Wednesday, April 29, 2015

, ,

Solusi Eye Cream - Untuk Kamu yang Zombie

Krim mata itu penting nggak sih?

Jawaban singkatnya adalah, sebetulnya tidak begitu penting, kalau kamu punya jam tidur yang teratur dan belum punya masalah wrinkle di sudut-sudut mata. 

Tapi nggak semua orang punya jam tidur teratur. Juga, nggak setiap orang bebas punya kantung mata. Jadi, kadang-kadang krim mata itu memang penting, ehehe. Misalnya gini, kamu tidur malam terus selama seminggu, lalu, apakah kamu nggak pengen ada semacam 'hacking' untuk mengatasi kantung mata atau jerawat yang tumbuh akibat kurang istirahat? Concealer saja, yang fungsinya cuma menutupi, laku kok di pasaran. Apalagi krim mata yang diklaim mampu mengatasi permasalahan mata dari sumbernya?

Saya agaknya termasuk kategori nge-zombie, alias nocturnal, alias makhluk yang kerap terjebak dalam keadaan terjaga di malam hari. Tentang alasan kenapa saya sering begitu, marilah tak perlu dibahas. Sebab bisa jadi, kamu, yang sedang membaca blog ini, merupakan salah satu penyebab saya terjaga di malam hari. Hayoo, ngaku..

Well, untuk saya saat ini, krim mata adalah hal penting. Sensasi dingin dan sejuk di mata itu hal yang menyenangkan dan menenangkan buat saya. So, ini adalah review pertama saya tentang krim mata. 

Oh I love Audrey Hepburn too,
Keterangan produk:
Solusi Eye Cream Anti Wrinkle
Produksi: Martha Tilaar Group (satu sisterbrand dengan Sariayu, Caring, Belia, Mirabella, dkk)
Netto: 12 gram.
Info tambahan: kamu akan sulit tahu ada produk ini kecuali kamu bertanya langsung ke BA Martha Tilaar, suka nongkrong di grup yang membahas skin care, atau gemar jalan-jalan di blog kesyantikan, semacam Jenganten.com ini.




Kemasan:
Satu kesimpulan untuk kemasan, yaitu besar banget untuk isi yang hanya 12 gram. Tapi mengingat tren jaman sekarang yang suka memasukkan krim skin care yang jumlahnya sak upil ke dalam kemasan sekaleng khong guan, yaa, kemasan krim Solusi ini bisa diterima lah.
Kotak ini dibersamai dengan spatula untuk mengambil krim agar tidak langsung terkena jari. Nah ini makin absurd lagi. Pengen pemakainya bisa mengambil krim dengan higienis, tapi kemasannya adalah pot bermulut lebar. Kenapa bukan tube saja, sehingga user nggak perlu pakai spatula untuk mengambil, alias penghematan penggunaan kemasan skin care. Ngurangin sampah juga, kan?


Komposisi produk:
(klik gambar di atas untuk memperjelas ya). Krim ini mengandung green tea dan seabrek komposisi lain yang memberi efek menyegarkan dan membantu mengurangi efek wrinkle. Saya cuma bisa bilang yang menyegarkan saja, karena saya belum punya wrinkle dan belum bisa menyimpulkan efeknya untuk kulit yang memiliki wrinkle


Tekstur:
Bentuk krim Solusi nggak banyak neko-neko. Nggak lengket dan nggak berbau wangi yang berlebihan. Buat saya pribadi yang nggak suka wewangian atau bau (apapun) yang terlalu tajam (hidung eike sensitif sama aroma, Cyinnt).
Saya memakai krim ini 2 kali sehari. Pagi dan sore, kalau nggak lupa. Dan porsinya saya tambah kalau sedang dalam masa-masa nge-zombie, yang mulai sekarang sudah saya kurangi. Tapi ada baiknya kamu manut apa kata Bang Rhoma Irama "Begadang Jangan Begadang". Karena begadang emang banyak merugikan. Percaya deh, beneran. Temen-temen saya yang suka begadang itu wajahnya suka lesu dan layu, dan lebih tua dari umurnya. Lebih baik tidur agak cepat, dan bangun lebih pagi.
Lakukan hal-hal yang biasa kamu lakukan sebelum tidur di larut malam, menjadi kegiatan dini hari. Misalnya nonton drama Kabut Cinta atau telenovela Esmeralda jam empat pagi setelah bangun solat Tahajud.

Yang Lady suka:
- Efek menyegarkan.
- Membantu mengempiskan kantung mata. Saya tulis 'membantu' ya, bukan berarti total mengatasi masalah kantung mata. Kombinasi tidur cukup, krim mata, concealer dan eyeshadow yang tepat, baru deh bisa jadi jalan keluar untuk kantung mata.
- Mudah dibeli di counter Martha Tilaar.
- Aromanya lembut dan nggak tajam seperti silet. Memangnya siapa yang mau pake krim mata silet?

Yang Lady nggak suka:
- Kemasannya too big. Too much space left inside.

+Andhika Lady Maharsi
Continue reading Solusi Eye Cream - Untuk Kamu yang Zombie

Tuesday, April 7, 2015

,

Istilah Baru di Glossary Jenganten

Di laman blog ini, ada bagian Glossary, yang mana di situ berisi macem-macem istilah yang sering kita temui di tulisan-tulisan para blog kecantikan. Bagi kalangan tertentu, istilah-istilah di sana nggak asing. Tapi bagi sebagian orang yang baru kenalan sama makeup, sama produk kosmetik, atau baru belajar dandan, barangkali ada kata yang relatif baru diketahui. Karena nggak mau pembaca blog jenganten.com kebingungan sama istilah-istilah itu, akhirnya saya bikin laman Glossary itu deh.

Hari ini saya baru nambahin 9 istilah baru di kamus kecil-kecilan Jenganten punya. Tapi pengertian yang tertulis di situ saya himpun berdasar kata-kata saya sendiri. Jadii, nggak menutup kemungkinan pengertiannya akan berbeda antara aku dan kamu (eaaaa). So, nggak usah ragu kalau ingin merevisi, toh saya juga pengen nambah wawasan dari kamu-kamu.

Gambar holy grail dari sini.
PAO: singkatan dari Product After Opening. Menandakan batas waktu kualitas produk setelah kemasan produk dibuka. Misal tertulis PAO 6M. Artinya produk tersebut masih dalam kondisi baik 6 bulan setelah kemasan dibuka.
Primer eyeshadow: semacam dasar makeup yang dipakai sebelum memakai eyeshadow. Tujuannya adalah untuk membuat warna eyeshadow lebih vibrant dan tahan lama.
Primer makeup: semacam dasar makeup yang dipakai sebelum memakai foundation atau BBcream. Tujuannya adalah untuk memperhalus tekstur kulit, meratakan warna kulit, dan memperbaiki kekurangan warna kulit.

Holy Grail: istilah untuk menggambarkan produk ini cocok, enak dipakai, nggak ada tandingannya banget buat saya = produk ini holy grail buat saya.
Glitter/Shimmer: kandungan butiran-butiran yang berkilau yang ada di produk makeup, biasanya di bedak, eyeshadow, blush on. Bahkan foundation juga ada yang punya kandungan glitter dan shimmer.
Pigmented: keadaan untuk menjelaskan warna makeup (biasanya eyeshadow) yang warnanya terlihat vibrant dan jelas ketika dipakai.
Crease: bermakna lipatan alami pada kulit. Misalnya lipatan mata, lipatan garis senyum. Adakalanya sebuah produk semisal foundation, ketika dipakai agak lama bisa menimbulkan crease. Artinya menimbulkan kesan lipatan-lipatan pada bagian kulit tertentu.
Cushion: bantal yang diipakai untuk 'bersemayam' produk yang sifatnya cair. Saat ini banyak produk yang berjudul cushion-cushion. Artinya produk cair tetapi disimpan dalam bantalan busa.
Oxy/oxide: kamu memakai foundation/bedak/BB cream, dan selang beberapa waktu warnanya berubah lebih menggelap. Itu namanya oxy, maksudnya produk tersebut teroksidasi sehingga berubah warna. Produk yang mudah teroksidasi artinya kualitasnya kurang bagus.    

Demikianlah, untuk lebih lengkapnya, klik di lamannya langsung yah.
Sampai jumpa kembali di post-post berikutnyah.. Mwahh!



+Andhika Lady Maharsi  
Continue reading Istilah Baru di Glossary Jenganten

Sunday, April 5, 2015

, , , , ,

Urban Decay Primer Potion Greed

Hai Jengantens,
Apa kabar? Kali ini saya mau .... 

Tiba-tiba saya kepikiran nih, kayaknya kok basi banget kalau postingan blog diawali dengan "kali ini saya mau review bla bla bla". Padahal kan dari judulnya udah ketahuan kalau postingan ini adalah tentang review anu. Baiklah, mari kita lupakan. Saatnya memberi perhatian ke Urban Decay Primer Potion Greed, atau gampangnya disingkat UDPP Greed.


UDPP adalah brand yang sudah duluan terkenal di dunia per-primer-eyeshadow-an. Kabarnya dia bisa bikin perona mata lebih merona dan tahan lama jika dipakai. Banyak beauty blogger dan MUA yang menjadikan ini sebagai holy grail andalannya.

Seberapa besar kesan holy grail ini menurut opini saya? Mari kita lihat.
Kemasan dan appearance.

Nama Produk: Urban Decay Primer Potion Greed
Isi: 30ml
PAO: 6 bulan
Err, sesungguhnya catatan PAO yang menyebutkan 6 bulan ini cukup meresahkan saya. UDPP ini isinya relatif banyak dan nggak mungkin saya habiskan dalam waktu 6 bulan. Hohoho. FYI, PAO adalah keterangan jangka waktu kualitas produk setelah kemasan dibuka. Jadi misal PAO 6 bulan, artinya produk tersebut bisa digunakan selama 6 bulan sejak pertama kali kemasan dibuka.
Kemasannya berbentuk tube dengan warna emas gold dan tutup warna ungu. Dahulunya kemasan UDPP adalah sebuah botol yang terbuat dari kaca yang kerap dikeluhkan penggunanya sebagai kemasan yang mudah pecah. Agaknya brand Urban Decay telah mendengarkan saran dan kritik para pengguna UDPP dan menggantinya dengan kemasan tube yang lebih aman.



Tekstur.

UDPP Greed bertekstur krim dengan hint warna gold. Ada semacam butiran-butiran shimmer warna keemasan yang jika dibasuh dengan air, shimmer tersebut agak susah hilang dari kulit. Mungkin itulah yang disebut produk ini diklaim sebaga produk waterproof.


Produk ini nggak perlu digunakan banyak-banyak. Cukup setitik saja, lalu baurkan secara merata di seluruh kelopak mata. Setelah itu baru memakai eyeshadow seperti biasa. Pengalaman di saya, cuma memakai UDPP saja pun, mata sudah kayak memakai eyeshadow warna gold.

UDPP Greed setelah dibaurkan.
Swatch.

Saya cobakan untuk menge-swatch UDPP dengan eyeshadow Muslimah, yang di saya agak kurang pigmented. Hasilnya memang langsung kelihatan bahwa setelah menggunakan UDPP, jadinya jadi lebih pigmented dan keluar warnanya.

Tanpa UDPP Greed.
Dengan UDPP Greed.
Tidak hanya itu, ketahanan stay eyeshadow di kulit juga layak dipuji. Saya coba memakainya dari pagi sampai sore, warna eyeshadow masih tertata apik di mata. Produk ini mengklaim dirinya mampu menahan eyeshadow selama 24 jam di mata atau kulit. Namun belum sempat saya coba sampai selama itu. Err, siapa sih, yang sempet make smoki ais selama 24 jam? Nggak dibersihin kali ya, pas tidur?

Eye of the Day.

Nggak lengkap dong, masa ngreview primer eyeshadow tapi nggak pakai EOTD. Di bawah ini adalah hasil memakai UDPP plus eyeshadow. Dandanannya minimalis, ya. Saya sedang nggak memakai bulu mata palsu atau maskara.


Ohya, saya mau cerita lagi. Kalau memakai UDPP itu, eyeshadownya jadi lebih mudah diblending. Inilah perbedaan primer eyeshadow UDPP dengan yang lain. Beberapa primer yang pernah saya pakai cenderung suka 'pindah-pindah' dan 'ngambang' ketika dilakukan blending eyeshadow. Hasilnya adalah, kalau nggak pintar ngeblending, jadinya nggak rata warnanya. Kombinasikan dengan kuas blending yang berkualitas.


Kelemahan produk ini adalah, mudah nge-crease ketika dipakai kelamaan. Memang, warnanya tetap stay on meskipun sudah berjam-jam, tapi bekas garis-garis di mata juga muncul. Harganya cukup mahal, hasilnya bagus di mata dan sudah diakui oleh banyak orang sebagai produk andalan. Namun ternyata masih ada kekurangan atau ketidakcocokan di saya yang memiliki kulit mata agak berminyak. Jadi, apakah produk ini holy grail saya? Saya rasa, belum yah. Saya masih berkutat melakukan pencarian ke Barat mencari kitab suci yang berisi primer eyeshadow holy grail, dilakukan selangkah demi selangkah, ketemu siluman laba-laba dan negeri bermatahari sembilan. Gimana dong?


Positif:
- Menjadikan warna eyeshadow vibrant & pigmented.
- Warna tahan lama.
- Memudahkan eyeshadow untuk diblending.

Negatif:
- Nge-crease. Aaakk.

@andhikalady
Continue reading Urban Decay Primer Potion Greed