Tuesday, December 17, 2013

, ,

Istilah-istilah Kecantikan Kulit yang Ambigu

Sebagai blogger yang sering ngomongin tentang produk kecantikan, ternyata tidak selalu semua istilah tentang kosmetik dimengerti oleh saya. Meski di blog ini sudah saya tambahi laman untuk daftar istilah, tetapi pada faktanya selalu ada istilah yang menurut pengertian saya agak ambigu dan susah dicari padanannya.

Berawal dari diskusi sesama blogger yaitu Jeng Monica dan Jeng Arum yang tiba-tiba ngomongin istilah "kulit kenyal". Nah, kami bertiga sama-sama bingung mendeskripsikan kulit kenyal itu yang seperti apa. Kalau ngomongin kekenyalan, bakso juga kenyal, bakpau juga kenyal, sosis juga kenyal. Lalu kulit? Apakah mendeskripsikan kalau kenyal adalah semacam empuk, ketika disentuh atau dicubit kembali ke bentuk aslinya, maka semua jenis kulit manusia dari bayi sampai nenek-nenek, kenyal dong? Kan kalau kulit itu dicubit, dia akan kembali ke bentuk asalnya. Hehe. Berbeda dengan kulit kencang yang bisa dengan jelas dideskripsikan. Yaitu kondisi kulit yang tidak kendur, ukurannya pas membungkus tubuh, tidak berselulit dan tidak mudah berubah posisi.

Sumber
Hasil obrolan pun berlanjut, dan ternyata tidak hanya kulit kenyal saja yang ambigu, masih banyak istilah lain. Misalnya begini:


  • Kulit cerah
Akhir-akhir ini banyak produk pemutih yang mengganti tagline mereka dengan 'mencerahkan', bukan 'memutihkan', Sampai saat ini saya masih berpikir bahwa itu adalah teknik marketing saja. Mengingat saya juga nggak bisa membedakan istilah 'kulit cerah' dan 'kulit putih'. Lalu, usut punya usut, bahan-bahan pembuat kosmetik pencerah dan pemutih tidak jauh berbeda. Apa bedanya? Ada yang bisa menjelaskan?
  • Kulit bening
Sesungguhnya terma 'cewek bening' sering dipakai oleh cowok-cowok yang melihat cewek berkulit putih merona dan mulus. Tapi kayaknya istilah kulit bening kurang cocok jika diterapkan pada istilah kosmetik. Tetap saja agak ambigu. Bening di pemikiran saya itu seperti gelas yang transparan. Menurut saya, agak seram nggak sih kalau kulit diserupakan seperti gelas? Transparan sehingga organ-organ dalam kayak aliran darah, otak dan tulang kelihatan? Hyiiii.
  • Kulit lembut
Nah ini juga agak ambigu. Lembut itu kalau kata Momon lebih cenderung ke bulu yang fluffy-fluffy, selimut, baju, dan kain. Kalau dijadikan istilah untuk kulit? Kayaknya aneh nggak sih? Kenapa nggak pakai istilah kulit halus saja? Itu sudah cukup menjelaskan kedaan itu.
  • Kulit glowy
Glowy merupakan istilah untuk menggambarkan kulit agak berminyak dengan konotasi baik. Tetapi yang agak aneh, berminyak itupun tidak selalu kelihatan bagus loh. Ada berminyak yang bagus, artinya kulit terlihat sehat alami, ada pula berminyak yang terkesan jelek, biasanya dinamai kusam.
  • Kulit berkilau
Ada banyak sebab kenapa kulit bisa 'memancarkan cahaya', bisa karena efek sunscreen (karena memantulkan cahaya), pearl cream, produk kosmetik ber-shimmer, sampai karena minyak alami. Kesemua kilau tersebut memiliki efek yang berbeda-beda. Jadi semisal dijelaskan kilau akibat sunscreen dibanding akibat kosmetik shimmer tentu juga berbeda. Hmm, saya rasa istilah kulit berkilau itu luas sekali. Bahkan, kalau ngomongin kulit berkilau, mukanya Ratu Atut begini juga bisa disebut berkilau kan? Eh,

Gambar dapet dari Tribunnews.
Duh, malah topik melebar ke Ratu Atut. Hehe.

Paham atau tidak istilah itu, akhirnya akan mengarah pada tujuan utama kita merawat kulit. Banyak di antara kita yang merawat kulit dengan tujuan "Aku pengen punya kulit putih", "Pengen kulitnya cerah", "Pengen kulitnya bening", "Pengen kulitnya lembut", "Pengen kulitnya kenyal", dll. Padahal istilah-istilah itu ambigu (menurut saya). Ujung-ujungnya yang kita inginkan dari perawatan kulit adalah menuju kulit yang sehat. Lalu gimana dengan kulit yang sehat itu? Kalau dalam pengertian saya sih, kulit sehat itu cukup dengan bebas jerawat, bebas noda hitam dan cukup terhidrasi. Apakah kulit saya sudah sehat? Belum. Makannya kulit perlu dirawat. :)

Ohya, satu hal lagi, ternyata menyederhanakan istilah 'kulit sehat' itu sangat memudahkan kita memilih kosmetik yang cocok. Misal kita sering direpotkan mencari produk yang bikin kulit putih, bening, lembut, kenyal, padahal kita belum tentu butuh semua itu. Somehow, strategi marketing sebuah produk perawatan kulit turut mengaburkan kebutuhan kita yang sebenarnya. Kita dibuat seolah-olah butuh untuk memiliki kulit putih, cerah, lembut, kenyal, dll padahal yang kita perlukan cukup kulit yang sehat saja.

Nah, pengennya, temen-temen Jenganten di sini juga ada yang mau sharing di sini tentang istilah-istilah itu. Atau mungkin ada yang mau menjelaskan lebih lanjut istilah-istilah di atas yang saya sendiri merasa ambigu. Hehe.

Selamat Desember. :)

@andhikalady

11 comments:

  1. glowly tuh maksudnya glowy bukan jeng?yang ini juga ambigu soalnya (buat aku) :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, maksudnya itu. Ternyata yang betul glowy ya, hehe, barusan googling. Udah aku ganti. Menurutku juga ambigu tuh istilahnya.. :p

      Delete
  2. Bwahahahahaa....di post beneraaannn. Aku komen agak panjang boleh ya? ya? ya?

    Kalau glowy dan berkilau, aku suka pakai nih. Ibaratnya gini, kulitku kan kering, jadi kalau kena cahaya pun nggak mantul. Nggak ada kilap sehatnya. Kayak kalau kertas yang kasar/dove gitu kena cahaya, kan nggak mantul/berkilau. Nah, dengan bantuan kosmetik yang tepat (foundie/cream/bubuk mikro shimmer) kulitku jadi berkilau, mantulin cahaya gitu, seolah ada minyak alami di muka. Kayak kalau kertas yang permukaannya glossy, kena cahaya, pasti mantul dan kelihatan seolah2 kertas itu agak basah2 atau berminyak2 gimanaaa gitu. Nah, kondisi ini aku sebut glowy.

    Kalau berkilau, lebih ke gilap-gilap karena partikel shimmer/glitter dalam kosmetik, yang biasanya berbentuk bubuk. Nama lainnya ya shimmery atau glittery lah ya. CMIIW.

    Kalau yang menurutku beneran absurd itu kata whitening, brightening, lightening, putih, cerah. Soale ya menurutku sama aja. Apa yang didiskripkan orang sebagai "kulitku agak cerahan" itu biasanya ya kalau "kulitku agak putihan". Bahan2 aktif yang terkandung dalam kosmetika pencerah dan pemutih pun menurutku ya sama wae. Cuma karena memang "putih" akhir2 ini punya konotasi negatif (mungkin karena beredarnya banyak produk gak-jelas-bo), strategi pemasaran produk-produk kosmetiknya diganti deh. Mencerahkan, nggak memutihkan :D. Yang mana menurutku yo podo wae ya:D

    Pernah ada percakapan lucu via chat di FB sama salah seorang reader:
    Reader: "Mbak, aku pengen kulitku cerah nih, ada rekomendasi nggak aku harus pakai apa?"
    Aku: "ah, aku juga bingung nih mbak. Nggak tau aku. Jal pakai aja skincare yang ada label whitening2nya gitu"
    Reader: "Tapi aku pengenya cerah mbak. Bukan Putih!"
    Aku: "Karepmu, mbak."

    Oke, kalimat terakhir cuma ada di benakku :)).

    Kadang ada yang bilang "kalau kulitnya sehat, tanpa noda, tanpa jerawat, otomatis cerah." Lha ya putih to maksude? Padang gitu? Mbuh ah.. :D

    Terus kenyal, itu juga agak bingung aku. Kayaknya kata itu mucul gegara iklan Hadalabo yang klaimnya bikin kulit boing boing boing gitu. Tapi scincare pelembab apapun kalau ditempelin ke kulit, menurutku rasanya kan bakal lembap agak lengket gitu. Nah otomatis kulit bakal boing2 juga. Kenapa nggak bilang lembap aja ya?

    Sudah ah ini panjang sekali. Tapi seneng lah sama diskusinya dan punya temen yang diajak diskusi. Aku kalau tanya2 beginian sering dikira nyinyir, padahal beneran tanya pengen lebih banyak ngerti perbendaharaan kata.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Panjang banget komennya Jeng Ruum, jadi terharu dan terkaca-kaca.

      Iya, sama, aku juga suka pake kata glowy untuk mendeskripsikan efek pakai produk tertentu. Tapi nek dipikir2 memang agak ambigu. Terus, mukanya Ratu Atut itu masuk golongan mana? Berkilau atak glowy? Nah itu yang bikin bingung.

      Setuju juga sama yang cerah vs putih, itu semacam satu istilah aja. Betul katamu, mungkin karena konotasi putih jaman sekarang cenderung ke arah negatif karena produk abal2. Hihi.

      Tapi sayangnya, stereotip kulit putih itu cantik belum hilang di pendapat sebagian besar masyarakat Indonesia. Jadinya, seandainyapun aku jadi produsen kosmetik, aku mikir seribu kali untuk berpromosi "Produk ini nggak memutihkan, ini bikin kulit sehat dan halus lho". Gak ada yang tuku entar. Haha. Yeah, begitulah, marketing dan kapitalis bekerja. Heuheu.

      Chat km tadinya pas mau publish mau tak masukin ke tulisan Brah, tapi untung, biarlah authornya saja yang nulis di komen. Hehe..
      Karepmu Mbak,

      Ah endak Jeng, di sini nggak ada nyinyir2an.. :p

      Delete
    2. Bukan ahli bahasa sih, haha.. tapi mau coba menjelaskan... :p

      Sebenarnya yang namanya bahasa emang punya banyak istilah adjectiva (kt sifat) yang artinya sama, intinya itu2 aja, tapi rasa/nuansa/interpretasi nya beda-beda. Nah makna kata sifat yang berbeda2 tadi, disebabkan oleh pengaruh kata benda (nomina) yang menjadi acuannya.

      Misalnya glowy(adj)=bercahaya, tapi kesannya hangat dan penuh harapan (halah..:p), kata tsb dianalogikan dengan 'glow'(nom)= cahaya yang menyusup di tengah kegelapan.

      Dewy=bercahaya juga, tapi kesannya fresh and pure mirip lah dengan dew/embun di pagi hari.

      Atau glossy/OILY artinya berkilauan, bercahaya tapi kesannya becek, seperti sesuatu yang dilapisi minyak. Nah atut (bwakaka, ngakak malem2 liat fotonya! XD)) masuk ketegori ini, menurutku

      Di kita juga banyak istilah yg artiannya sama tapi interpretasinya beda, ya kayak tadi lah bercahaya=berkilau=bersinar. Artinya sama, yg bedain KESANnya aja. Jadi, di sini kita mainnya perasaan, wekekek.

      Atau kulit cerah (mirip langit yang terang/gak mendung, kesannya hangat), bersih(tanpa cela, gak ada noda dll), putih (bayangkan kulit yg mirip tembok bercat putih, wkwk, kesannya dingin), bening (bayangkan air atau sesuatu yg transparan). Itu tadi mirip2 lah dengan whitening, brightening, lightening, fairness. Atau mild, gentle, soft, silky, dll. Nah, yg kayak gini ini emang dipakai untuk istilah2 penjualan agar produknya terkesan beda dari yg lain.

      Inilah hebatnya manusia, selain bisa berpikir, tapi punya perasaan juga, sehigga melahirkan suatu kekayaan berbahasa semacam ini *tsah :D

      Delete
    3. Waduhh, panjang banget komentarnya Bu Dokter yang ini. hehe. Iya bener banget aku juga sempet mikir yang gitu2. Kesan dan interpretasi bahasa memang beda2. Kayak pretty vs beautiful vs cute itu juga kesannya beda. Hehe..

      Tapi menurut saya perlu juga untuk mendidik (halah, bahasanya 'mendidik' udah kayak guru saja. Wkwkwk) pembaca blog yang belum paham tentang istilah-istilah itu adalah strategi marketing, padahal maksudnya sama/ bahan2 pembuatnya sama.

      Kan sekarang udah banyak tuh komentar "produk ini mencerahkan kok, nggak memutihkan jadi aman" padahal maksudnya sama. Padahal kalau pakai produk X yang mencerahkan vs produk Y yang memutihkan, hasilnya yo sama aja, lhawong bahan2 penyusunnya sama. Tapi lagi2 kembali ke interpretasi dan kesan masing2.

      Hehehe...
      Btw makasih ya Mom udah komen panjang2 begini. Nambah pengetahuan juga buat aku. Hihi..

      Delete
  3. kalo menurut aku..
    'memutihkan' itu membuat putih..mau yg tdinya kulitnya coklat, merah, kuning..ntar endingnya jadi putih..
    kalo 'mencerahkan' itu membuat cerah yg dalam artian noda2 yg tadinya bikin kusem jadi ilang, tp warna kulit tetep, yg tadinya kuning kusem jadi kuning cerah, putih kusem jd putih cerah dst..
    hehehe
    :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Well, masuk akal juga. Mungkin itu efek buat yang 'pencerah' dengan komposisi yang emang aman untuk kosmetik dengan 'pemutih' yang efeknya memutihkan (dengan bahan2 pembuat yang entah apa. Hehe)..

      Tapi untuk produk pencerah atau pemutih (dulu) yang bahan2nya aman, dilihat dari kompisisi nggak jauh berbeda. Heuheu...

      Delete
  4. Jeng itu ratu atut bukan kulit berkilau deh, tapi kulit 'keling' bahahhaah x)
    Kita sebagai konsumen produk skincare harus pinter-pinter memanfaatkan google dan sumber ilmu yang lain biar ngerti juga kandungan yang aman dan yang enggak atau bahkan yang nggak ada evidence based-nya (yang sering terjadi di iklan-iklan).

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hahahahah, keling...

      Iya betul, jangan asal "katanya bagus, cepet bikin kulit bagus", kita harus jeli memanfaatkan Google dan dan situs2 resmi yang memastikan bahwa produk yang kita pakai itu aman.. >.<

      Delete
  5. Aku baru pake KPC ni

    ReplyDelete