Tuesday, November 30, 2021

, , , ,

Cara Budgetting Biaya Wedding. Part 1: Makeup & Wardrobe



"Harus keluar budget berapa ya buat makeup & wardrobe?

Saat mau mempersiapkan pernikahan, budget tentunya menjadi hal yang sangat penting. Kemampuan kita diuji, skill hitung-hitungan dan komunikasi juga dipertaruhkan. Pasalnya, bisa jadi persoalan budgetting wedding itu menjadi pengalaman pertamamu dalam mengelola uang dalam jumlah yang cukup besar.

Bagaimana tidak, mulai dari ngurusin katering, makeup, foto, prewedding, transportasi akomodasi, dan tetek bengeknya harus diurus dan diatur bersamaan. Kalau kamu punya dana cukup dan bala bantuan memadai (ex: keluarga dekat/wedding planner), maka bagus. Tapi kalau tidak? Kalau ternyata kamu dan pasangan menyiapkannya sendirian? Beruntunglah kamu membaca artikel ini. Yuk lanjut dulu.

Nah, spesifik untuk makeup dan wardrobe, ada kiat budgetting-nya sendiri. Jika kamu bingung bagaimana menentukan budget untuk makeup dan busana, penting halnya untuk mengetahui apa yang dimau kamu dan pasangan. Kemauan tentu berbanding lurus dengan budget yang dikeluarkan. Contoh simplenya, kalau kamu dan pasangan mau model makeup tradisional, siap-siap saja keluar budget lebih untuk tata acara dan makeup tradisional.

Inilah pengetahuan sederhana untuk menentukan dan mengatur budgetting makeup & wardrobe wedding.


1. Tentukan dulu kemauan & kebutuhanmu apa saja.


Silakan diskusikan dulu bagaimana model makeup dan busana yang kamu inginkan bersama pasangan, dan keluarga. Memang, penentu utama adalah kamu dan pasangan. Tapi tidak ada salahnya bertanya kepada orangtua/mertua inginnya seperti apa. Bisa jadi kamu ingin gaya modern, tapi orangtua ingin tradisional. 

Nah, setelah ketemu titik tengahnya, barulah kamu mencatat apa saja yang dibutuhkan untuk makeup & wardrobe acaramu. Misalnya begini:




Setelah itu kamu bisa tentukan budget yang kamu siapkan di sebelahnya. Ini aku sengaja kosongkan karena setiap orang punya preferensi berbeda-beda. Ada yang nggak apa-apa pakai sepatu 300ribuan, ada juga yang maunya 100ribuan. Wkwkwk. 


2. Komunikasikan apa yang sudah/belum disediakan oleh vendor


Misal vendor MUA ada juga yang sudah menyediakan sekalian wardrobe, henna, hair pieces, dll. Komunikasikan SEJELAS-JELASNYA supaya jangan sampai ada kalimat "Tak kiro wis digawakne dukun manten".

Sering lho kejadian begini. Tahunya semua-muanya sudah disediakan MUA/decor tapi ternyata ada charge-nya. Kalau nggak mau kejadian begini, sediakan waktu sejenak untuk ngobrol/chattingan tentang apa saja yang sudah include dan yang belum.


3. Jika budget mepet, lakukan penyesuaian. Prioritaskan yang lebih penting


Aku paham banget, semewah-mewahnya acara wedding, pasti budgetnya mepet. Karena kalo budgetnya lebih, kita maunya vendor yang bagus dan mahal. Begitulah seterusnya sampai nggak sadar lagi kalau budgetnya membengkak.

Nah ada tips khusus jika menemui hal ini.

Kategorikan item yang penting dan tidak terlalu penting. Misal upacara & ubo rampe prosesi bisa ditaruh di bagian 'kurang penting' apabila budget mepet. Toh foto-foto saja sudah cukup kan? Atau karena situasi pandemi ini, bagian resepsi dihilangkan sehingga cukup akad saja.

Pastikan pasangan & keluarga setuju. Terutama keluarga yang dananya keluar dari sana.


4. Sepakati checklist final bersama pasangan dan keluarga


Nah ini nggak kalah penting. Apabila pemegang dana acara adalah keluarga (misal orangtua), checklist kebutuhan harus disetujui mereka juga. Daripada konflik ya kan, lebih baik bicarakan dan kompromikan apa yang menjadi keinginan kalian. Karena kamu adalah pengantinnya, pastikan segi keputusan utama ada di tanganmu. Pintar-pintarlah berargumen dan bernegosiasi agar solusi menjadi win win.

Merencanakan pernikahan bersama keluarga dekat adalah saat yang tepat untuk berkolaborasi dan mempererat hubungan keluarga. Bukan sebaliknya.




Selamat menikah.

@andhikalady

@jenganten - Vendor MUA dan wardrobe Yogyakarta


0 komentar:

Post a Comment