Showing posts with label sunscreen. Show all posts
Showing posts with label sunscreen. Show all posts

Monday, October 9, 2017

, , ,

[Review] Sunscreen Anti Sumbat Pori, Naavagreen Tirai

Mencegah kulit mengalami penuaan dini merupakan hal yang diinginkan setiap cewek. Di usia 25an ke atas, agaknya hampir semua cewek sudah mulai sadar adanya perubahan-perubahan pada tubuh mereka. Terutama bagian kulit. Tadinya mungkin kita mengabaikannya, tetapi perlahan tanda-tanda itu mulai kerasa. Misal nih, yang paling gampang diamati adalah garis mata saat kita tersenyum. Ujung luar mata jadi semacam bertambah garisnya. Tanda lain adalah urat-urat pembuluh darah yang mulai jelas terlihat di punggung tangan. Rasanya jadi ingin kembali ke 17tahun kalau begini.

Sedih? Karena tubuh mulai memperlihatkan tanda-tanda penuaan? Nggak usah khawatir, menua adalah hal yang wajar dan alamiah kok. Justru saat kita dianugerahi penuaan, artinya kita masih dikasih keberuntungan hidup.
"Some day, if you're lucky, you'll wake up and realize you're old" ~ Oberyn Martell
Ngomong-omong soal penuaan, ada kok cara agar menua secara elegan. Salah satunya adalah dengan merawat kulit sebaik-baiknya. Tujuan dalam memberi perlindungan dan nutrisi yang baik untuk kulit adalah agar saat kita tua nanti, kulitnya nggak ngenes-ngenes amat.

Well, untuk itulah kamu perlu menginvestasikan skincare kamu dalam bentuk (salah satunya) sunscreen. Sunscreen akan melindungi kulitmu dari paparan sinar matahari, di mana ia merupakan salah satu penyebab menurunnya elastisitas kulit.

Naavagreen tirai


Sunscreen vs Sunblock

Bisa dibilang, pemakaian sunscreen itu wajib hukumnya. Meski kamu memakai produk skincare sebagus apapun, kalau perlindungan ini kamu abaikan, perawatanmu akan sia-sia. Pada dasarnya, ada dua jenis perlindungan terhadap matahari, yakni suncreen dan sunblock.

1. Sunscreen

Atau bisa juga disebut tabir surya, merupakan calir raga pelindung dari sinar matahari. Cairan sunscreen akan masuk ke dalam kulit, dan menyerap sinar UV sebelum merusak kulit. Tekstur sunscreen biasanya lebih encer dan ringan di kulit.

2. Sunblock

Memiliki kandungan mineral Zinc Oxide atau Titanium Dioxide yang membuat benteng pertahanan terhadap sinar matahari. Calir raga sunblock bisanya lebih kental seperti putih susu, dan digunakan untuk keperluan di mana pemakainya terpapar sinar matahari langsung.

Mana yang lebih baik, sunscreen atau sunblock? Pilih sesuai kebutuhan saja. Jika kamu tidak terpapar sinar matahari langsung, ada baiknya pertimbangkan untuk memilih sunscreen saja. Misalnya saya yang lebih sering bekerja di dalam ruangan ketimbang di luar, maka yang cocok untuk saya adalah sunscreen. Saat-saat tertentu jika saya akan lebih banyak terpapar sinar matahari, maka tinggal pakai sunblock saja.

Sunscreem
Banyak yang merasa bahwa pakai sunsceen itu ribet. Soalnya harus ditumpuk ulang setelah pakai pelembap. Belum kalau siang hari, musti retouch lagi, misalnya karena sudah terbasuh air. Padahal, justru tanpa suncreen, kerja pelembapmu akan kurang maksimal. Di saat pelembap/moisturizer harus menutrisi kulit, di saat itu juga dia musti menghalau sinar matahari. Nah, 'kan?


Produk Naavagreen Sunscreen Tirai

Produk sunscreen yang tengah saya pakai saat ini adalah dari Naavagreen. Sunscreen ringan yang cocok untuk diaplikasikan setiap pagi sebelum memakai bedak. Sebelumnya saya pernah melakukan perawatan facial di Naavagreen, dan waktu itu saya merasa cocok. Karena cocok itulah, akhirnya saya memutuskan untuk mencoba produk sunscreen-nya.

Baca juga: [Treatment Review] Serunya Facial di Naavagreen

Di saya, sunscreen Navaagreen cukup ringan dan tidak lengket. Ini menguntungkan, sebab saya kerap merasa bahwa memakai sunblock kadang terasa tebal dan lengket (meskipun pada dasarnya sunblock memang dibuat agak thick karena dibuat untuk memberikan pertahanan pada kulit).

Selain ringan, produk ini juga cepat meresap ke kulit, meskipun sebelumnya telah memakai pelembap. Tinggal diangin-anginkan saja sebentar, kulit langsung terasa lembut tanpa adanya excess produk yang berlebihan. Setelah itu, bisa dilanjutkan dengan menggunakan bedak atau BB cream untuk makeup. Namun untuk sehari-hari, saya lebih suka langsung pakai bedak saja, tanpa memakai dasaran terlebih dahulu.

Kemasan

Sunscreen Naavagreen datang dengan kemasan berbentuk pot yang cukup kecil untuk dibawa kemana-mana. Isinya 10 gram, cukup banyak untuk dipakai selama sebulanan. Selain itu, warna hijau pada kemasannya sangat segar banget. Kalau orang bilang, begitu lihat kemasannya saja sudah langsung tertarik.

Pada permukaan tutupnya, ada stiker bertuliskan 'TIRAI' yang mana ini merupakan padanan dari kata sunscreen. Jika kamu pergi ke Naavagreen, pasti deh selalu ada paket tirai di dalam rangkaian produk perawatan kulit kamu.

tekkstur

Soal hasilnya bagaimana?

Banyak yang mengira efek pemakaian sunscreen akan terasa secara instan. Padahal seperti di hampir semua skincare, efek pemakaiannya hanya akan terasa setelah berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun. Misalnya nih, kamu yang sedari dulu sudah terbiasa membersihkan wajah secara rutin, pasti akan sering terhindar dari jerawat 'kan?

Sama juga dengan sunscreen. Kamu pakai sekarang, efeknya itu masih nanti-nanti. Di antaranya adalah kulit masih terjaga dan segar meskipun sudah berusia. So, kalau kamu diiming-imingi krim malam anti aging, tetapi di siang hari kamu mengabaikan sunscreen/sunblock, jangan kecewa kalau krim ajaibmu tidak berefek apa-apa.

Naavagreen

Tentang Naavagreen

@andhikalady


Continue reading [Review] Sunscreen Anti Sumbat Pori, Naavagreen Tirai

Tuesday, October 21, 2014

, , , ,

UV Tint Acnes dan Males Dandan

Tidak semua dari kita itu punya waktu (atau kemauan) yang cukup untuk berdandan. Juga tidak semua dari kita yang hobi dandan itu bisa konsisten melakukan ritual kecantikan setiap saat, termasuk saya. Saya sadar bahwa menemplokkan toner, pelembap, sunblock, foundation, bedak, eyeshadow, eyebrow, blusher, dan lipstik itu adalah kegiatan yang (lagi-lagi) membutuhkan effort waktu dan tetek bengeknya. 

Pengecualian kalau situ adalah Syahrini, Aurel atau Krisdayanti yang punya MUA pribadi sih nggak masalah ya. Tinggal duduk sante sambil merem tiap pagi, dua puluh menit kemudian, clingg, muka udah tirus dengan sendirinya kayak abis oplas. Hahaha.

Nah solusi buat yang kadang-kadang males kaya saya ini ya pakai produk yang instan. Contoh yang paling gampang adalah BB Cream. Biasanya dia sudah mengandung pelembap, skin care, foundation dan sunblock sekaligus. Cukup pake BB Cream, tanpa pake bedak pun muka sudah cukup oke.

Tapi sekarang saya lagi nggak cerita tentang BB Cream, melainkan sunblock tint, namanya Acnes UV Tint. Saya rasa sudah banyak blogger-blogger lain yang mereview produk ini, tapi nggak papa dong, saya bercerita versi saya sendiri? Kan ini cerita saya, kan ini blog saya, kan ini tulisan-tulisan saya. Hehe.


Di atas ini contoh produk Acnes UV Tint yang masih dikemasani plastik. Saya sudah re-purchase beberapa kali. Sejauh ini, Acnes UV Tint telah menjadi andalan saya kalau sedang males dandan, tapi membutuhkan perlindungan dari sinar UV dan membutuhkan penampilan muka yang mendinglah-daripada-kayak-bangun-tidur.

Re-purchase beberapa kali = pakenya sering kali = males dandannya bersering-sering kali. LOL


Spesifikasi:
- SPF 30.
- Dilengkapi dengan tint . Tint adalah istilah yang menunjukkan bahwa produk tersebut dilengkapi dengan warna mirip foundation yang bersifat sheer ketika dipakai.
- 30 gram.
- Diperuntukkan untuk kulit berjerawat atau berpotensi untuk berjerawat.
- Plus pelembap.
- Di dalam kemasan ada logam pengaduk/pengocok. Rasanya mirip seperti pake tip-ex di jaman SMP.
- Bisa dibeli di apotek, Guardian, Carrefour, atau online shop. Jarang ditemui di toserba biasa.
- Kisaran harga antara Rp 25.000,00 - Rp 35.000,00.
- Buatan Mentholatum. Inget produk Lip Ice, Rohto dan Skin Aqua? Ya, Acnes adalah sisterbrand produk-produk ntuh.



Kesan memakai Acnes UV Tint:
+ Kemasan kecil, cocok untuk dibawa kemana-mana.
+ Dilengkapi dengan pelembap dan tint, artinya produk ini cukup menghilangkan pelembap dan foundation dari daftar barang bawaan ketika traveling.
+ Ketika diaplikasikan di kulit hasilnya cukup untuk menutupi kemerahan di kulit, meskipun tidak tercover sempurna (kalau butuh coverage maksimal ya pake foundation, dong).
+ Cukup meratakan warna kulit.
+ Menolong banget ketika males dandan atau lagi traveling.
+ Kandungan SPFnya cukup memadai untuk aktifitas di luar ruangan.
+ Mudah dibersihkan

- Aromanya kurang nose-friendly. Saya merasakan seperti aroma obat, tanpa campuran pewangi. Tapi, saya mencoba berpositif thinking, mungkin produk ini memang didesain dengan mengurangi bahan pewangi seminim mungkin.

Well, demikian cerita singkatnya. Kesimpulannya, Acnes UV Tint ini menjadi pilihan produk sunblock, pelembap, dan tint paling hore di lemari rias saya. :D. Eh, udah lama nggak FOTD, HOTD, dan semacamnya...


With love,

+Andhika Lady Maharsi
Continue reading UV Tint Acnes dan Males Dandan

Monday, August 20, 2012

, , , , , ,

Merias Diri dengan Kosmetik Halal di Hari yang Fitri


Sebelum menulis lebih lanjut, Andhika Lady beserta keluarga tempat saya dibesarkan (karena belum punya keluarga yang saya bangun) mengucapkan Selamat Hari Raya Idul Fitri 19 Agustus 2012 untuk umat Muslim di seluruh dunia. Mohon maaf lahir batin, semoga kita menjadi manusia yang lebih baik dari sebelumnya. 

Semoga istilah “menjadi manusia yang lebih baik” tidak hanya wacana saja tapi benar-benar direalisasikan. Dari yang punya dendam terpendam, menjadi maaf yang  luar biasa. Dari yang tidak disiplin, menjadi disiplin. Dari yang masih belajar, menjadi pembelajar. Bukan hanya untuk umat Muslim saja, tapi semua orang. Rasa-rasanya siapapun, tidak peduli agama, hari raya dan usia harus menjadi lebih baik dibanding sebelumnya. Bukankah ada istilah, “manusia yang sama dengan hari kemarin adalah manusia yang rugi”?

Termasuk hari ini. Di saat Idul Fitri. Saya dan Ibu saya sengaja mempersiapkan diri untuk melakukan hal sebaik-baiknya di hari istimewa. Dari acara masak memasak, membuat ketupat, bersih-bersih rumah, memilih baju Lebaran (Alhamdulillah punya rejeki untuk sekadar membeli baju lebaran), membayar zakat, dan tentu saja : Tampil cantik dengan merias wajah untuk acara Idul Fitri di Masjid dan silaturahim setelahnya. Maklum, saya dan Ibu memang pasangan wanita ganjen. Hehehe.

Saya dan Ibu pilah-pilih banget dalam memakai kosmetik. Yang pertama, harus sudah memiliki nomor BPOM. Yang kedua harus yang terbukti aman di kulit. Dan yang nggak kalah penting, kosmetik yang kami pakai harus yang halal. Apa saja sih, parameter sebuah kosmetik bisa disebut halal? Mari kita simak daftarnya :
  1. Tidak terbuat dari saripati hewan yang diharamkan untuk dimakan.
  2. Tidak terbuat dari saripati hewan halal yang disembelih dengan cara yang tidak Islami.
  3. Tidak terbuat dari saripati binatang yang sudah mati tanpa proses penyembelihan terlebih dahulu, alias dibuat dari bangkai. Hyiiii.. >.<
  4. Tidak hanya bahan kosmetik saja, tapi kuas dan spons juga perlu dipastikan tidak terbuat dari bulu binatang yang diharamkan. Misal : Bulu Babi.
  5. Kosmetik itu dibeli bukan dari hasil korupsi. (mau kosmetik sehalal, semahal apapun kalo dibeli dari duit korupsi tetep aja jadinya haram. LOL)
  6. Kosmetik itu bukan didapat dari hasil mencuri. (ya iyalah. Sama kaya poin lima kalo begini. Hehe)
Hehehe. Banyak juga ya, poin-poinnya? Tapi tenang saja, saat ini sudah banyak produk kosmetik yang sudah memiliki daftar kehalalan yang diresmikan oleh badan BPOM dan LP MUI kok. Salah satunya adalah produk Wardah. 



Siapa yang tidak tahu Wardah? Kosmetik yang sedang naik daun seiring dengan kampanye kosmetik halal ini memang sedang giat-giatnya menunjukkan taring. (emang harimau punya taring? Hehe). Di mana-mana ada iklan Wardah, di toko manapun dijual Wardah. Terakhir kali, saya melihat kosmetik Indonesian Idol pun memakai Wardah. Terlebih banyak beauty blogger yang mereview produk Wardah yang katanya bagus-bagus. Gimana saya nggak penasaran? 

Rasa penasaran itu berlanjut ketika hari Idul Fitri. Guess what, di mana tempat shalat Ied di kampong halaman saya? Di lapangan! Panas-panasan, debu dan lalu lalang kendaraan menjadi hal yang tidak dapat dihindari. Saya dan Ibu sepakat harus menggunakan pelindung wajah dari debu dan panas. Apa pilihan kami? Kami menggunakan Wardah Suscreen Gel untuk keperluan tersebut. Sunscreen ini berfungsi untuk menghalau sinar UV yang merusak kulit. Nggak mau kan, oleh-oleh dari ibadah adalah muka gosong akibat kejemur matahari. Ohya, FYI, aku pernah mereview sunscreen ini di blog ini loh. Cek di sini.


Setelah sunscreen apa lagi yang kami butuhkan? Bedak yang menjamin riasan tahan lama sampai sore. Di kampung saya ada tradisi, setelah ibadah shalat Ied di lapangan, kegiatan selanjutnya adalah keliling rumah saudara untuk bersilaturahim bermaaf-maafan. Jadi, riasan yang dipakai wajib tahan dipakai untuk semua acara itu. Apalagi jika udah dalam suasana fitri, yang namanya air mata, haru dan bahagia jadi satu, pasti udah nggak inget riasan lagi. Pokoknya yang kami inginkan adalah riasan yang bagus, minim touch up, acara silaruhaim lancar. Simpledeh. Hehe.


Untuk keperluan bedak-berbedak ini, saya dan Ibu memakai Wardah Compact Powder. Bedak ini stay powernya bagus, bisa tahan lama untuk kulit berminyak (saya dan Ibu sama-sama punya wajah berminyak). Terbukti dari jam enam pagi hingga jam 12 siang (enam jam), bedaknya masih setia nempel di kulit saya. Kemasannya berwarna hijau semi toska yang elegan. Selain itu bentuknya juga kecil, jadi bisa kami bawa-bawa di tas, alias nggak menuh-menuhi tas ketika dijejalkan dengan mukena dan sajadah. Jadi kalau mau touch up, bisa langsung capcuz. 

Karena terbuat dari bahan yang halal, kami nggak khawatir bakal membatalkan wudhu. Hehe. Pernah ada kejadian di Lebaran beberapa tahun yang lalu. Saya sudah mandi, sudah full make-up. Tiba-tiba baru inget kalau belum wudhu. Aaaaak. Akhirnya buru-buru wudhu terus pake make-up lagi dua kali. Sampai lapangan, shalatnya sudah dimulai. Hihi. Untung tahun ini nggak terulang lagi.
Meski produknya sama, kami punya dua bedak. Satu untuk Ibu satu punya saya. Saya dan Ibu juga punya aturan, meski kami sering share kosmetik, tapi khusus untuk kosmetik yang berbentuk jar, bedak, dsb itu sebisa mungkin jangan dipakai bareng-bareng, atau minimal memakai dua saput. Demi kehigienisan masing-masing wajah sih. Hehehe.

Mau tau kekompakan saya dan Ibu di hari Lebaran? Nih saya share foto-fotonya.



Share juga foto famili saat silaturahim.
Ohya, jika ada yang bertanya produk Wardah itu saya beli di mana, jawabannya : di mana-mana ada. Dari toko kecil, mini market, hingga toserba yang besar dapat ditemui produk Wardah. Nggak cuma bedak dan sunscreen saja, Wardah juga mengeluarkan produk kosmetik lainnya seperti eyeshadow, lipstick, lipgloss dan lainnya. Skin carenya juga sangat lengkap, dari seri whitening, acne care, hingga paket untuk ibadah haji pun ada. Jadi nggak usah ragu memakai produk Wardah. Dia memiliki ijin BPOM, terbuat dari bahan berkualitas dan dijamin halal. 



Note :
Tulisan ini saya maksudkan untuk mengikuti kompetensi blog yang diadakan blogdetik.com, bekerjasama dengan Wardah dan MUI. Kalau mau ikutan, lihat di link ini ya. Buruaan, masih ada waktu hingga tanggal 24 Agustus.



Bagi yang baru pertama kali mengunjungi blog ini, saya ucapkan selamat datang di Negeri Para Jenganten.  Blog ini adalah diary saya yang berisi tentang review-review produk beauty yang mayoritas berharga terjangkau (kurang dari seratus ribu rupiah). Setiap minggu selalu ada posting baru. Silahkan follow melalui Google Friend Connect untuk mengikuti postingan-postingan berikutnya.

Salam hangat, Jenganten. :)
Continue reading Merias Diri dengan Kosmetik Halal di Hari yang Fitri

Saturday, August 18, 2012

, , , ,

Lotion Review : Marina UV White Radiant


Saya bukan tipe orang yang rajin memakai lotion. Entah kenapa, kebiasaan yang baik ini mulai saya tinggalkan sejak saya memakai hijab. Pada pikirku, jika kulit sudah tertutup pakaian, maka dengan sendirinya kulit akan terlindung dari sinar matahari. Memang ada benarnya. Tapi apakah masalah kelembaban juga terlindung??? Doeng doeng..!

Ternyata, meskipun kulit tertutup dari sinar matahari langsung, dia tidak 100% terlindung lho Jenganten. Sinar UV tetep bisa masuk ke sela-sela serat pakaian dan menimpa kulit kita. Belum lagi, kelembaban. Sejak saya meninggalkan kebiasaan memakai lotion, kulit saya sangat mudah kering. Terutama bagian kaki yang deket sama mata kaki itu. Kegaruk sedikit aja langsung bersisik. Ditambah lagi bagian punggung tangan yang sering kena matahari ketika mengendarai motor. Deuhh. Jadi,  sejak saat itulah saya jadi lebih concern dalam memakai lotion. Demi investasi kulit di masa depan. :) . Karena penuaan kulit hanya dapat dicegah. Bukan disembuhkan. 

Pada dasarnya, orang memakai lotion itu bisa karena empat hal :
1. Untuk melembabkan kulit
2. Untuk mencerahkan
3. Untuk melindungi kulit dari sinar matahari
4. Untuk memberi aroma pada kulit alias mewangikan kulit
(sumber : pribadi. Hehehee)

Beberapa lotion mampu melengkapi empat fungsi di atas. Sebagian lagi tidak. Tapi buat saya sendiri, lotion itu dipakai untuk melembabkan dan melindungi dari sinar saja. Kalau mencerahkan, saya kurang begitu percaya dengan iming-iming pencerahan dari sebuah lotion. Bagi saya, kalau udah dipaket warna kulit dari-Nya, entah itu putih, sawo matang, atau hitam, mau dioles lotion atau bleaching sekalipun, warna asli kulit nggak akan berubah. Jadi saya cukup mensyukuri saja apa yang sudah saya punya saja tanpa pernah berniat untuk mengubah warnanya. Hehe. Sementara untuk mencari aroma atau wangi, sebaiknya jangan gunakan lotion. Gunakan body butter atau body cream. Dia lebih wangi dan lebih tahan lama dibanding lotion biasa. Sementara kalau untuk mencari yang wanginya nggak terlalu tajam, lotionlah jawabannya.

Banyak lotion-lotion yang pernah saya coba. Dari yang harga tiga ribu hingga puluhan ribu pernah. Salah satunya adalah produk ini :

Marina UV White Radiant.
Yang akan saya review sekarang.
  • Kemasan
Botol terbuat dari plastik berwarna putih, seperti isinya. Dilengkapi pula dengan keterangan di bagian belakang. Produk ini memiliki kandungan Yoghurt, UV A, UV B, Vitamin B3 yang diklaim mampu mencerahkan kulit.

  • Tekstur
Tekstur lotion ini berbentuk krim berwarna putih yang emulsinya kental. Bentuknya tidak mudah mengencer dan tidak selembut gel. Saya suka jenis lotion seperti ini. Selain mudah dioleskan ke kulit, juga tidak mudah mengalir (aduh, saya agak kesulitan mencari kosakata yang pas untuk kata “mengalir”), jadi intinya lotion ini tidak mudah berpindah tempat jika saya tempelkan ke kulit. Warnanya putih. Mungkin ini yang disebut strategi lotion pencerah. Logikanya, jika menjanjikan kulit yang putih cerah setelah pemakaian, maka bentuk dan warna produknya disesuaikan dengan warna janjinya = putih.

  • Aroma
Tak perlu saya jelaskan panjang lebar, karena saya sendiri suck jika disuruh mendeskripsikan aroma, tapi bagi saya, aroma lotion ini wangi enak dan lembut. Tidak seperti lotion Marina varian lain yang wanginya terlampau tajam. Atau lotion Citra yang wanginya bikin mabuk. Atau seperti lotion Nivea yang beraroma khas pemutih. Saya suka wewangian lotion yang netral dan ringan. Jadi, menurut saya, aroma lotion Marina UV Radiant ini cukup bisa diterima hidung saya dengan alasan lembut, ringan, dan tidak terlalu tajam. (seandainya ada produk lotion yang mengeluarkan varian tanpa aroma).
  • Melembabkan dan mencerahkan?
Saya tidak begitu tergantung banyak dengan janji mencerahkan pada lotion. Tapi untuk melembabkan, saya percaya. Lotion ini sangat melembabkan. Jika dibandingkan saya tidak memakai lotion dengan memakai, hasilnya sungguh berbeda. Lotion ini mampu menghilangkan sisik kering kulit saya.

Dan satu hal lagi yang hampir lupa saya sebutkan. Lotion ini ternyata mengandung shimmer. Setelah saya oles ke kulit, perlahan muncul kerlap-kerlip dari kulit saya seakan nama saya ini Andhika Lady Cullen. Hehehe. Jadi jika dipadukan dengen foundation ber-shade cerah, softlens kuning, lipstick merah darah, eyeshadow smokey, kamu bisa cocok banget deh untuk menyaru menjadi vampir. 

Harga :
Sekitar Rp 6.000,00 

Suka :
- Wangi lembut
- Melembabkan
- Melindungi dari sinar UV
- Stay power kelembaban lumayan tahan lama
- Ada shimmernya
- Teksturnya tidak mudah mbleber

Tidak suka :
- Nothing 

Continue reading Lotion Review : Marina UV White Radiant

Monday, July 2, 2012

, , , , , , ,

Tretinoin Diary v.0.1, Bare Face


Well, setelah keracunan sana-sini, saya memutuskan untuk melakukan perawatan kulit menggunakan Tretinoin atau Asam Retinoic Acid atau Asam Derivat Vitamin A. Apa itu Tretinoin? Tretinoin adalah zat aktif yang digunakan untuk pengobatan jerawat secara topical (non oral) generasi terakhir. Jadi dalam bahasa gaulnya, Tretinoin merupakan penemuan terbaru untuk pengobatan jerawat. Penemunya adalah seorang dokter berkebangsaan Amerika Serikat bernama Albert_Kligman Konon, meski beliau sudah berusia 90 tahun, kulitnya masih kenyal utuh dan kencang karena beliau rutin menggunakan Vitamin A temuannya untuk merawat kulit. Selain sebagai pengobatan jerawat, tretinoin juga mengklaim diri sebagai zat anti aging dan pemelihara kesehatan kulit.

Noted : Kamu dapat melihat review dan ulasan Tretinoin punya Jeng Arum di sini, dan punya Mbak Mizha di sini. Mereka adalah salah dua beauty blogger yang telah membuktikan keberhasilan penggunaan Tretinoin pada kulit mereka.

Tretinoin sendiri adalah nama zat aktif, bukan merk dagang. Merk dagangnya terdapat beberapa macam yang beredar di pasaran. Misalnya Vitacid, Nu-Face, Retin A, dan sebagainya (yang saya beli adalah merk Vitacid). Terdapat beberapa kandungan yang berbeda-beda. 0,025, 0,05 dan 0,1 %. Masing-masing disesuaikan dengan kebutuhan pengobatan. Untuk pengobatan jerawat pemula seperti saya, cukup menggunakan yang kandungannya 0,025% saja.



Ada beberapa isu yang menyebutkan Tretinoin adalah bahan kosmetik yang dilarang. Hal ini disebabkan karena adanya efek samping penggunaan yang lazim disebut purging. Sebenarnya asal digunakan dengan benar, Tretinoin relatif dapat digunakan dengan aman dan dengan hasil bagus. Namun ada juga efek samping Tretinoin yang perlu diperhatikan yaitu Purging selama beberapa minggu awal pemakaian. Purging adalah semacam breakout kulit (keluar jerawat, kasar, kemerahan, mengelupas dsb) yang disebabkan efeknya yang bertugas membersihkan kulit sampai ke akarnya, kemudian menyembuhkan. (Tapi saya belum membuktikan isu ini, karena saya baru tiga hari memakainya, :)). Hal lain yang perlu diperhatikan adalah, Tretinoin merupakan jenis obat yang sangat sensitif terhadap matahari, jadi sangat dianjurkan untuk mengoleskan sunblock setiap pagi. Dan gunakan Tretinoin hanya pada malam hari.

Pada dasarnya sih, saya membutuhkan Tretinoin untuk :
  • Menghilangkan jerawat. 
  • Anti aging. Yeah, walaupun saya belum mengalami penuaan, tapi sebagai investasi, alangkah baiknya perawatan dimulai dari sekarang. Teman saya yang berusia 17 tahun, Yosin, pun sudah menggunakan Tretinoin sebagai perawatan wajahnya.
  • Merawat kulit.
  • Menghaluskan dan mengurangi minyak pada kulit.

Sebenarnya saya sedikit takut dengan isu purgingnya. Well, niat saya, saya ingin mengupdate kondisi wajah saya setiap minggu untuk mengetahui efek Tretinoin untuk kulit saya. Jadi mau kulit saya purging, jerawatan, atau bagaimana, saya tetep pede untuk memajang muka ‘dosa’ saya. Hehehe.

Well, mungkin untuk perawatan yang akan rutin saya lakukan sehari-hari adalah semacam ini :

Day :
Night :
Rutinitas makan :
  • Empat gelas air putih sehari.
  • Satu / dua gelas teh.
  • Paling nggak sehari minum susu / susu kedelai satu gelas.
Rutinitas di atas, insyaAllah akan saya usahakan untuk dilakukan setiap hari. Tapi dan tapiii, saya juga mempunyai beberapa bad habbit dan guilty pleasure yang susah untuk ditinggalkan. Karena ini ada hubungannya dengan kesehatan dan mungkin dapat mempengaruhi hasil saya memakai perawatan Tretinoin, maka saya juga menuliskannya. Ini diaa....

Bad habbit :
  • Tidur malam. >.<*.
  • Enggak pantangan makanan.
  • Jarang sarapan. >.<*
  • Kadang telat membersihkan muka. Ex : baru pulang jam 9 malem, baru bersihin muka jam segitu untuk make up yang dipakai sejak pagi.

Berikut ini adalah foto bare face saya sebelum menggunakan Tretinoin. (pssst jangan kaget melihat muka ‘penuh dosa’ saya yaa). *mengumpulkan rasa pede *naruh foto muka di blog



Benar-benar foto muka habis mandi. FYI, kulitku sangat jauh dari sempurna. Sangat berminyak, tapi juga kering di beberapa tempat, mudah jerawatan, dan ber-scar. Selain itu saya punya masalah kantung mata dan bibir hitam yang harus dikoreksi.

Tapii, walau saya punya kulit wajah yang tidak sempurna, saya tetap bersyukur memiliki wajah seperti ini. Diantara rasa syukur yang aku punya yaitu saya merasa hidung saya cukup mancung, saya tidak punya dark circle, saya punya eyelid (thx God), mata cukup proporsional, jika saya senyum dengan benar saya bisa punya lesung pipi, alis saya juga enggak rewel, dan yang paling penting my sign-beauty spot alias tahi lalat di bawah dan atas bibir saya. Hihihi.


Bonus foto saya lagi kondangan. Love the way I am. Out of Topic sedikit. :))

Oke. posting ini adalah tahap awal saya memakai Tretinoin. *berharap dapat melampaui ujian purging dengan tabah dan lapang dada. :))


Continue reading Tretinoin Diary v.0.1, Bare Face

Monday, April 2, 2012

, ,

Wardah Sunscreen

Halo, Ladies pembaca Beauty Under 100 ribu tercinta.. J. Gimana kabar hari ini? Adakah OOTD atau FOTD yang bisa di share hari ini? Lady mau lihat donk.. :P 

Ohya, dalam posting kali ini, Lady mau share tentang satu jenis produk yang-enggak-boleh-dilewatkan dalam melakukan ritual make-up siang hari, yaitu sunscreen/sunblock. Saya sendiri masih termasuk baru menyadari pentingnya penggunaan tabir matahari sebagai –benteng- kulit dari bahaya sinar UV. Pelindungan kulit itu penting, karena ritual perawatan kulit tidak hanya tentang perkara membuat kulit bersih, putih, cerah, halus dan bening. Ada satu faktor lagi, yaitu perlindungan terhadap radikal bebas dan sinar UV. Perlindungan radikal bebas bisa ditangani dengan menggunakan produk yang mengandung antioksidan atau vitamin. Nah, perlindungan yang untuk sinar UV inilah yang disebut tabir surya/sunscreen/sunblock. Sunblock ini berfungsi sebagai tameng kulit dari efek minor sinar UV. Karena tanpa pelindung ini, sangat mungkin kulit kita menjadi kusam dan menggelap. Sia-sia banget kan, kalau sudah memoleskan produk penghalus, pemutih, pencerah, anti jerawat, dsb, tapi ga memperhatikan perlindungan dari sinar matahari?
 
Saya tahu fakta di atas mungkin baru sekitar satu bulan yang lalu. Telat banget ya? Secara baru sadar gitu J. Tapi secara enggak langsung, kebanyakan produk yang saya beli sudah mengandung SPF (Sun Protection Factor, satuan perlindungan UV).

Oke, sedikit cas cis cus cap sotoy dari Lady tentang sunscreen / sunblock udah dulu, mari ke main course review produk. Saat ini produk sunscreen yang akan saya review adalah roduk local bernama Wardah Sunscreen gel SPF 30.

Penampakan
Tampak Samping (bagian komposisi)
Produk ini dijual dengan kemasan tube yang masih diberi luaran wadah box berwarna putih yang elegan. Di luarnyapun masih dilapisi plastic pelindung. Menurut saya dengan kemasan seperti ini, produk ini jadi terkesan tidak murahan.
 
Pada box penutup bagian depan, terdapat keterangan tentang isi gel yang berbunyi Skin Protector with Aloe vera, Vitamin E & Pro Vitamin B5. Jadi, selain kandungan SPF yang gel ini punya, dia juga mengandung pelembab (aloe vera) dan bahan antioksidan (vitamin E dan B).
 Tube sunscreen.

Mengintip bagian samping produk, terdapat keterangan fungsi gel yakni melindungi kulit dari UVA dan UVB serta menghaluskan dan melembabkan kulit. Aturan penggunaan cukup dioleskan ke wajah dan leher 15 menit sebelum melakukan aktifitas di luar ruangan.

Lanjut ke bagian bahan-bahan produk, dengan sangat menyesal ternyata saya menemukan kandungan alcohol di sana, ditulis benzyl alcohol. Padahal beberapa waktu lalu saya sempat membaca testimony produk ini yang katanya tidak mengandung alcohol. L . Jadi saya agak-agak ragu juga mau mengkombinasikan gel ini dengan tretinoin (saya berencana menggunakan tretinoin dalam waktu dekat ini) yang katanya bakal ada efek –berantem- jika digunakan bersamaan dengan produk mengandung alcohol. Adakah yang bisa menyarankan produk sunscreen yang minus alcohol dan akrab sama tretinoin, Ladies? Need much info.

Pengolesan di kulit.

Saya buka isinya. Taraaa, ternyata yang disebut gel disini tidak mirip gel sama sekali. Melainkan lebih berbentuk krim biasa yang berwarna putih. Pertama kali saya menyentuh krim ini, terasa sedikit aliran dingin. Krim ini terasa sejuk di jari saya. Kemudian, setelah saya oles ke kulit dan saya usapkan, sensasi sejuk itu masih terasa. Krim ini cepat diserap kulit seperti gel pada umumnya. Yeah, walaupun berbentuk krim, karakteristik gel masih bisa ditemukan di produk ini : cepat diserap, tidak lengket dan sejuk di kulit.
 


Pengolesan

Fungsi melembabkan yang disebutkan dalam kemasan produk juga berlaku. Alhasil kulit saya juga terasa lembab setelah pengaplikasian produk ini.

Perlindungan

Sesuai kandungan SPFnya, krim ini juga mampu melindungi dari terik matahari. Namun saya agak ragu dengan perlindungan UVB nya, karena dalam kemasan hanya menyebutkan perlindungan terhadap UVA dan UVB tapi tidak disebutkan adanya unsur PA++ yang biasa terdapat pada krim sunblock untuk melindungi dari UVB.

Adakah yang ragu dengan efek berminyak yang lazim terjadi pada krim pelindung matahari? Untungnya produk ini tidak berefek memberi kilang minyak ekstra pada kulit wajah saya. Saya biasa mengoles krim ini sebelum memakai BB cream pada pagi hari sebelum berangkat kuliah atau ke kantor. Tapi belum setiap hari sih, karena tujuan awal saya purchase produk ini adalah untuk menemani tretinoin yang akan saya pakai. Dan karena BB cream saya sudah mengandung SPF 25, saya merasa belum perlu memakai produk ini setiap hari.

Nanti deh, nunggu saya purchase tretinoinnya. (menyiapkan mental untuk purging)..

Positif
+ kemasannya elegan
+ lembab dipakai
+ tidak bikin kulit berminyak
+ perlindungan OK
+ sejuk dan mudah meresap
Negatif
-         Ga ada
Harga
Rp 24.000,00 40ml
Beli lagi ?
Ya.
Continue reading Wardah Sunscreen