Showing posts with label Brand : Wardah. Show all posts
Showing posts with label Brand : Wardah. Show all posts

Wednesday, January 14, 2015

, , , , ,

Review Wardah Cleanser for Normal to Oily

Rasanya nggak akan ada habisnya bahwa nasihat 'ritual bersih-bersih wajah adalah step yang harus dilakukan setiap malam sebelum tidur'. Terlebih jika wajah kita tertimpa makeup sepanjang hari. Makeup memang diciptakan untuk menonjolkan kelebihan dan menutup kekurangan wajah, namun bukan untuk dibawa tidur. Ketika tidur adalah waktu yang tepat untuk mengistirahatkan kulit. Terus, kalau yang udah menikah dan mau bobok, cantiknya jadi ilang dong di depan suami? Nah, untuk yang masih beranggapan beginian, berarti ada yang salah dari cara dia memandang kecantikan. Cantik itu tidak selalu identik dengan penggunaan makeup. Makeup itu memang menunjang penampilan luar, tetapi jika dari dalam diri sudah ada bibit perasaan insecure, nggak PDan, sirikan, dan sederet emosi negatif lainnya, mau pake makeup setebal satu meter pun nggak ada efeknya.

Nah, kembali lagi ke bahasan tentang bersih-bersih wajah. Saya punya review menarik tentang cleanser yang baru-baru ini saya pakai. Cleanser atau pembersih wajah ini bisa dengan mudah kamu temui di toko-toko atau swalayan dekat rumah. Judulnya Wardah Cleanser for normal to oily skin. Saya pilih yang khusus untuk oily skin karena pas sama tipe kulit saya.




Fungsi cleanser adalah membersihkan, mengangkat sisa makeup dan mengurangi minyak di wajah. Menurut saya Wardah Cleanser ini sudah mampu mengakomodasi kebutuhan akan cleanser tersebut. Aroma produk ini nose-friendly di hidung saya yang peka sama bebauan tajam. Saya tidak terganggu dengan aromanya yang tidak terlalu tajam tetapi juga tidak plain. Wanginya khas wangi produk Wardah yang menonjolkan kesegaran. Kalau saya sebut, wanginya itu berwarna biru. Saya nggak ngerti gimana asalnya, tetapi saya selalu bisa merasakan bahwa aroma itu memiliki bermacam warna. Misal wangi floral saya anggap berwarna pink, wangi musk itu berwarna hijau, wangi vanilla berwarna putih tulang, dsb.

Kekurangan produk ini adalah ketika dipakai, agak menyisakan kesan greasy di kulit. Greasy adalah kesan masih ada sisa-sisa minyak produk yang tersisa di wajah. Saya mengantisipasinya dengan langsung mencuci muka tanpa perlu berlama-lama. Kemudian sapukan toner dengan merk serupa (review bisa dilihat di sini). Penggunaan toner ini secara langsung bisa mengurangi efek greasy di kulit.

Ada satu lagi kritikan untuk produk ini. Yaitu dari segi kemasan/botol. Sebetulnya botol produk ini terbuat dari bahan plastik yang bagus dan tangguh. Kamu nggak perlu khawatir botol akan pecah karena memang didesain cukup tebal. Tapiii saking tebalnya, ketika isi produk menjelang mau habis, kamu nggak bisa memencetnya supaya isi botol bisa lekas keluar. Alhasil kamu harus mengocok botol seperti kalau ingin menuang saus berwadah botol kaca ketika makan bakso. Susah. Dan lama.


Setelah itu, bentuk kemasan produk ini juga terlalu besar jika mau dibawa traveling. Sayang sekali Wardah sepertinya belum mengeluarkan versi kemasan yang lebih kecil. Coba ini bisa dibikin dengan botol yang lebih nyaman, pencet-able dan travel-friendly. Pasti saya beli terus karena daya membersihkannya lumayan nampol di kulit saya.


Ohya, saya baru aja membeli buku Dian Pelangi yang berjudul Brain Beauty and Belief. Buku ini berisi tentang pengembangan diri seorang muslimah yang diambil dari sudut pandang Kecerdasan, Kecantikan dan Keimanan. Buku ini seru banget untuk dibaca muslimah. Err, sebetulnya nggak hanya untuk muslimah saja sih. Tapi juga untuk para cewek-cewek yang ingin tau tips-tips dari Dian Pelangi tentang fashion, dandan-dandan, sampai bagaimana Dian Pelangi menyikapi persepsi orang kenapa berhijabpun tetap harus cantik.

InsyaAllah di post berikutnya saya akan review buku ini. :)

+Andhika Lady Maharsi
Continue reading Review Wardah Cleanser for Normal to Oily

Friday, February 7, 2014

, , , , , , , ,

Wardah Lip Palette Chocoaholic



Beberapa waktu lalu, saya sudah mereview Wardah Lip Palette Perfect Red di sini. Kesimpulannya: saya suka sama lipstik palet tersebut. Meskipun sana-sini banyak yang bilang kekurangannya banyak, seperti teksturnya nggak nyatu di bibir, pas dipakai sedikit berbeda dengan lipstik aslinya, gampang kering, dll. Tapi sejauh ini, saya masih oke-oke saja dengan lipstik yang datang ramai-ramai delapan warna dalam satu wadah itu. 




Saya suka dengan lipstik yang datang berramai-ramai. Ihihi. Melihat warna-warni lipstik dalam satu waktu itu rasanya surga. #eh

Kiri: Chocoaholic, kanan: Perfect Red (sudah dicolek)

Oke, kembali ke topik. Wardah sebagai produsen kosmetik lokal memproduksi tiga jenis palet lipstik yang terdiri dari varian lipstik keluaran Wardah. Masing-masing palet tersebut berisi delapan variasi warna yang berbeda. Tipe Perfect Redadalah kumpulan lipstik nuansa warna merah. Tipe Pinky Peach kumpulan warna pink, dan yang akan saya review singkat kali ini adalah tipe Chocoaholic, yaitu kumpulan lipstik dengan nuansa warna cokelat/nude natural. 


Menurut saya, tipe kemasan lipstik palet begini cocok diterapkan untuk kawan-kawan yang suka bereksperimen dengan warna-warni lipstik. Cara pakainya menggunakan kuas dan bisa dicampur dengan warna lainnya. Selain itu, karena faktor harganya yang cukup murah, tipe lipstik palet ini juga cocok dipakai kawan-kawan yang ingin belajar pakai lipstik macam-macam tanpa harus membeli banyak warna. Lebih hemat kan?

Yuk kita bahas soal warnanya, 



Wardah Chocoaholic, meskipun judulnya cocoa/nude/cokelat, tetapi pada kenyataannya warna-warna lisptiknya sangat bervariasi. Dari warna merah menyala, merah darah, pink agak peach sampai warna nude natural ada dalam satu palet. Begini warna-warnanya:
 

Exclusive 44:Berwarna merah gelap, agak seperti merah darah. Tekstur lembut dan mudah menempel ke bibir tanpa menggumpal.
Matte 09:Berwarna merah hangat/warm menyala. Teksturnya matte, hampir tidak ada kilap sama sekali. Cocok untuk makeup retro. Seperti temen saya, Santi yang memakai makeup Arabian.





Excluseive 26:Berwarna merah dingin/cool dengan level kemerahan yang lebih natural dari Matte 09. Cocok untuk kawan-kawan yang berkulit cool.
Exclusive 41:Warna peach natural.
Exclusive 49:Warna peach dengan hint orange.
Matte 20:Warna nude yang sempurna menutup bibir. Tekstur matte. Cocok dipakai untuk yang pengen pakai lipstik tapi nggak kelihatan pakai lipstik.

Saya memakai Matte 20. Seperti tidak memakai lipstik, namun mampu menutup kekurangan pada bibir.

Exclusive 48:Warna pink dengan hint cokelat yang natural.

Exclusive 37:Warna pink hint cokelat dengan kondisi warna yang hampir mirip dengan Exclusive 48.
  

Oh iya, review tentang kuas, kemasan, tekstur, dan lain-lain bisa tengok di post saya yang Review Perfect Red Lip Palette.

Yang foto terakhir, saya pinjem gambar mbak Aprissya dan Desiana untuk ngikut nampang di jenganten.com. Hihi. Foto tersebut diambil ketika kami Yudisium di Fakultas Teknik bulan kemarin. Alhamdulillah, akhirnya saya yudisium juga. Status mahasiswa S1 hilang sudah. Kelak impian saya dandanin wisuda yang bukan ke orang lain akan terlaksana juga.:')

Kabar lain, saya sekarang sedang di Manokwari untuk urusan kerjaan. Kalau kata Jeng Hana Anindhita, makanan di sini enak-enak, makannya saya kemarin kulineran Papeda yang katanya makanan khas sini. Apa sih Papeda? Itu semacam makanan terbuat dari sagu, bentuknya kenyal kayak lem. Rasanya tawar, tetapi ketika dihidang bersama kuah ikan dan cah kangkung, rasanya jadi 10 kali lipat lebih nikmat!! Apalagi dimakan di daerah asalnya.

Papeda

Btw, btw, saya ke Papua cuma bawa satu palet lipstik ini loh. Dan selesailah semua masalah pergincuan. Hehe.


 
Continue reading Wardah Lip Palette Chocoaholic