Tuesday, January 11, 2022

, , , , ,

Tutorial Belanja di Pasar Tradisional untuk First Timer

 



Belanja sayuran di supermarket memang menyenangkan. Adem, lengkap, instagrammable, nggak ribet, harga pas, dan segala rupa kenyamanan yang diberikan oleh tempat luas dan aroma wangi dari deretan rak yang disusun rapi.

Tapi sekeren-kerennya Superindo, Carrefour, atau bahkan Lotte Mart, bisa jadi kamu harus berhadapan dengan situasi belanja di pasar tradisional. Bertemu dengan mbah-mbah berbau apak yang menjajakan kunir, atau mamang tukang daging yang tancapan pisaunya cukup bikin jari kita kesemutan.

Jangan salah, meski penampilan ala kadarnya, mbah-mbah itu adalah salah satu orang terkaya di kampungnya. Mobil-mobil mereka berjejer rapi di pinggir pasar agak jauh. Penghasilan mereka pun bisa tiga sampai empat kali UMR. Jadi, sebaiknya jangan menyombongkan diri kepada para penjaja pasar karena bisa jadi uang mereka jauh lebih banyak darimu. So, mending kita simak info tutorial belanja di pasar tradisional, terutama untuk first timer.

Disclaimer: Postingan ini khusus membahas bahan makanan mentah yang tidak awet, misal sayuran, daging, seafood, dan protein nabati. Kalau yang awet-awet seperti beras minyak telur dll aku anggap sudah pada ngerti.

 

1. Belanja Sayuran

Belanja sayuran di pasar adalah pilihan yang bagus, pasalnya kamu bisa dapat sayuran yang sangat fresh baru saja dipetik dari kebon. Minimal sehari sebelumnya. Malah bisa juga lho, kamu dapatin harga yang lebih murah. Umumnya sayuran di pasar itu digelar dan tidak dibungkus pack seperti di supermarket. Tapi jangan khawatir, kamu bisa menakar dan mengatur sendiri mau beli seberapa.

Belanja sayur di pasar like a PRO:

- sambil antre, sambil mengumpulkan sayur yang mau dibeli
- tidak menyerobot saat penjual sayur sedang menghitung penjualan orang lain
- meminta setengah dari pack sayuran (misal minta setengah pack tauge)
- membawa wadah sendiri untuk tempat bawang brambang
 
No for:

- menyerobot antrean orang
- mencampur/mengobrak abrik sayuran yang sudah digelar
 
Satuan ikat: bayam, kangkung, sawi, kenikir, kacang panjang, kemangi, daun bawang, seledri, daun singkong, daun pepaya
Satuan kiloan: jipan, tomat, wortel, buncis, terong, gambas, timun, jagung, kentang. Meski kiloan, kamu bisa mengambil sebesar kebutuhan.
Satuan ons: bawang, brambang, cabai
Satuan butiran/satuan: kol, petai, jagung, bawang bombay,
Satuan pack: tauge, pepaya muda iris, nangka muda iris, santan

Jadi, kalau mau bilang ke penjualnya kira-kira begini:
"Bu, mau tomat sekilo" >> yes
"Bu, mau jipan dua butir" >> ini juga yes
"Bu, mau bombay satu ons" >> nah ini agak susah milahnya. Iya kalo pas dua butir satu ons, kalau tidak?
 

2. Belanja daging & ikan


Daging, ayam, dan ikan di pasar umumnya masih betul-betul segar. Mereka saban hari menyuplai restoran dan warung bakso yang ordernya bisa kwintalan. So, nggak usah khawatir daging yang kamu beli adalah daging kemarin. 

Biasanya di pasar tradisional itu berbeda antara penjual daging, penjual daging ayam, dan penjual ikan. Kamu bisa prioritaskan kebutuhanmu dengan mendatangi mana yang kamu butuhkan. 

Urutan daging termahal hingga termurah: sapi > kambing > ayam kampung > ayam negri
Pritilan bagian sapi: iga, ati, paru, otak, tulang muda, koyor, kikil, daging giling, bakso
Pritilan bagian ayam: kepala, ceker, sayap, rempelo ati, usus, brutu
Hasil laut: tuna, layur, udang, cumi, teri
Ikan darat: lele, nila, gurami, sidat, belut, kutuk, dll tergantung produksi lokal

Belanja daging di pasar like a PRO:

- Bisa beli satuan rupiah. Misal beli daging sapi 50 ribu
- Minta daging ayam sekalian dipotong-potong supaya nggak perlu motong lagi di rumah
- Tanya harga per kilo dulu, karena harga daging dan ayam berubah-ubah
- Minta ikannya sekalian digaris-garis atau dipotong-potong
- Minta dada ayam/ikan sekalian difillet


3. Belanja protein nabati


Penjual tahu & tempe biasanya satu kios. Supaya praktis, beli saja langsung di situ. Kadang di penjual yang sama, mereka jual juga tempe gembus (ampas tahu yang dikasih ragi tempe), kulit lumpia, dan tahu bakso.

Jenis tempe: tempe bungkus daun, bungkus plastik, tempe garit, tempe mendoan, oncom,
Kacang tanah, kacang hijau dan aneka kacang bisa dibeli di kios palawija yang juga menjual beras.

Belanja protein nabati di pasar like a PRO:

- Beli tempe ukuran besar karena lebih murah dan banyak
- Beli tahu kopong untuk bikin tahu isi
- Beli tempe garit satuan rupiah, misal lima ribu


4. Belanja bahan pokok non beras


Umbi-umbian seperti ubi jalar, singkong, dan sagu juga bisa ditemukan di pasar. Umumnya dalam satuan kiloan. Harganya biasanya murah banget, misal singkong 6 ribu per kg, ubi jalar 8 ribu, dll. Selain itu juga kadang ada waloh, sukun, jantung pisang, bit, talas, inthik, dll.

Aneka umbi-umbi dan bahan makanan 'ndeso' ada di pasar tradisional.


5. Belanja bumbu


Bumbu basic biasanya tersedia dalam paketan seharga 2-4ribuan. Isinya ada daun salam, daun jeruk, kunyit, kencur, jahe, sereh, lengkuas. Tapi kamu juga bisa membelinya satuan. Bumbu pawon seperti ini lebih murah kalau beli banyak. Apalagi disimpan di freezer nicaya makin awet.

Yang harganya murah: daun-daunan, kunyit, sereh, jahe emprit
Yang agak mahal: jahe merah, lengkuas, kencur, temulawak



Tips Belanja di Pasar Tradisional like a PRO:

1. Berbusana seperlunya, tidak perlu mewah-mewah. Takutnya kalau outfit macam ke mall bisa-bisa dikepruk harga sama penjual.
2. Pakai masker double. Pandemi tidak pandemi pakai masker.
3. Kenali pedagang, jadiin langganan. Siapa tahu dapat diskon.
4. Bawa kantung belanja sendiri.
5. Pakai sunblock jangan lupa.
6. Hafalkan posisi masing-masing kios.
7. Boleh bawa kotak tupperware untuk tempat daging.
8. Jadwalkan ke pasar seminggu sekali biar nggak ribet bolak balik.
9. Rolling sayuran baru setiap minggu supaya tidak bosan.
10. Beli 'pajak anak' setiap ke pasar.
11. Foodprep dan rencanakan menu setiap minggu supaya tidak bingung mau beli apa.
12. Bawa kantung belanja tambahan akan sangat-sangat-sangat membantu.
13. Cuci tangan sebelum dan saat keluar dari pasar.
14. Pilih lokasi penjual yang ada di tempat terbuka untuk meminimalisir kontak udara di tempat pengap.



Belanja di pasar tradisional artinya kamu ikut membangun ekonomi wilayah setempat. Ada pedagang-pedagang yang sejahtera karena upayamu berbelanja di pasar mereka.


Selamat mencoba,

@andhikalady


0 komentar:

Post a Comment