Sebagai
blogger yang sering ngomongin tentang produk kecantikan, ternyata tidak selalu semua istilah tentang kosmetik dimengerti oleh saya. Meski di blog ini sudah saya tambahi laman untuk
daftar istilah, tetapi pada faktanya selalu ada istilah yang menurut pengertian saya agak ambigu dan susah dicari padanannya.
Berawal dari diskusi sesama
blogger yaitu
Jeng Monica dan
Jeng Arum yang tiba-tiba ngomongin istilah "kulit kenyal". Nah, kami bertiga sama-sama bingung mendeskripsikan
kulit kenyal itu yang seperti apa. Kalau ngomongin kekenyalan, bakso juga kenyal, bakpau juga kenyal, sosis juga kenyal. Lalu kulit? Apakah mendeskripsikan kalau kenyal adalah semacam empuk, ketika disentuh atau dicubit kembali ke bentuk aslinya, maka semua jenis kulit manusia dari bayi sampai nenek-nenek, kenyal dong? Kan kalau kulit itu dicubit, dia akan kembali ke bentuk asalnya. Hehe. Berbeda dengan
kulit kencang yang bisa dengan jelas dideskripsikan. Yaitu kondisi kulit yang tidak kendur, ukurannya pas membungkus tubuh, tidak berselulit dan tidak mudah berubah posisi.
Hasil obrolan pun berlanjut, dan ternyata tidak hanya kulit kenyal saja yang ambigu, masih banyak istilah lain. Misalnya begini:
Akhir-akhir ini banyak produk pemutih yang mengganti
tagline mereka dengan 'mencerahkan', bukan 'memutihkan', Sampai saat ini saya masih berpikir bahwa itu adalah teknik marketing saja. Mengingat saya juga nggak bisa membedakan istilah 'kulit cerah' dan 'kulit putih'. Lalu, usut punya usut, bahan-bahan pembuat kosmetik pencerah dan pemutih tidak jauh berbeda. Apa bedanya? Ada yang bisa menjelaskan?
Sesungguhnya terma 'cewek bening' sering dipakai oleh cowok-cowok yang melihat cewek berkulit putih merona dan mulus. Tapi kayaknya istilah
kulit bening kurang cocok jika diterapkan pada istilah kosmetik. Tetap saja agak ambigu. Bening di pemikiran saya itu seperti gelas yang transparan. Menurut saya, agak seram nggak sih kalau kulit diserupakan seperti gelas? Transparan sehingga organ-organ dalam kayak aliran darah, otak dan tulang kelihatan? Hyiiii.
Nah ini juga agak ambigu. Lembut itu kalau kata
Momon lebih cenderung ke bulu yang
fluffy-fluffy, selimut, baju, dan kain. Kalau dijadikan istilah untuk kulit? Kayaknya aneh nggak sih? Kenapa nggak pakai istilah kulit halus saja? Itu sudah cukup menjelaskan kedaan itu.
Glowy merupakan istilah untuk menggambarkan kulit agak berminyak dengan konotasi baik. Tetapi yang agak aneh, berminyak itupun tidak selalu kelihatan bagus loh. Ada berminyak yang bagus, artinya kulit terlihat sehat alami, ada pula berminyak yang terkesan jelek, biasanya dinamai kusam.
Ada banyak sebab kenapa kulit bisa 'memancarkan cahaya', bisa karena efek
sunscreen (karena memantulkan cahaya), pearl cream, produk kosmetik ber-
shimmer, sampai karena minyak alami. Kesemua kilau tersebut memiliki efek yang berbeda-beda. Jadi semisal dijelaskan kilau akibat
sunscreen dibanding akibat kosmetik
shimmer tentu juga berbeda. Hmm, saya rasa istilah kulit berkilau itu luas sekali. Bahkan, kalau ngomongin kulit berkilau, mukanya Ratu Atut begini juga bisa disebut berkilau kan? Eh,
 |
Gambar dapet dari Tribunnews. |
Duh, malah topik melebar ke Ratu Atut. Hehe.
Paham atau tidak istilah itu, akhirnya akan mengarah pada tujuan utama kita merawat kulit. Banyak di antara kita yang merawat kulit dengan tujuan "Aku pengen punya kulit putih", "Pengen kulitnya cerah", "Pengen kulitnya bening", "Pengen kulitnya lembut", "Pengen kulitnya kenyal", dll. Padahal istilah-istilah itu ambigu (menurut saya). Ujung-ujungnya yang kita inginkan dari perawatan kulit adalah menuju
kulit yang sehat. Lalu gimana dengan kulit yang sehat itu? Kalau dalam pengertian saya sih, kulit sehat itu cukup dengan bebas jerawat, bebas noda hitam dan cukup terhidrasi. Apakah kulit saya sudah sehat? Belum. Makannya kulit perlu dirawat. :)
Ohya, satu hal lagi, ternyata menyederhanakan istilah 'kulit sehat' itu sangat memudahkan kita memilih kosmetik yang cocok. Misal kita sering direpotkan mencari produk yang bikin kulit putih, bening, lembut, kenyal, padahal kita belum tentu butuh semua itu.
Somehow, strategi marketing sebuah produk perawatan kulit turut mengaburkan kebutuhan kita yang sebenarnya. Kita dibuat seolah-olah butuh untuk memiliki kulit putih, cerah, lembut, kenyal, dll padahal yang kita perlukan cukup kulit yang sehat saja.
Nah, pengennya, temen-temen Jenganten di sini juga ada yang mau
sharing di sini tentang istilah-istilah itu. Atau mungkin ada yang mau menjelaskan lebih lanjut istilah-istilah di atas yang saya sendiri merasa ambigu. Hehe.
Selamat Desember. :)
@andhikalady