
Jasa Jahit Kebaya Pengantin ala Digital. Dayamaya dan Jahitin Solusinya

Kalau saya perhatikan, gaya hidup sehat makin ke sini makin digandrungi. Mulai dari kampanye PHBS akibat pandemi, olahraga, dan banyaknya pilihan makanan junk-food yang kian ditinggalkan. Termasuk saat memilih camilan sehat yang juga enak. Lebih mudahnya, lihat saja para artis dan influencer, banyak di antara mereka yang giat mempromosikan pola hidup sehat sambil memajang foto body goal, aktivitas yoga, keluarga lucu -- atau apa pun ciri khas mereka, juga pilihan makanan sehat. Salah satunya adalah mie instant Lemonilo yang dipilih oleh Paula Verhoeven dan anaknya, Kiano.
Saya pun kalau mengonsumsi Lemonilo bersama keluarga tak lupa untuk menambahkan telur atau lauk supaya lebih lezat. Tapi ini masalah selera sih, banyak juga kaum yang gemar memakannya secara plain. Tujuan utamanya sama, yaitu supaya lidah tetap termanjakan dengan kelezatan mie instan tetapi tetap aman di badan. Maka dari itu, Lemonilo adalah solusinya.
Meskipun lebih mahal dari mie yang lain, tidak masalah, karena ada berbagai kebaikan dan manfaat yang terkandung di dalamnya. Selain itu, produk Lemonilo juga sudah mudah diakses dan tersedia di aneka minimarket, warung, atau supermarket terdekat di seluruh wilayah Indonesia.
@andhikalady
Saat menjadi orangtua, saya rasa semua orang akan concern mengenai jasa medis dan dokter untuk si kecil. Meski anak tidak sakit, meski nggak kenapa-kenapa, pun kita akan sering bertemu dengan mereka. Entah untuk imunisasi atau kontrol pertumbuhan. Bukankah kita semua ingin anaknya tumbuh dengan sehat dan optimal?
Saya beberapa kali ketemu dengan DSA (dokter spesialis anak), dokter umum, dan aneka jasa medis yang ada di Yogyakarta. Alasan untuk menemui mereka beragam. Ada yang disebabkan anak alergi, benjolan di pusar, BB nggak naik, dan serangkaian 'bonus' yang datang bersamaan dengan buntelan lucu imoet nan menggemaskan ini.
![]() |
Little L |
Dokter Nini adalah dokter anak pertama yang menangani Little L paska persalinan. Saya sendiri kurang paham apa yang dilakukan beliau sesaat setelah bayi lahir, karena saya masih fokus beristirahat setelah melahirkan. Namun setelah mencari tahu, dokter anak bertugas untuk mencatat dan memastikan si bayi dalam kondisi optimal dan sehat setelah lahir. Apabila terjadi komplikasi, dokter anak akan sigap menolong si bayi agar tetap terkondisikan.
Saya menemui beliau 2 kali. Pertama di saat kontrol sebelum bayi dipulangkan untuk memantau kondisi bayi apakah sudah layak pulang atau belum. Kedua, saat kontrol Baby L seminggu setelah ia lahir, untuk memantau kenaikan BB pertama, poop, dan kondisi umum bayi. Sekilas kesan tentang dokter Nini adalah beliau lugas, langsung to the point, dan menjelaskan tanpa diminta. Kurangnya satu, antreannya panjang sekali, mungkin karena di RSKIA Sadewa (tempat praktik beliau), dikenal sebagai RS laris dan terjangkau di kantong. Saya sampai kasihan dengan bayi saya harus menunggu terlalu lama dan berdesakan dengan pasien lainnya. Kapok dengan antreannya, saya putuskan cukup sekali saja kontrol ke Dokter Nini waktu itu.
Mungkin selain di RSKIA Sadewa beliau juga membuka praktik di rumah pribadinya, hanya saja saya belum mencari tahu lebih lanjut.
Dokter Anita adalah dokter umum di klinik faskes I BPJS kami. Saya sekeluarga kalau ada keluhan kesehatan yang dari ringan sampai agak berat biasanya langsung mendatangi klinik ini. Orangnya komunikatif, friendly, dan staffnya juga ramah-ramah. Meski dokter umum, beliau cukup piawai untuk menangani kasus-kasus keluhan bayi. Misalnya saat L demam atau muntah, bisa tertangani dengan baik. Begitu pula saat L pernah mengidap dermatitis atopik, diberikan salep dan obat anti alergi langsung sembuh.
Keunggulan beliau menurut saya adalah beliau gemar memberikan tips tumbuh kembang anak tanpa diminta. Misal tips simulasi tengkurap, dan berbagai perawatan bayi lainnya. Kelebihan lain adalah beliau tidak mudah meresepkan obat manakala tidak perlu amat. Misal waktu itu baby L sempat diare, kami tidak diresepkan obat diare, melainkan dibei vitamin untuk usus dan parasetamol untuk meredakan demamnya.
Semenjak pandemi, saya dan L sebisa mungkin menghindari datang ke rumah sakit atau pusat kesehatan kalau nggak perlu-perlu banget. Namun kita berusaha agar L tetap mendapatkan imunisasi sesuai haknya. Maka dari itu, atas rekomendasi teman, saya mencoba imunisasi di tempat bidan Mugi (persalinan Maryam). Lokasinya di daerah Purwomartani - Kalasan. Agak nyelempit memang, tetapi dari pencarian google map menunjukkan lokasi cukup akurat dan mudah dicari.
Kesan pertama saat memasuki klinik bidan Mugi adalah teduh dan Islami. Lamat terdengar alunan suara murattal di lokasi. Staffnya juga ramah-ramah. Keunggulannya, setiap ada jadwal imunisasi, setiap anak akan mendapat jamnya sendiri-sendiri untuk menghindari kerumunan. Dua kali saya mengimunisasi L di sana, nggak antre sama sekali dan sudah pas dengan jamnya. Selain itu, tarif imunisasi dasar juga cukup terjangkau. Kemungkinan L akan terus imunisasi di sini.
Saat L berumur 2 bulan, pusarnya tidak kunjung kering dan timbul benjolan sekaligus bau anyir yang tak sembuh-sembuh. Setelah diperiksa, ternyata bayi saya mengidap kelainan bawaan lahir urachus (saluran kemih bocor ke pusar) sehingga perlu dilakukan pembedahan untuk memperbaikinya. Dokter yang menangani prosedur ini adalah dokter Lhora spesialis bedah anak di rumah sakit Hermina Yogyakarta. Saya sama sekali tidak ada pengalaman yang berkaitan dengan rawat inap dan operasi, mendengar kata 'surgery' aja udah ngeri duluan. Namun qodarullah, saya harus menghadapi situasi di mana anak saya, bayi saya yang masih merah berumur 2 bulan harus menjalani pembedahan.
Saya berharap kamu dan anak kamu tidak perlu bertemu dengan dokter bedah anak di manapun berada. Namun apabila dibutuhkan -- misalnya ingin menyunat anak, dokter Lhora bisa dipertimbangkan. Beliau komunikatif dan sayang anak. Perawatan paska operasi juga tetap dipantau sampai lukanya sembuh benar. Sekarang keluhan pusar L alhamdulillah sudah tidak ada lagi.
Saat L berusia 10 bulanan, ia mengidap gatal-gatal di area lengan yang ternyata adalah dermatitis atopik -- sejenis alergi. Saking gatalnya, L bisa menggaruk sampai lecet dan berdarah. Kemudian saya bawa ke dokter Neti, niatnya biar bisa sekalian konsultasi gizi karena berat L tidak nambah-nambah. Namun begitu sampai sana, beliau hanya meresepkan pengobatan untuk dermatitis atopiknya, dan menolak untuk dimintai konsul gizi. :(. Mungkin menurut beliau biar diselesaikan dulu penyakitnya, baru pembenahan gizi. Atau bisa juga karena saat saya kontrol ke sana, kebetulan mendekati jam enam sore di saat magrib. Tahu sendiri kan, di jam-jam tersebut adalah saat kemrungsung-nya manusia.
Alhasil saya cuma membawa pulang resep saja, tanpa konsultasi gizi seperti yang diharapkan. Padahal tarifnya juga tidak murah (tetap ada charge konsul gizi). Sekali berobat ke sana, cukup menjadi alasan untuk tidak datang kembali.
Wajah boleh glowing, tapi tangan nggak bisa bohong.
![]() |
Scarlett Whitening Body Scrub |
![]() |
Scarlett Whitening Pomegranate |
![]() |
Body Lotion Scarlett Freshy |
Senang banget, sudah 4 tahun Lemonilo menemani kancah per-mie instant sehat-an di Indonesia. Saya sudah sejak lama mengonsumsi dan menyukai produk Lemonilo yang selain cocok di lidah, juga cocok di kesehatan. Pasalnya dia rendah gluten dan minim permicinan. Mau makan berapa aja bisa tenang hati ini.
Lemonilo, sebagai brand yang naik daun dan ngehits, kini menggaet Ria Ricis sebagai partner giveaway. Nggak tanggung-tanggung, hadiahnya sepeda brompton, iphone 11, uang tunai dan hadiah menarik lainnya! Tahu sepeda brompton? Itu lho, sepeda yang harganya bisa dua-tiga kali motor bebek premium. Kalau kamu memakai itu ke warung kopi, langsung auto pengen masukin itu sepeda ke dalam kafenya. :D
Untuk merayakan keseruan ultah Lemonilo, Ria Ricis sempat mengunggah videonya bersama Lemonilo di sini. Ricis menuturkan, Lemonilo tidak menggangu program dietnya meskipun dicamil sering sekali.
Well, kembali ke giveaway, caranya gimana ya??
Caranya adalah:
1. Buat Instagram post (foto/video) sekreatif mungkin dengan tema “Bagaimana Lemonilo mengubah hidupku menjadi lebih sehat”
2. Tunjukkan produk Lemonilo favoritmu di foto/video
3. Ucapkan Selamat Ulang Tahun Lemonilo melalui pantun “Lemonilo Ada Giveaway, Lho! Happy Birthday Lemonilo” di video/caption
4. Tag dan follow @Lemonilo, berikan hashtag #BanggakanSehatmu
5. Diperbolehkan membuat beberapa kali Instagram post yang berbeda
Total hadiah 1 Sepeda Brompton dan 4 iPhone 11 menanti kamu! 🥳
Syarat dan Ketentuan:
- Periode sampai 31 Oktober 2020, pemenang diumumkan melalui Instagram @lemonilo pada tanggal 6 November 2020
- Pajak hadiah ditanggung Lemonilo
- Keputusan pemenang oleh tim Lemonilo tidak dapat diganggu gugat
Atau lebih lengkapnya bisa dicek di IG Lemonilo berikut ini:
Lihat postingan ini di InstagramSebuah kiriman dibagikan oleh Lemonilo (@lemonilo) pada
Periode giveaway cuma sampai 31 Oktober lho. Artinya masih ada 5 hari lagi untuk memikirkan bagaimana kreatifitasmu supaya memenangkan hadiah utamanya. Yuk ikutan!
@andhikalady
Jogja dan Solo.
Kedua tempat ini dekat, hanya berjarak 64 km. Namun dalam sejarah kemataraman, kedua kota ini memiliki nilai sejarah yang adiluhung, termasuk tentang tata rias pengantin (TRP). Buat yang belum paham mungkin akan menganggap kedua gaya TRP Jogja & Solo sama persis. Sama-sama Jawa kan? Sama-sama menggunakan paes (sejenis riasan hitam di dahi pengantin), sama-sama pakai batik, cara ngomongnya juga sama-sama medhok. Jadi sama ajalah, nggak usah dibikin pusing. Pengantin Jawa ya pengantin Jawa aja.
Apakah benar demikian?
![]() |
Paes Jogja Putri Hijab (modifikasi), dan paes Solo Putri. Makeup by Jenganten. |
Padahal paes Solo Putri dan Jogja Putri banyak perbedannya. Sekilas mungkin terlihat sama, tetapi pada kenyatannya, baik simbol, bentuk, aksesoris, dan pakem riasan sangat berbeda. Dulunya, satu kerajaan Mataram memiliki satu pakem riasan, yaitu Paes Ageng yang kini dimiliki oleh keraton Yogyakarta. Paes Ageng itu seperti ini:
Paes Ageng yang indah, bertahtakan emas prada asli di bagian pinggiran paesnya. Riasan seperti ini dibilang cukup 'mahal', makanya dulu hanya boleh dilakukan oleh royal family keraton, rakyat jelata tidak boleh menggunakan riasan ini untuk nikahan mereka. Namun setelah zaman HB IX, Paes Ageng diperbolehkan diterapkan pada pernikahan masyarakat luas, agar tradisi tetap lestari.
Sementara riasan untuk rakyat jelata dibuatkan paes yang lebih 'ekonomis' yaitu paes yang kini dikenal sebagai Jogja Putri (pada praktiknya juga diterapkan oleh royal family khusus untuk acara nikahan tertentu). Paes Jogja putri (lihat di foto pertama postingan ini sebelah kiri), hanya sapuan warna hitam dengan ukuran spesifik, dengan tata rias rambut dan sanggul khas Jawa.
Dari tadi mbahas Jogja terus, kapan Solonya?
Sabarrr, memang segala rupa tata rias pengantin Jawa sekarang itu diduga berasal dari Jogja kok. Nah, setelah perjanjian Giyanti alias perjanjian pemisahan Mataram menjadi Mataram Jogja dan Mataram Solo, mulailah tradisi dibagi-bagi. Khusus untuk TRP, Jogja mendapatkan warisan Paes Ageng dan Paes Jogja Putri, sementara Solo tidak mendapat apa-apa. #sedihh.
Tetapi, seniman-seniman Solo tak tinggal diam. Mereka dengan kreatif merumuskan tata rias khas Solo yang kini kita kenal. Ada Solo Putri, Solo Basahan, dan Solo Keprabon, serta beberapa pakem lainnya. Kini tata rias pengantin khas Solo telah dipatenkan/dipakemkan dan sudah digunakan di ribuan acara pernikahan di seluruh Indonesia, bahkan dunia. Termasuk beberapa artis ibukota seperti putri Bapak Jokowi, Kahiyang.
Dari beberapa jenis TRP yang saya sebutkan barusan, ada dua jenis yang sekilas tampak mirip, yaitu Solo Putri dan Jogja Putri. Apa saja yuk perbedaannya?
Gampangnya, paes Jogja bentuknya lancip-lancip, sementara paes Solo mbulet-mbulet.
![]() |
Mentul Sariayu Jogja Putri |
Sementara untuk pengantin Solo Putri, mereka menggunakan mentul, centung dan sirkam di hiasan rambutnya. Mentul ini biasanya berjumlah 7 atau 9 dan tidak pernah kurang dari 7.
Jadi nggak mungkin ya, kalau ada pengantin berpaes lancip-lancip tetapi jumlah mentulnya 9, atau paesnya bulat-bulat, tetapi pakai sariayu. Big no! Sebelum saya mengatakan ini, izinkan saya minta maaf terlebih dahulu ya. Biasanya, banyak perias pengantin berdomisili di luar Jawa kerap kali salah kaprah menerapkan pakem standar ini. Antara paes, aksesoris, dan bunga melati sering bercampur dan tidak jelas adat mana, Jogja atau Solo.
Paes Jogja Putri dikenal karena kesederhanannya, termasuk bentuk melatinya yang sangat irit, hanya berupa karang jagung/tepes di bagian bando. Yaks, cuma itu aja lho. Nggak perlu rame-rame menjulurkan sampai ke dada.
![]() |
Jogja Putri |
Sedangkan pada Solo Putri, melati tampak lebih banyak. Ada tibo dodo, pengasih, karang jagung hingga pembungkus sanggul. Melatinya tampak rame dan wanginya semerbak kemana-mana.
Itulah beberapa perbedaan antara Paes Jogja Putri dengan Paes Solo Putri. Sekilas sama, tetapi beda penerapan dan proses meriasnya. Saya sendiri masih belajar untuk menghaluskan pola paes saya, karena untuk bisa menciptakan paes yang indah, presisi dan manglingi itu nggak semalam langsung jadi. Butuh banyak jam terbang, sambil mempelajari makna filosofis di baliknya.
Ini saja baru bahas soal paes sudah sebanyak ini. Apalagi kalau bahas busana Jogja dan Solo, bakal makin riuh lagi. Lagipula, jika kita banyak belajar soal tradisi, yang ada malah akan semakin terkagum-kagum dengan kreatifitas nenek moyang kita. Kok bisa nemu filosofi ini, kok bisa temanya seindah ini. Kok bisa mix and match secara apik tanpa meninggalkan kesan tradisinya?
Pendahulu kita memang hebat-hebat.
@jenganten
Meski hampir setahun berlalu, pengalaman melahirkan anak pertama saya masih teringat jelas di ingatan. Jangankan setahun, coba kamu tanya ibumu yang sudah melahirkan kamu puluhan tahun yang lalu, pasti juga masih ingat jelas proses melahirkan kamu. Kenapa bakalan terus ingat? Karena....
Giving birth is life changing itself
Di sini saya mau bercerita tentang proses kelahiran Linambar, putra pertama saya.
Sedikit kilas balik, sebelumnya saya & suami melakukan program hamil di dr. Enny yang sudah saya tulis di sini. Begitu pula saya sempat menulis rencana dan persiapan persalinan. Di tulisan itu dijelaskan bahwa sebelum melahirkan, saya telah menyiapkan beberapa perencanaan sematang yang kami bisa supaya prosesnya lebih lancar dan mendekati harapan.
Persoalan gizi anak, buat saya bukanlah hal yang main-main dan bisa dilakukan sembarangan. Apalagi di saat fase emas pertumbuhan anak, yaitu di 1000 hari pertama kehidupan. Kalau dikalkulasikan hitungan tahun yaitu semenjak janin di dalam kandungan hingga bayi berusia 2 tahun. Sekitar 70% pertumbuhan organ terjadi pada masa golden ini. Sisanya bertahap hingga anak berusia 18 tahun.
Karena sebagian besar pertumbuhan 'diborong' saat bayi hingga toddler, maka dari itulah pemberian gizi optimal sangatlah super duper-duper penting. Salah sedikit, bisa gagal tumbuh hingga stunting. Saya nggak mau anak saya lambat tumbuh apalagi lamban belajar. Untungnya sekarang lebih banyak ibu-ibu yang lebih aware terhadap gizi anak dibanding ibu-ibu generasi terdahulu.
Masih ingatkah dulu di zaman ibu-ibu kita yang bilang "anak jangan dikasih santan, nanti diare"; "bayi 3 bulan dikasih makan saja pakai pisang diulek biar kenyang"; dan "jangan dikasih minyak mentah atuh"? Padahal bayi 3 bulan diwajibkan hanya minum ASI saja. Kemudian santan dan minyak justru memiliki kandungan lemak yang baik untuk nutrisi otak dan menambah berat bayi.
Umur satu tahun adalah saat ideal untuk masa transisi makanan bayi menuju makanan dewasa. Pasalnya gigi sudah mulai tumbuh dan selera bayi semakin beragam. Anak saya contohnya, dia sudah mulai bosan dengan aneka bubur-buburan. Alhasil saya kerapkali memasakkan makanan yang mirip dengan makanan orang dewasa dengan sedikit modifikasi. Apa saja contohnya? Yuk mari disimak.
![]() |
Ilustrasi. Makeup by @jenganten |
![]() |
Ilustrasi Kim Hee Ae. Makeup bukan oleh Jenganten |
![]() |
Maia |
Halo, Jenganten & team memberikan service sebagai MUA untuk segala acara, makeup wedding, makeup wisuda, makeup bridesmaid, makeup eng...