi, karena rejeki anak sholihah, saya berkesempatan untuk mencoba dua produk dari Muslimah, yaitu Muslimah Lip Care dan Muslimah Eyeshadow Topaz. Dua produk ini akan saya review, as always. :D

1. Muslimah Lip Care



Ini adalah produk pelembap bibir yang diperkaya dengan Vitamin E dan berfungsi membantu menyembuhkan bibir yang pecah-pecah. Bisa digunakan juga untuk pra-lipstik. Jadi sebelum pake lipstik, oles-oles dulu bibirmu pake Lip Care, tunggu sebentar sampai agak meresap, baru deh pakai lipstik favoritmu. Bisa juga digunakan sebagai perawatan bibir di rumah, misal menjelang tidur, menjelang masak, menjelang baca buku atau menjelang ngeloni anak.

 

Kalau biasanya pelembap bibir diwadahi dalam kemasan ulir seperti stik, dicolek-colek jari, atau kayak lip gloss (baca macam-macam pelembap bibir di post ini), Lip Care milik Muslimah dikemasani dalam bentuk tube dengan mulut yang kecil. Bagi penggila kehigienisan, bentuk kemasan pelembap bibir macam begini pasti disukai banget. Soalnya kontak dengan dunia luar aka kuman lebih kecil dibandingkan tipe ulir lipstik atau colek-colek jari. :D

Aroma Lip Care ini samar-samar seperti permen. Jadi nggak perlu khawatir bagi phobia aroma. Saya adalah contoh yang punya phobia aroma yang terlalu tajam. Benda-benda seperti duren, pete, pengharum mobil, bahkan aroma bibit parfum bisa langsung membuat saya mual. Kemarin saja, saya sampai preloved sebuah remover yang baru saya beli hanya gara-gara wanginya (menurut saya) mirip bau tape basi. LOL.

2. Muslimah Eyeshadow Topaz

Perona mata ini terdiri dari empat warna natural nuansa cokelat, cokelat keemasan, tanah dan gading. Keempat warna ini sangat wearable untuk digunakan sehari-hari dan relatif mudah di-blend. Kemasan eyeshadow dilengkapi dengan kaca yang cukup besar (saya suka kaca besar di kemasan eyeshadow), dan sebuah aplikator spons.


Perlu saya catat, saya jatuh cinta sama aplikatornya! Warnanya hitam dan empuk layaknya aplikator spons yang dijual terpisah. Selain itu aplikator ini mudah dipakai, tidak membuat bubuk eyeshadow berhamburan kemana-mana. Biasanya saya memilih memakai kuas untuk memakai eyeshadow, namun karena kuas bawaan ini sudah bagus, saya bisa lebih enjoy pakai eyeshadow ini meskipun lupa bawa kuas.


Bagaimana soal pigmented? Kamu yang suka dengan eyeshadow yang warnanya keluar, mungkin akan kecewa, Gaes. Tapiii, ada tapinya lhoo. Eyeshadow yang kurang pigmented juga punya banyak kelebihan, contohnya:
- Buat yang masih malu-malu pakai eyeshadow, nggak perlu khawatir warnanya akan jelek.
- Cocok dipakai sehari-hari. Yakali ada yang suka pake esedo metalik-kereng-pigmen-ijo jamrud amben isuk?
- Warna yang kurang pigmented cenderung lebih mudah di-blend.


FOTD time. :)

Di bawah ini saya pakai eyeshadow Muslimah Topaz.

 

Giveway time!

Nah sampai di tulisan yang ditunggu-tunggu, yaitu giveway! Sophie Paris bersama Jenganten mengadakan giveway yang hadiahnya bisa kamu pilih sendiri, Jeng. Asik kan? Yuk mari lihat cara-caranya:


Saya kasih contohnya ya:

Nama: Lady
Email: andhika.lady@gmail.com
Twitter: @andhikalady
Instagram: @andhikalady
Facebook: facebook.com/andhikalady

"Kenangan tentang makeup yang paling saya sukai adalah ketika saya kehilangan lipstik, ternyata lipstiknya buat mainan kucing, alhasil bulu-bulu kucing saya jadi warna merah-merah.
Produk pilihan saya adalah Muslimah Lip Care"

1. Gimana kalau nggak punya akun Google? Bikinlah, apa salahnya. :D
2. Gimana kalau nggak punya akun Instagram, Twitter, Facebook? Kembali seperti poin nomor 1.
3. Banyaknya share tidak mempengaruhi penilaian giveway (kan udah dibilang yang ceritanya keren-keren).
4. Terbuka untuk siapapun, di manapun, asal nggak jauh-jauh dari Indonesia. :D
5. Link untuk memilih produk: Muslimah by Sophie Paris
6. Selamat ikut giveway!!


Continue reading Sophie Paris Muslimah Cosmetics & Giveway

Thursday, September 18, 2014

, ,

Hijab - Blog - Pick




Beda negara, beda cara memakai hijab. Beda bentuk wajah, beda pula tata cara mengikatkan kain ini ke kepala. Meskipun di hari ini ada banyak pendapat tentang asal muasal hijab -ada yang mengatakan hijab adalah budaya Timur Tengah, ada pula yang mengatakan hijab merupakan simbol ketaatan wanita Muslimah, ada pula yang berpendapat hijab masa kini lebih dekat ke arah gaya hidup alias fashion-. Marilah bersikap saling menghormati apapun alasan para wanita yang memutuskan untuk berhijab. :)

Beberapa waktu lalu saya blogwalking ke blog yang ngobrolin soal hijab, yaitu di sini: http://hijabislam.blogspot.com. Di sana banyak gambar-gambar lucu, bentuk hijab dari banyak negara, dan tutorial-tutorial keren. Kamu yang memakai hijab, yang suka melihat fashion hijab, pengen tau fakta-fakta tentang hijab, atau pengen tau hijab wisdom, layak mengunjungi blog tersebut.

Salam,

Lady.

Continue reading Hijab - Blog - Pick

Wednesday, September 10, 2014

, , ,

Cara Dapatkan Sample B-Liv Off With Those Heads Gratis

Sudah baca review serum B-Liv Off With Those Heads di sini kan? Nah, di sini saya mau mengumumkan adanya kesempatan untuk siapa saja yang pengen mencoba sample produk ini, caranya adalah:

1. Klik link ini www.bliv.com/id/grabursample

2. Lalu isikan data-data seperti nama, nomor kontak, email dan alamat kamu.



3. Lalu akan muncul link untuk share #blivindonesia di Facebook, klik link 'SHARE HERE'


 


4. Nanti kamu akan dikirimi email berisi kode voucher seperti ini:



5. Nggak cuma voucher pembelian produk yang akan kamu dapatkan, tapi juga sample serum B-Liv Off With Those Heads yang akan dikirim ke alamat kamu.

Seru kan? Ayo ikutan, dan rasakan sensasi komedo terangkat tanpa rasa sakit. :)

https://www.facebook.com/bliv.indo 
instagram.com/bliv_indonesia  

@andhikalady
Continue reading Cara Dapatkan Sample B-Liv Off With Those Heads Gratis
, , , , ,

Tentang Adonan Masker DIY dari Dapur

Pertama-tama saya mau ngucapin terimakasih sama Jeng Hanitis yang sudah share resep DIY masker ini. Postingan dia yang kece bisa disimak di sini. Oh iya, FYI, blognya Jeng Hanitis ini banyak berkisah tentang DIY-DIY skin care yang seru banget buat ditongkrongi dan dicoba di rumah. Apalagi sambil nonton telenovela.

Pada suatu hari ketika sedang menyimak beberapa blog, saya sampai pada postingan Jeng Hanitis itu. Kemudian saya jadi tergoda buat mencobanya bareng sama temen seperjuangan +Fitrah Annisaa' . Karena kebetulan semua bahan-bahan sudah ada di dapur, jadinya kami hore-hore nyobain masker DIY ini.

Bahan-bahannya simpel dan mudah dicari di toko terdekat:
- Tepung beras
- Bubuk kayu manis/cinnamon
- Bubuk kunyit
- Madu
- Air sedikit




Kunyit

Tepung beras

Kayu manis.

Madu
Cara membuatnya adalah campurkan semua bahan dengan perbandingan tepung beras : kayu manis : kunyit : madu = 3 : 1 : 1 : 1, kemudian tambahkan air secukupnya. Porsi perbandingan ini nggak mutlak, karena kebutuhan dan resisten kulit itu berbeda-beda. Jeng Hanitis contohnya, dia pakai perbandingan 2 : 2 : 2 : 1. Namun porsi itu justru membikin kulit saya perih ketika pakai masker. :(, akhirnya saya atasi dengan mengurangi porsi untuk kunyit dan kayumanisnya. Kok bisa perih? Kalau menurut beberapa sumber, kunyit dan kayu manis punya karakter pembunuh bakteri, sehingga rasa celekat-celekit itu bisa muncul.

Tapi lain halnya kalau kamu suka masker yang celekat-celekit. Adakalanya makin nyelekit, makin kerasa kalau maskernya bekerja. Kalau pendapat saya, selama itu tidak menyakiti dan tidak menimbulkan iritasi, maka sah-sah saja pakai perbandingan apa saja, toh ini masker DIY sehingga relatif aman.

Campurkan bahan.

Aduk-aduk
Tekstur masker ini encer (tergantung seberapa banyak air yang digunakan), dengan tambahan warna kuning kunyit dan butiran-butiran bubuk kayu manis. Aromanya harum khas jamu. Saya pribadi suka bau jamu. :)


Dioles ke kulit
Ketika dioleskan ke kulit, jangan kaget kalau agak perih, apalagi di bagian-bagian yang berpori besar dan berjerawat. Diamkan masker selama 15 menit, nggak perlu nunggu sampai masker kering karena kayumanis bisa menghangatkan kulit. Kalau pengen lebih jelas tata cara pakai dll, bisa cek kembali di blognya Jeng Hanitis ya.

Saya nulis pengalaman pakai masker ini karena saya suka sama hasilnya. Jerawat jadi mudah kering dan kulit satu tingkat lebih halus dan enteng.

Errr, gimana ya caranya menggambarkan kulit enteng? Kalau kulit halus, cerah, putih itu kan mudah diukur ya, kalau kulit enteng? Ya pokoknya begitulah. :p

Saya biasa pakai 3hari sekali atau saat lagi jerawatan. Memang sedikit repot karena harus bikin adonan sendiri dan menakar-nakar sendiri, tapi justru di situ serunya. Ketika kita paham bahwa masker ini berasal dari bahan alami, DIY dan tanpa pengawet, maka rasa aman memakai produk ini akan timbul, apalagi kalau hasilnya bagus.

Apa hubungannya gambar kipas angin dan masker DIY? Anggap saja ada.

@andhikalady
Continue reading Tentang Adonan Masker DIY dari Dapur

Friday, August 29, 2014

, , ,

B-Liv Off With Those Heads by Cellnique Review

Temen-temen Jenganten, adakah yang punya problem sama komedo? Kalo iya, berati kita sama. Hohoho. Biasanya komedo ditangani pakai cleansing strips, pore pack atau plester hidung sejenis. Biasanya saya nyebutnya plester penyiksa. Hla gimana coba? Udah belinya ngeluarin duit, eh ujung-ujung bisanya cuman menyakiti. Nah, menyiksa kan namanya?

Sebetulnya ada banyak cara mengekstrak komedo supaya keluar dari kulit. Selain dengan pore pack, salah satu yang kita kenal adalah facial. Namun faktanya facial pun nggak kalah sakit dibanding pore pack, malah lebih sakit iya kan?

Lalu kalau sakit tapi pengen muka bebas komedo gimana dong? Bisa dengan membersihkan kulit secara rutin agar minyak wajah tak menyumbat pori, bisa pula dengan mengurangi makanan berminyak/gorengan, termasuk minum banyak air putih dan tidur cukup. Namun adakalanya komedo udah kadung bersarang di kulit, sehingga banyak cewek pengen segera membersihkannya.Yang akan saya review ini adalah salah satu pengangkat komedo tanpa rasa sakit. Yuk kita lihat gimana-gimananya produk ini.


Nama produk ini adalah B-Liv by Cellnique, Off With Those Heads. Hmm, mungkin kalau dibahasa Jawakan kurang lebih menjadi 'tutupen ndhasmu'. Haha, sebaiknya arti ini tak perlu dipikirkan, mari fokus ke produknya saja. :p



Off With Those Heads adalah serum pengangkat komedo dari Cellnique. Produk ini dibuat di Singapura dan didistribusikan secara luas oleh Malaysia. Saya sebut saja Malaysia karena partner kerjasama yang menyeponsori blog ini berasal dari Selangor, Malaysia. Produk ini diklaim bisa mengangkat semua jenis komedo, baik itu tipe whiteheads (bercak putih) atau blackheads (bercak hitam). Teksturnya cair dan memiliki aroma segar yang samar. Tidak ada wangi yang berlebihan ataupun pewarna berlebihan, karena produknya berwarna bening dengan tekstur yang mirip sekali dengan air.

Komposisi produk.
Cara pemakaian.
Saya memakai produk ini di tangan terlebih dahulu. Saya oles-oleskan cukup lama dengan harapan akan ada daki yang muncul. Ternyata tidak, sehingga saya simpulkan produk ini bukanlah jenis liquid peeling. Kemudian saya cobakan di tempat yang seharusnya yaitu: T-Zone, alias bagian hidung dan atas alis. Konon di bagian itulah banyak ditemukan komedo-komedo nakal.

Ohya, saya jelaskan dulu kondisi kulit saya. Secara umum, kulit saya kerap punya komedo yang berpusat di hidung dan beberapa bagian pipi sampai dagu. Rata-rata komedo di kulit saya bertipe whiteheads. Kalau blackheads, saya jarang mengalami itu. Pertama-tama bersihkan wajah terlebih dahulu menggunakan cleanser atau facial foam. Pastikan kondisinya cukup bersih. Kemudian baru pakaikan produk ini ke kulit sambil dipijat-pijat kecil kurang lebih 5-10 menit sampai komedonya keluar sendiri.

Before. Kelihatan banyak komedo, pori-pori besar dan minyak wajah  yang merajalela.
After. Pas komedonya udah keluar dan minyak di wajah sudah cukup bersih.
Komedo yang terangkat menempel di jari.
Kesan saya, produk ini sangat efektif untuk mengangkat komedo dan minyak wajah dalam waktu yang nggak begitu lama tanpa rasa sakit. Efek bersihnya instan, dan kalau dipakai secara rutin selama dua minggu, minyak wajah lebih terkontrol dan komedo nakal yang menyerang sedikit demi sedikit mulai jarang-jarang. Selain itu, saya sukanya adalah tidak ada aroma yang mengganggu, bisa dilakukan di mana saja, tanpa harus malu kalau kita ketahuan gebetan kalau sedang pakai plester hidung. Hahaha.

Kekurangannya cuman dua, harganya cukup mahal dan sementara ini jika mau beli harus order ke negara tetangga dulu. :)

Kalau pengen tahu lebih banyak tentang B-Liv, bisa kunjungi link-link di bawah ini:
http://www.bliv.com/id ,
https://www.facebook.com/bliv.indo 
instagram.com/bliv_indonesia
Khuseus yang pengen belik produk ini bisa kunjungi alamat ini.
Khuseus kamu yang pengen bisa lihat postingan cewek cantik bisa main ke alamat ini dong!

+Andhika Lady Maharsi
Continue reading B-Liv Off With Those Heads by Cellnique Review