Friday, May 22, 2015

, , , , ,

Apa itu Pidih?

Kita-kita yang doyan pakai make-up, barangkali ada yang kurang familiar dengan yang namanya Pidih. Pidih memang bukan make-up yang lazim dimiliki orang kebanyakan. Bukan karena harganya yang mahal dan susah dicari, tetapi kegunaannya yang cenderung hanya dipakai di saat-saat tertentu saja.

Lantas apa itu Pidih? Jadiii, Lilin Pidih, atau bisa juga disebut Pidih saja adalah pewarna yang dipakai untuk mewarnai hiasan dahi/paes di rias pengantin. Umumnya ada dua jenis warna Pidih, hitam dan hijau. Pidih hitam dipakai di paes Yogyakarta. Sementara Pidih hijau dipakai untuk pengantin gaya basahan Surakarta. Rias-rias pengantin dari daerah lain juga ada yang memakai pewarna dahi berwarna hitam, tetapi saya kurang paham apa sebutannya. Apakah namanya juga Pidih, wahai para suhu juru rias seluruh Indonesiah yang membaca tulisan ini?

Sumber.  Paes gaya Yogyakarta, memakai pidih warna hitam.
Sumber. Paes gaya Surakarta, memakai pidih warna hijau.


Lho, Solo - Jogja kan dekat? Masih sama-sama Jawa bagian tengah kok urusan aturan dan warna pidih harus beda sih? Ya, kalau kamu baca kembali buku sejarah tentang pemisahan Mataram Jogja dan Solo di jaman Belanda dulu, pasti paham deh. Efek pemecahan kerajaan Mataram ini nggak cuma perkara misahin wilayah kerajaan, tetapi juga mengakibatkan banyaknya perbedaan budaya dan tradisi di kedua kerajaan. Contoh yang paling gampang adalah perbedaan motif batik dan model rias. Jangankan rias dan busana pengantin, gaya tariannya saja beda kok. Tari Solo cenderung lebih kenes dan baju-bajunya glamor. Sedangkan tari Jogja gerakannya lebih lambat, dan busananya lebih anggun. FYI, Sendratari Ramayana yang dipentaskan di Prambanan itu menggunakan tari gaya Surakarta lho. Meskipun dari segi wilayah, candi Prambanan lebih dekat ke Yogyakarta.

Well, malah melenceng jadi cerita soal tari, yang penting tetap ada hubungannya sama Pidih. Toh Pidih juga dipakai untuk rias tari juga kok. Untuk bikin godheg di bagian telinga.

Pidih itu harganya sangat terjangkau, tetapi agak susah dicari. Tidak semua produk kosmetik mengeluarkan varian Pidih (karena memang jarang dipakai). Kalau di Jogja, Pidih-Pidih tradisional banyak dijumpai di pasar Beringharjo, bagian kosmetik tradisional. Kemasannya juga beragam, ada yang cuman ditaruh di jar kecil, jar besar, sampai berbentuk stik.

Contoh merk Pidih yang saya pakai adalah Ratu Ayu. Warna hitam dan hijau.



Bentuknya seperti lipstik dan bisa dipakai langsung tanpa aplikator. Bisa juga dipakai sebagai lipstik, kalau-kalau kamu pingin tampil beda dengan lambe warna hitam dan hijau. Teksturnya lunak dan creamy.


Warnanya, pigmented banget. Nggak heran deh, kalau pidih itu memang ampuh. Dan (surprised) awet dipakai. Dengan pertimbangan ini itu, sebetulnya Pidih itu bisa dipakai untuk eyeshadow krim atau face painting warna hitam dan hijau lho.



Baiklah, saya coba untuk jadikan ia sebagai eyeshadow di FOTD Harem, hasilnya bagus-bagus aja tuh.

Javanese thing goes to middle east.
Punya Pidih saja dulu, jadi juru rias paesnya nanti. Semoga yah. Aamiin-in dong. :)

0 komentar:

Post a Comment