Tuesday, December 8, 2020

Jasa Jahit Kebaya Pengantin ala Digital. Dayamaya dan Jahitin Solusinya

Pada suatu hari, tersebutlah sepasang sejoli yang sepakat hendak menikah. Namanya Ani dan Rhoma. Mereka sudah memantapkan tanggal pernikahan yaitu pada tanggal 29 Februari 2021. Segala persiapan mereka lakukan, mulai dari checklist undangan, makeup, katering, konsep dekorasi, fotografer, dan juga busana pernikahan. Mereka melakukan proses tersebut sebagian besar dari rumah, pasalnya di situasi pandemi ini kurang memungkinkan untuk banyak berwara wiri sekaligus untuk menjaga protokol kesehatan.

Untungnya mereka bertemu dengan jahitin, sebuah platform jasa pembuatan baju dan busana online yang dapat diandalkan untuk membuat kostum tanpa harus mendatangi penjahitnya. Jahit.in akan memandu Ani untuk mengukur badannya sendiri, memilih bahan sesuai budget, kemudian menjahitkannya sesuai model yang diinginkan. Voila. Praktis dan tidak makan waktu.



Prosedur ini jamak dilayani oleh jahit.in, selain itu, mereka juga melayani penjahitan aneka baju lain yaitu: Made to Measure, Fashionpreneur, dan Ukur Sendiri. Ketiganya merupakan lini bisnis sekaligus model belajar yang diusung oleh jahitin. Keunggulannya, jahitin sudah memberdayakan para penjahit di daerah 3T khususnya Sumba Barat dan Sumba Barat Daya. Melalui workshop pengolahah limbah kain tenun, jahitin telah mengajari masyarakat sekitar untuk membuat masker, cushion bantal, dan barang lain yang memiliki nilai jual tinggi. Jahitin sendiri merupakan bagian dari startup yang bersinergi dengan Dayamaya, untuk mengembangkan serta mengembangkan potensi di tempat yang tepat guna, terutama di daerah 3T.





Pic 2-4. Kreatifitas dan layanan Jahitin

Dayamaya adalah program besutan pemerintah melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kementerian Komunikasi dan Informatika. Kini dari 18 inisiatif di masyarakat telah ada 5 startup yang mendapat dukungan. Beberapa di antaranya adalah Jahitin, Atourin, dan Cakap.

Atourin adalah startup yang membina dan membantu orang yang tertarik membuka jasa tur wisata secara virtual. Sasarannya adalah para pemandu wisata yang terdampak pandemi. Menurut tim operasional Atourin, pada tahun 2019 terdapat 10 pemandu wisata di Natuna yang sudah memiliki lisensi, lebih berani melakukan self branding, dan mulai memanfaatkan media sosial untuk melakukanm promosi. Dengan adanya ini diharapkan akan ada lebih banyak lagi pemandu wisata berlisensi. Harapannya, tur virtual ini tidak hanya bermanfaat di masa pandemi, tetapi bisa untuk jangka panjang.


Pic 5. Cakap

Startup berikut adalah Cakap, yaitu aplikasi belajar bahasa asing secara online. Peserta mendapatkan akses kelas webinar, materi ebook, akses video pembelajaran, kuis evaluasi untuk mengukur kemampuan bahasa asing selama program, pendampingan guru professional dan native speaker, serta mendapat sertifikat penyelesaian di akhir program.


Itulah beberapa startup binaan Dayamaya. Yuk kunjungi profil mereka untuk mengetahui lebih lanjut.

@andhikalady

 

0 komentar:

Post a Comment