Sunday, July 17, 2022

, , , , , , , ,

Pentingnya Optimasi Bisnis dengan Google Map

Kalau sedang gabut, seringkali saya membuka sebuah aplikasi di handphone. Sebuah aplikasi yang ada di layar prioritas, karena saking seringnya dipakai. 

Aplikasi tersebut bukan game favorit, social media, atau aplikasi edit foto sekalipun.

Nama aplikasinya, Google Map.

Google map menjadi aplikasi prioritas di layar handphone saya.

Semenjak saya sekeluarga pindah rumah, kegiatan tengok-tengok Google Map jadi semakin sering dilakukan. Meskipun masih dekat ke jalan besar yang menuju ke kota, tempat tinggal kami boleh disebut sebagai pedesaan. Tempatnya masih berada di area persawahan, pegunungan, dengan udara sejuk dan air yang jernih. Itulah beberapa alasan kami pindah dari lokasi yang lebih urban. Tujuan kami memang ingin tinggal di wilayah yang lebih asri dan bebas dari hiruk pikuk kota. Selain, tentu saja, kami ingin mencari lingkungan yang lebih ramah anak-anak untuk putra kami yang baru 2 tahun.

Rumah kami sebelumnya kurang cukup luas untuk lari-lari anak. Sementara di rumah baru, anak saya lebih leluasa koprol.

Sembari mengenal lingkungan sekitar, saya suka iseng sambil membuka Google Map. Buat apa? Oh ada banyak manfaatnya:

- Saya jadi tahu bahwa lima puluh meter dari rumah, ada warung yang menjual gas elpiji. Jadi sewaktu-waktu gas habis, bisa langsung pesan saat itu juga.

- Saya juga tahu bilamana membutuhkan service AC panggilan, nomor Whatsapp mana yang dituju.

- Juga kalau membutuhkan wisata healing ala-ala seperti makan di restoran berpemandangan sawah, saya langsung tahu ke mana harus melangkah.

- Kemarin, saat saya riset calon sekolah TK untuk anak saya, Linam (2 tahun), saya langsung membekali beberapa nama sekolah yang cukup prospek dimasuki.

- Tidak hanya itu, kadang saya mengaktifkan fitur layering Satelit untuk melihat, mana yang sekiranya punya lingkungan hijau-hijau dan pemandangan menarik untuk dikunjungi. 

Meskipun di pedesaan, agaknya masyarakat sini sudah melek teknologi dan merasakan manfaat internet. Buktinya banyak titik-titik bisnis yang bermunculan saat saya membuka Google Map. Ada bengkel, toserba, puskesmas, rumah sakit, taman bermain, SPBU dan fasum sejenis. Bahkan penjual gorengan pun menancapkan lokasi bisnisnya. Luar biasa bukan?

Secara tidak langsung saya jadi ketergantungan sama Google Map. Kalau saya mau krimbat di salon misalnya. Yang saya cek pertama kali adalah: di mana salon terdekat. Kedua, bagaimana ulasan dan komentar di dalamnya. Kalau pelayanannya bagus, pasti saya kunjungi. Ketiga, baru harga. Itupun kalau pemilik bisnis mencantumkan harga di titik map tersebut.

Tidak mau kalah, saya juga ikut mengaktifkan fitur bisnis Google Map dong. Kebetulan saya punya usaha rias pengantin dan wisuda. Sebelum kenal Google Map, jasa MUA saya baru dipromosikan via Instagram. Trafik konversi masih berupa pencarian terhadap hastag #makeupwisudajogja atau #MUAweddingjogja. Semakin ke sini, MUA semakin banyak. Hastag yang dulu saya andalkan mulai dipakai MUA-MUA lain. Alhasil persaingan semakin banyak. Orang-orang yang tertarik dengan jasa saya dari Instagram semakin sedikit.

Lalu aku coba merambah ke promosi melalui Google Map. Saya tetapkan titik lokasi, unggah foto, hastag, dan informasi selengkap-lengkapnya di sana. Harapan saya, orang-orang yang dekat lokasi saya bisa mengakses jasa saya melalui fitur pencarian di Google Map.

Sebelumnya, saya riset dulu. Saya coba cari MUA terdekat lokasi tempat tinggal saya. Ternyata sedikit sekali, bahkan tidak ada. Wah, menarik nih. Akhirnya, saya coba untuk menancapkan 'daerah kekuasaan' dengan membuat lokasi spesifik untuk Jenganten Makeup Artist.

Betul juga, tidak lama kemudian, ada Whatsapp masuk. Menanyakan rate makeup untuk rias wisuda sekolah. Untung tak bisa ditolak, akhirnya deal! Alhamdulillah, satu dua client mulai masuk melalui jalur Google Map.

Rasa-rasanya saya baru saja melakukan langkah yang benar. Tidak lupa, setiap client yang sudah makeup, saya berikan link testimoni dan rating untuk memberikan feedback. Alhasil testimoni Google Map saya makin naik, dan pencarian makin banyak.



Beberapa testimoni di Google Map Jenganten MUA


Rumah saya sendiri sebetulnya tidak terletak di pinggir jalan besar. Namun karena menggunakan trik ini, orang-orang tetap tahu bahwa saya menjual jasa MUA. Jadi, buatmu yang tinggal di pedesaan, maupun yang rumahnya tidak di pinggir jalan besar, janganlah berkecil hati. 

Daftarkan saja bisnismu di Google Map, niscaya orang akan mencari juga kok. Soal koneksi, tidak perlu khawatir. IndiHome dari Telkom Indonesia bisa memberikan layanan maksimal meski kamu berada di daerah remote

Jadi, siap untuk menyambut Internetnya Indonesia semakin maju di masa depan?


Andhika Lady.

5 comments:

  1. nah ini dia yang saya suka, memanfaatkan teknologi untuk kemajuan bisnis, keren mba, semoga semakin maju ya usaha MUA nya, semangat

    ReplyDelete
  2. Setuju banget! Google maps emang sebermanfaat itu!

    ReplyDelete
  3. Wah, samaan nich aq juga nancepin paku di rumah, tapi Alhamdulillah, buat eksistensi dulu

    ReplyDelete
  4. Aku juga kadang suka buka google maps buat liatlingkungan sekitar, kita bari sadar ada yg baru di sekitar karena gmaps

    ReplyDelete
  5. Setuju banget nih, akupun kalau liat tempat pasti browsing google maps dulu

    ReplyDelete